Menlu Iran-Slovenia Tekankan Pemberantasan Terorisme
(last modified Thu, 24 Nov 2016 05:19:39 GMT )
Nov 24, 2016 12:19 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran-Slovenia Tekankan Pemberantasan Terorisme

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menekankan pentingnya untuk menangani momok terorisme melalui cara damai dan kerjasama bersama di sektor budaya.

Mohammad Javad Zarif menegaskan hal itu dalam pertemuan dengan Karl Erjavec, mitranya dari Slovenia di Tehran, Rabu (23/11/2016).

 

"Terorisme dan ekstremisme merupakan keprihatinan bersama bagi banyak negara regional dan dunia," kata Zarif seperti dilansir IRNA.

 

Menu Iran menolak segala bentuk tindakan militer untuk mengatasi terorisme. Menurutnya, solusi atas persoalan ini memerlukan upaya komprehensif dari kerjasama pemikiran dan budaya, di mana dalam hal ini pemerintah Tehran dan Ljubljana memiliki pandangan sama mengenai isu-isu regional dan internasional.

 

Zarif lebih lanjut menyebut kunjungan presiden dan para pejabat tinggi Slovenia ke Iran sebagai langkah positif dalam peningkatan hubungan kedua negara.

 

"Kondisi untuk kerjasama antarkedua belah pihak di bidang energi, finansial dan perbankan, pariwisata, fasilitasi visa, budaya dan pendidikan tersedia," pungkasnya.

 

Sementara itu, Menlu Slovenia menyinggung penyelenggaran pertemua Komisi Bersama Ekonomi Iran-Slovenia pada 2017 mendatang di Ljubljana.

 

"Pengusaha Slovenia ingin bekerjasama dengan sektor-sektor swasta dan pemerintah Republik Islam Iran," kata Erjavec.

 

Ia juga menekankan peran positif Iran dalam transformasi regional, dan mengatakan, Suriah dan Irak yang aman dan stabil adalah hal yang sangat penting bagi semua masyarakat dunia.

 

Menlu Slovenia menyebut kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan-kekuatan dunia sebagai contoh nyata tentang penyelesaian perbedaan pandangan melalui dialog dan solusi diplomatik.

 

Delegasi Slovenia yang dipimpin presiden negar ini tiba di Tehran pada Senin petang. Selama dua hari kunjungan, mereka bertemu dengan para pejabat senior Iran untuk membicarakan isu-isu bilateral, regional dan internasional. (RA)