Brigade Al Qassam, Benteng Kukuh di Hadapan Spionase Israel
May 19, 2025 17:10 Asia/Jakarta
Pars Today – Seorang pakar intelijen Yordania mengabarkan kekalahan dinas intelijen, dan keamanan Rezim Zionis, di hadapan Brigade Ezzeddine Al Qassam, sayap militer Hamas.
Dr. Nidal Abu Zaid, pakar strategi dan keamanan Yordania, Senin (19/5/2025) mengungkap kelemahan intelijen Rezim Zionis, di hadapan Mohammed Al Sinwar, salah satu komandan Hamas.
Ia mengatakan, “Apa yang menyebabkan para penjajah yakin bahwa mereka tidak bisa berbicara soal teror Mohammed Al Sinwar, adalah karena kesulitan mengonfirmasi masalah ini.”
Abu Zaid menambahkan, “Israel tidak bisa hanya mengandalkan data-data intelijen dari dinas mata-mata, dan tanpa mengirim mata-mata, mengonfirmasi teror Mohammed Al Sinwar, adalah pekerjaan yang sulit dan kompleks.”
Menurut pakar strategi Yordania tersebut, kontrol informasi oleh dinas intelijen brigade-brigade perlawanan Palestina, di Jalur Gaza, dilakukan dengan sangat baik.
“Brigade-brigade perlawanan telah menunjukkan kemampuan yang baik di medan tempur sehingga pasukan penjajah tidak bisa mengetahui hasil dari pemboman yang dilakukannya,” imbuh Abu Zaid.
Ia meyakini bahwa pasukan perlawanan di Jalur Gaza, bertindak secara independen, dan memiliki otoritas penuh dalam melaksanakan misi mereka. Oleh karena itu ketiadaan seorang komandan tidak terlalu berpengaruh pada kinerja mereka.
Abu Zaid menegaskan, “Strategi Israel, adalah menguasai sejumlah wilayah tertentu di Jalur Gaza, pasalnya tidak mungkin mengambil risiko untuk menduduki penuh wilayah ini. Maka dari itu Israel berusaha menduduki wilayah-wilayah dataran tinggi seperti Tel Al Zaatar, untuk bisa meraih keunggulan penyerangan.”
Setelah mengaku menembak Mohammed Al Sinwar, saudara Syahid Yahya Sinwar, Rezim Zionis, masih tidak bisa mengonfirmasi secara tegas teror ini, dan nampak kebingungan.
Situs berita Walla melaporkan, Mohammed Al Sinwar, adalah simbol kemajuan militer Brigade Al Qassam, yang telah mengubahnya dari sebuah brigade menjadi pasukan.
Ditambahkannya, Mohammed Al Sinwar, berperan aktif dalam berbagai operasi Hamas melawan Israel, oleh karena itu tidak aneh jika dalam dua dekade terakhir rumah yang ditinggalinya beberapa kali diserang.
Menurut keterangan salah satu sumber keamanan Israel, seluruh operasi yang dimaksudkan untuk membunuh Al Sinwar, gagal. Mohammed Al Sinwar dilahirkan pada tahun 1975, dan 13 tahun lebih muda dari saudaranya Syahid Yahya Sinwar. (HS)
Tags