Qassemi: Perundingan Jenewa Mengenai Krisis Suriah Ditunda
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengabarkan penundaan perundingan Jenewa, Swiss tentang negosiasi damai Suriah hingga musim semi.
Bahram Qassemi mengabarkan hal itu dalam wawancara dengan IRIB, Kamis (16/2/2017).
"Sebelumnya telah direncanakan bahwa perundingan Jenewa akan dilaksanakan lebih cepat, namun pasca negosiasi di Astana, Kazakhstan, dan usulan-usulan dari Iran, Rusia dan Turki, Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah memutuskan untuk menunda perundingan Jenewa guna persiapan yang lebih matang, "ujarnya.
Ia menambahkan, Wakil de Mistura dua hari lalu mengumumkan tentang pengiriman undangan kepada wakil dari 20 negara dunia dan harus dilihat apa hasil dari dialog di Astana, sebab perundingan Jenewa bisa menjadi kelanjutan dari pembicaraan di Astana.
Terkait dengan perundingan di Astana, jubir Kemlu Iran menuturkan, evaluasi masalah politik dan transformasi terkait Suriah bukan pekerjaan mudah disebabkan intervensi berbagai pihak di arena politik di negara ini.
Qassemi menjelaskan, Iran, Rusia dan Turki hingga sekarang telah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan krisis Suriah dan duduk bersama di meja perundingan meskipun duduk bersama ini tidak berarti mereka sepenuhnya memiliki persamaan pandangan di semua isu Suriah.
Babak ketiga perundingan damai Suriah menurut rencana dimulai pada Rabu di Astana, namun ketidakhadiran delegasi pemberontak Suriah dan Turki, maka negosiasi itu digelar pada Kamis dan sedang berlangsung.
Perundingan Suriah di Astana diselenggarakan atas inisiatif Iran, Rusia dan bekerjasaa dengan Turki dengan tujuan menciptakan perdamaian di Suriah. (RA)