New York Times Terkejut atas Kebahagiaan Rakyat Iran!
https://parstoday.ir/id/news/iran-i181448-new_york_times_terkejut_atas_kebahagiaan_rakyat_iran!
Pars Today - Barat selama bertahun-tahun mengabaikan kebahagiaan orang Iran, dan kini konser-konser besar di Iran tidak dianggap sebagai realitas budaya, melainkan ditafsirkan sebagai bentuk protes politik.
(last modified 2025-12-03T03:30:42+00:00 )
Des 03, 2025 10:26 Asia/Jakarta
  • Para musisi konser Iran
    Para musisi konser Iran

Pars Today - Barat selama bertahun-tahun mengabaikan kebahagiaan orang Iran, dan kini konser-konser besar di Iran tidak dianggap sebagai realitas budaya, melainkan ditafsirkan sebagai bentuk protes politik.

Media Barat yang selama bertahun-tahun menyiarkan berita tentang keputusasaan dan depresi rakyat Iran, tiba-tiba berbalik arah dengan menampilkan kebahagiaan masyarakat Iran, tapi bukan sebagai kenyataan sosial, melainkan sebagai bentuk protes.

Menurut laporan Pars Today, New York Times dalam sebuah artikel pada 1 Desember, dengan merujuk pada penyelenggaraan banyak konser di Iran, menyebut fenomena ini sebagai hal baru di Iran. Bahkan dalam judulnya dengan penuh keheranan bertanya, “Apakah ini Iran?” Padahal dalam budaya Iran, musik selama berabad-abad telah menjadi bagian tetap dari perayaan dan upacara nasional maupun keagamaan.

Bahkan mengenai konser, meskipun istilah dan gayanya berasal dari Barat, di Iran konser telah diadakan selama puluhan tahun dan memiliki penggemar tersendiri.

Penyelenggaraan konser dengan gaya baru dimulai setelah berakhirnya perang delapan tahun (tahun 1368 HS/1989 M), dan banyak penyanyi memulai aktivitas mereka dalam bentuk konser.

Dalam hal ini dapat disebutkan nama-nama seperti Mehrdad Kazemi, Dariush Khajeh-Nouri, dan Khashayar Etemadi yang mengadakan konser pertama setelah perang di Iran, dan konser mereka mendapat sambutan luas dari masyarakat.

Musik pop juga sejak dekade 1370-an HS (1990-an M) masuk ke konser-konser Iran. Alireza Assar, yang pada dekade 1370-an dan 1380-an dikenal sebagai salah satu penyanyi berkarakter, menghasilkan karya-karya sukses bersama Fouad Hejazi, dan menjadi salah satu pemegang rekor konser selama tahun-tahun.

Konser pertamanya diadakan di Aula Aburaihan Universitas Shahid Beheshti, dan pada dekade 1370-an ia mencatatkan diri sebagai pemegang rekor dengan 28 konser berturut-turut.

Fakta sejarah ini membantah klaim New York Times bahwa perayaan di Iran terbatas pada masjid. Banyak festival musik Iran selalu diadakan di ruang publik dan pada berbagai kesempatan nasional maupun keagamaan. Perayaan Nowruz di Iran adalah salah satu contoh nyata penyelenggaraan musik dan perayaan dalam berbagai bentuk di seluruh penjuru negeri.

Namun demikian, New York Times dengan penuh insinuasi memberitakan bahwa konser kini “dibebaskan” di kota-kota lain Iran. Padahal Ehsan Khajeh Amiri telah meraih kesuksesan pertamanya 20 tahun lalu dalam konser yang diadakan di Kish.

Dari para bintang dekade 1390-an HS (2010-an M) dapat disebutkan Mohsen Yeganeh, yang pada bulan Ordibehesht 1396 HS (Mei 2017) tampil selama 4 malam berturut-turut dengan 8 sesi, sebuah pencapaian yang jarang terjadi bagi penyanyi lain.

Perlu diingatkan kepada penulis New York Times bahwa salah satu konser penyanyi Iran ini pernah diadakan di aula besar perusahaan Microsoft di Amerika Serikat dan menarik ribuan orang Iran perantauan di Amerika. Apakah orang Iran di Amerika juga belum pernah melihat konser sehingga mereka menyambutnya dengan antusias demikian?

Tentang musik di Iran cukup disebutkan bahwa kota Sanandaj telah terdaftar di UNESCO sebagai “Kota Kreatif Musik.” Apakah hal ini juga merupakan bentuk protes sosial?

Orang Iran senantiasa merupakan bangsa yang penuh kegembiraan, pecinta seni dan musik, dan hal ini adalah bagian dari budaya mereka. Namun kenyataan bahwa Barat selama ini tidak mau melihat kebahagiaan orang Iran atau menyiarkannya, kembali kepada kebijakan anti-Iran mereka.

Kini, setelah semua kampanye pencitraan negatif yang disiarkan media Barat, penulis New York Times yang berhadapan dengan realitas kehidupan penuh kebahagiaan orang Iran, secara sengaja atau tidak berusaha menafsirkannya sebagai reaksi protes, bukan sebagai budaya gembira bangsa Iran.

Pars Today mengundang rekan-rekannya di seluruh dunia untuk melihat arsip film perayaan orang Iran sepanjang dekade-dekade lalu agar merasakan kembali vitalitas masyarakat Iran.(sl)