Iran: Senjata Kimia, Ancaman Perdamaian dan Keamanan Dunia
- 
					
									Gholam Hossein Dehghani, Dirjen Kemlu Iran untuk Urusan Politik dan Keamanan Internasional  
Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran untuk Urusan Politik dan Keamanan Internasional mengatakan, sejumlah negara harus disalahkan dalam penggunaan senjata kimia oleh kelompok-kelompok teroris di Suriah dan Irak.
Gholam Hossein Dehghani mengungkapkan hal itu dalam Konferensi Negara-negara Anggota Organsiasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang digelar di Den Haag, Belanda, Jumat (1/12/2017).
Ia menilai adanya arsenal-arsenal senjata kimia milik negara-negara anggota OPCW dan juga milik kelompok-kelompok teroris sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan dunia.
"Penggunaan senjata kimia oleh kelompok-kelompok teroris di Suriah dan Irak adalah konsekuensi nyata dari dukungan langsung atau tidak langsung sejumlah negara kepada kelompok-kelompok teroris ini," ujarnya.
Hossein Dehghani menuntut semua negara anggota dan sekretariat Organisasi Pelarangan Senjata Kimia untuk meningkatkan upayanya dalam menggabungkan pihak-pihak lain dalam organisasi ini terutama rezim Zionis Israel yang memiliki senjata pemusnah massal, namun tidak menjadi anggota dari traktat internasional pemusnah massal manapun.
Di bagian lain pernyataannya, Dirjen Kemlu Iran untuk Urusan Politik dan Keamanan Internasional menyinggung upaya pemerintah Suriah untuk memusnahkan senjata kimia.
Ia mengatakan, Suriah sebagai korban terorisme telah berulang kali menjadi target serangan kimia oleh kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) dan kelompok-kelompok teroris lainnya.
"Penghancuran gudang dan stok senjata kimia merupakan kewajiban terpenting bagi negara-negara anggota Konvensi Senjata Kimia (CWC), dan menuntut Amerika Serikat sebagai pemilik terbesar senjata kimia untuk mengambil langkah segera di jalur percepatan proses pemusnahan arsenal-arsenal kimia dan melaksanakan kewajibannya," pungkasnya.
Konferensi ke-22 Negara-negara anggota OPCW dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota dan PBB serta berbagai LSM yang aktif di bidang senjata kimia. Konferseni ini dimulai pada 27 November 2017 di Den Haag dan berakhir pada hari Jumat serta didedikasikan untuk ulang tahun ke-20 dari CWC. (RA)