Salehi: Jika AS Rusak JCPOA, Semua Pihak Terkena Dampaknya
Ketua Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) mengatakan, jika Amerika Serikat ingin merusak perjanjian nuklir, JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif), maka semua akan terpengaruh dan terkena dampaknya, sebab JCPOA bukan kesepakatan bilateral.
Ali Akbar Salehi mengatakan hal itu usai bertemu dengan Miguel Arias Canete, Komisaris Energi Uni Eropa di Tehran, ibukota Iran, Sabtu (29/4/2017).
Salehi meyinggung klaim terbaru Donald Trump, Presiden AS tentang JCPOA dan mengatakan, sebagian besar dari klaim ini untuk kepentingan internal Amerika.
Trump beberapa waktu lalu mengklaim bahwa Iran tidak komitmen dengan semangat kesepakatan nuklir.
Ketua AEOI menjelaskan, badan pengawas JCPOA memantau komitmen pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian nuklir ini, dan badan ini akan mengambil keputusan yang diperlukan pada waktunya berdasarkan langkah-langkah praktis yang telah dilakukan.
Di bagian lain pernyataannya, Salehi menyinggung pembelian uranium dari Kazakhstan.
"Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran sedang menindaklanjuti pembelian 950 ton uranium yang rencananya dibeli dari Kazakhstan, di mana masalah ini juga telah ditindaklanjuti di Komisi Gabungan JCPOA.
Menurutnya, melalui kerjasama Tehran dan Uni Eropa akan dibangun pusat canggih keamaan nuklir di Iran, di mana pembangunan gedung pusat ini akan dimulai dalam waktu dekat.
Miguel Arias Canete, Komisaris Energi Uni Eropa yang memimpin sebuah delegasi tiba di Tehran pada Sabtu untuk berdialog dengan para pejabat AEOI dan berpartisipasi dalam Forum Perdagangan Iran-Uni Eropa Pertama di Sektor Energi Terbarukan. (RA)