Salehi: Sanksi terhadap IRGC Sama Halnya Dengan Deklarasi Perang
Ketua Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) mengatakan, sanksi terhadap Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) menandakan perilaku permusuhan pemerintah Amerika Serikat terhadap rakyat Iran.
Ali Akbar Salehi mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan para analis media global di London, Rabu (11/10/2017) malam.
"Mengingat militer dan Angkatan Bersenjata merupakan penjamin perlindungan dan keamanan setiap negara, maka Republik Islam Iran akan mempertimbangkan kemungkinan tindakan AS untuk memberlakukan sanksi terhadap Pasdaran sebagai sebuah deklarasi perang," imbuhnya.
Donald Trump, Presiden AS pada akhir pekan ini akan mengumumkan keputusannya tentang perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) dan strategi negaranya untuk mengambil tindakan anti-Iran termasuk kemungkinan realiasasi sanksi terhadap Pasdaran (IRGC).
Ketua AEOI lebih lanjut menyebut masalah JCPOA sebagai poros utama dialog dalam pertemuannya dengan para pejabat Eropa di Italia dan di Inggris.
"Diumumkan dengan jelas kepada para pejabat Eropa bahwa semua tetap berada di JCPOA atau semua keluar dari perjanjian ini, dan tidak ada pilihan ketiga," ujarnya.
Salehi menilai pelanggaran AS terhadap JCPOA memiliki konsekuensi internasional.
"Republik Islam Iran tertarik untuk menjaga JCPOA, namun bukan berarti dengan harga apapun, oleh karena itu semua harus berusaha untuk tetap menjaga perjanjian ini," tegasnya.
Ketua AEOI menuturkan, posisi Iran yang berdasar pada penggunaan damai energi nuklir telah berulang kali diumumkan dengan transparan dan jelas.
Ali Akbar Salehi tiba di London pada Selasa malam atas undangan resmi dari Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris.
Pasca pertemuannya dengan Menlu Inggris, Ketua AEOI berpartisipasi dalam pertemuan dengan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Majelis Rendah Inggris dan berdialog mengenai isu-isu regional dan internasional serta hubungan bilateral. (RA)