Iran Ancam Campakkan Protokol Tambahan Jika JCPOA Dicabut
Direktur Badan Energi Atom Iran, AEOI memperingatkan, jika Rencana Aksi Bersama Komprehensif, JCPOA dicabut, maka Iran akan menghentikan pelaksanaan protokol tambahan, karena sekarang, protokol tersebut dilaksanakan Tehran secara sukarela.
Pada tahun 2003, Iran sebagai anggota Traktat Non-Proliferasi Nuklir, NPT, dengan maksud mencegah perluasan senjata nuklir, menandatangani "protokol tambahan", akan tetapi karena protokol ini tidak disahkan oleh Majelis Syura Islam Iran (parlemen), maka berdasarkan hukum internasional, Iran tidak berkewajiban melaksanakannya.
Ali Akbar Salehi, Direktur Badan Energi Nuklir Iran, Sabtu (14/10) dalam wawancara dengan IRIB, memprotes sikap permusuhan dan anti-Iran, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan menolak tuntutan tidak sah dan melawan hukum Trump terkait inspeksi markas-markas militer Iran.
Salehi menuturkan, Iran sampai saat ini masih berkomitmen pada poin-poin tentang daftar inspeksi yang tercantum dalam JCPOA dan melaksanakannya. Akan tetapi, di luar kerangka ini, pasti Iran tidak akan melaksanakan tuntutan-tuntutan yang lain.
Presiden Amerika, Jumat (13/10) malam menyampaikan pidato soal strategi baru terkait Iran dan JCPOA. Dalam pidatonya, Trump kembali menuduh Iran telah melanggar semangat JCPOA dan mendesak digelarnya kembali perundingan terkait JCPOA dan merevisinya.
Direktur Badan Energi Atom Iran menegaskan bahwa JCPOA tidak bisa dirundingkan ulang. Klaim Trump terkait pelanggaran JCPOA oleh Iran, katanya, muncul akibat desakan dan tekanan rezim Zionis Israel.
Ia juga merasa yakin atas kesiapan penuh Iran untuk menghadapi langkah permusuhan Amerika terutama pencabutan JCPOA.
"Jika pemerintah Iran melihat ada alasan bahwa JCPOA sudah tidak bermanfaat lagi bagi Tehran, dan mereka memutuskan untuk memulai pengayaan uranium 20 persen di Fordow, maka Iran bisa memulai pengayaan ini hanya dalam empat hari," ujar Salehi.
Sehubungan dengan ditutupnya masalah inspeksi situs-situs militer Iran, pasca kunjungan Yukiya Amano, Dirjen Badan Energi Atom Internasional, IAEA ke situs Parchin, tenggara Tehran, Salehi mengatakan, hingga kini, situs militer Parchin sudah diinspeksi tiga kali dan para inspektor dalam kunjungannya menyadari kebohongan seluruh klaim dan tuduhan yang disampaikan terhadap Iran. (HS)