Jaber Ansari: Politik Iranphobia tidak Menguntungkan Negara Arab

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, berlanjutnya kebijakan Iranphobia sama sekali tidak akan membantu negara-negara Arab kawasan.

Jaber Ansari, Jubir Kemenlu Iran, Senin (29/2) menjawab pertanyaan wartawan soal statemen Sekjen Liga Arab terkait kesepakatan nuklir Iran dalam pertemuan "Refleksi Keamanan Regional Kesepakatan Nuklir Iran dan Kelompok 5+1", yang digelar di Kairo, Ahad (28/2).

Ia mengatakan, program nuklir Iran, adalah program nasional dan penggunaan legal atas semua fasilitas yang ada.

Dalam jumpa persnya, Jaber Ansari menuturkan, sungguh disayangkan sebagian negara Arab terus menjalankan kebijakan Iranphobia. Mereka lebih memilih untuk menjalankan kebijakan-kebijakan yang menyebabkan peningkatan ketegangan daripada berkonsentrasi pada isu internal dan kepentingan dalam negerinya.

Terkait gencatan senjata di Suriah, Jaber Ansari menjelaskan, masalah terpenting dari penghentian kekerasan, Sabtu dini hari yang diterapkan atas dasar resolusi Dewan Keamanan PBB, adalah hambatan kelompok-kelompok teroris untuk menjalankan kesepakatan.

Menurutnya, kepentingan kelompok-kelompok teroris sejalan dengan berlanjutnya krisis, ketegangan dan peperangan di Suriah.

Ia berharap dengan tekad kuat masyarakat internasional dalam memerangi terorisme, akan terbuka peluang untuk mengelola situasi krisis dan kemajuan ke arah solusi politik berlandaskan pilihan rakyat Suriah.

Jubir Kemenlu Iran menambahkan, Iran, berdasarkan prinsip-prinsip tetap dalam kebijakannya, sejak awal krisis Suriah, membantu terbentuknya proses politik dan diakhirinya krisis. (HS)