Menlu Iran Bicarakan Ketegangan Regional dengan Mitranya di Yunani
(last modified Tue, 06 Jun 2017 21:09:22 GMT )
Jun 07, 2017 04:09 Asia/Jakarta
  • Mohammad Javad Zarif, Menlu RII.
    Mohammad Javad Zarif, Menlu RII.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran melanjutkan konsultasinya tentang transformasi terbaru di kawasan. Ia bertukar pandangan mengenai hal itu dengan mitranya di Yunani.

Mohammad Javad Zarif melakukan percakapan telepon dengan Nikos Kotzias, Menlu Yunani pada Selasa (6/6/2017) sore untuk membicarakan ketegangan di antara negara-negara Arab pesisir Teluk Persia.

Menyusul meningkatnya ketegangan antara Qatar dan sejumlah negara Arab anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) pada Senin, Menlu Iran melakukan konsultasi luas dengan mitra-mitranya di beberapa negara.

Menlu Iran telah berdialog dengan Menlu Republik Indonesia, Kuwait, Qatar, Aljazair, Lebanon, Malaysia, Tunisia, Irak, Oman dan Turki serta Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengenai kondisi sekarang di kawasan dan ketegangan Qatar dengan Arab Sudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir.

Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin pagi. Negara-negara itu menuding Qatar mendukung terorisme, mengintervensi urusan internal negara-negara Arab dan mengancam keamanan nasional serta melindungi teroris. Mereka juga mengklaim bahwa peutusan hubungan itu disebabkan dukungan Doha kepada kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran.

Selain memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, negara-negara tersebut juga menutup semua perbatasan daratnya dan melarang pesawat Qatar melewati zona udara mereka, bahkan warga Qatar di empat negara itu diusir.

Pasca kunjungan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke Arab Saudi dan penandatanganan kontrak senjata antara Washington dan Riyadh senilai 110 miliar dolar serta pidato Trump dalam Konferensi Tingkat Tinggi Arab-Amerika, perselisihan antara Qatar dan sejumlah negara Arab semakin jelas. (RA)

Tags