Laksamana Fadavi: AS Mengaku Lemah dalam Menghadapi Iran
(last modified Sat, 04 Nov 2017 10:05:25 GMT )
Nov 04, 2017 17:05 Asia/Jakarta
  • Ali Fadavi, Komandan AL Pasukan Garda Revolusi Islam Iran.
    Ali Fadavi, Komandan AL Pasukan Garda Revolusi Islam Iran.

Komandan Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) mengatakan, sekarang Amerika Serikat lemah dan para pejabat negara ini telah mengakui bahwa mereka selalu gagal dalam menghadapi kekuatan Iran di semua arena yang telah mereka masuki.

Laksamana Ali Fadavi mengungkapkan hal itu dalam acara peringatan 13 Aban, Hari Nasional Melawan Arogansi Dunia yang digelar di Bushehr, selatan Iran, Sabtu (4/11/2017).

"Sebelum kemenangan Revolusi Islam, tidak ada gambaran di dunia bahwa akan ada yang mampu melawan (negara) superpower dan arogansi, namun rakyat Republik Islam Iran pasca kemenangan Revolusi Islam telah menunjukkan kemampuannya untuk melawan arogansi dan mencapai kemenangan," imbuhnya.

Fadavi menyebut kemenangan Revolusi Islam sebagai pukulan besar terhadap AS dan kubu arogansi dunia.

"Esensi permusuhan AS terhadap Republik Islam berbeda dengan permusuhan-permusuhan lainnya, sebab, mereka yang berada di front kebatilan tentunya akan bermasalah dengan esensi Revolusi Islam dan pemerintahan Republik Islam Iran," ujarnya.

Ia menuturkan, janji Allah Swt yaitu kemenangan hak atas yang batil telah terwujud di masa Revolusi Islam, delapan tahun perang Pertahanan Suci dan berbagai isu Teluk Persia.

"Semangat anti-arogansi yang dimiliki oleh rakyat Republik Islam Iran telah menyebabkan negara ini berada di front melawan arogansi hingga berkilo-kilo meter melampaui perbatasannya," pungkasnya.

Pada 13 Aban atau November 1979, siswa dan mahasiswa Iran menduduki Kedutaan Besar AS di Tehran yang dijadikan sarang spionase Washington. Di masa itu, AS melancarkan berbagai konspirasi terhadap Revolusi Islam melalui koordinasi Kedubes mereka di Tehran, ibukota Iran.

Hari ini, Sabtu, 4 November 2017 bertepatan dengan 13 Aban. Oleh sebab itu, ribuan siswa, mahasiswa dan masyarakat serta pejabat Iran menggelar pawai di Tehran dan berbagai kota lainnya. Di akhir pawai tersebut, dikeluarkan sembilan poin pernyataan untuk mengecam kebijakan AS anti-Iran. (RA)

Tags