Ayatullah Khamenei: Kekuatan AS telah Meredup
(last modified Sat, 03 Nov 2018 11:47:20 GMT )
Nov 03, 2018 18:47 Asia/Jakarta
  • Pertemuan Rahbar dengan para pejalar dan mahasiswa di Tehran.
    Pertemuan Rahbar dengan para pejalar dan mahasiswa di Tehran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan bahwa meredupnya kekuatan Amerika Serikat telah menjadi sebuah realitas yang disepakati oleh para pakar dunia.

"Bangsa Iran dengan motivasi, semangat dan kerja keras para pemudanya, akan memiliki masa depan yang cerah dan jauh lebih baik dari sebelumnya," ujarnya dalam pertemuan dengan ribuan pelajar dan mahasiswa di Tehran menjelang peringatan 13 Aban, Sabtu (3/11/2018).

Menurut Rahbar, AS menderita kekalahan dalam mewujudkan konspirasinya terhadap Iran selama 40 tahun terakhir. "Pendudukan sarang mata-mata AS (kedubes) oleh mahasiswa merupakan sebuah tamparan bangsa Iran kepada AS," ungkapnya.

Ayatullah Khamenei menjelaskan kekuatan lunak AS dalam artian pemaksaan pandangannya kepada negara lain, sekarang berada pada situasi yang paling lemah dan sejak presiden saat ini berkuasa, keputusan Washington tidak hanya ditentang oleh bangsa-bangsa, tetapi juga oleh pemerintah Eropa, Cina, Rusia, India, Afrika dan Amerika Latin.

Ayatullah Khamenei menegaskan, banyak politisi AS percaya bahwa kekuatan lunak AS telah menurun. Itu juga terjadi pada masa kepresidenan Obama, tetapi lebih jelas terlihat hari ini selama pemerintahan Trump.

Beliau menyeru negara-negara kawasan untuk memperhatikan fakta meredupnya kekuatan AS.

"Orang-orang yang bersedia melupakan isu Palestina karena dukungan AS, perlu menyadari bahwa kekuatan AS bahkan sudah melemah di kawasannya sendiri, tetapi bangsa-bangsa di kawasan itu akan tetap hidup dan eksis," tandasnya.

Menurut Ayatullah Khamenei, tujuan AS dari perang dan sanksi ekonomi selama 40 tahun terakhir adalah melumpuhkan dan mencegah kemajuan Iran.

Namun, lanjutnya, apa yang terjadi dalam perang ekonomi bertentangan dengan keinginan AS, karena gerakan ke arah swasembada dan produksi dalam negeri sedang berlangsung cepat dan saat ini ratusan kelompok pemuda energik sedang mengerjakan proyek-proyek penting di Iran.

Dalam menjawab pertanyaan tentang kapan perlawanan dan permusuhan bangsa Iran dengan AS akan berakhir, Rahbar menegaskan ketika AS menyingkirkan hegemoninya, interaksi dengannya bisa dilakukan seperti dengan negara-negara lain, tapi ini mustahil terjadi karena esensi arogansi adalah menegakkan hegemoni dan mendominasi.

"Hari ini satu-satunya negara yang keputusannya tidak bisa dipengaruhi oleh AS adalah Republik Islam Iran dan ini bermakna kekalahan AS," pungkasnya.

Rakyat Iran pada Ahad (4/11/2018) besok akan memperingati Hari Nasional Melawan Arogansi Global. Pada 4 November 1979, mahasiswa Iran menduduki Kedutaan Besar AS di Tehran dalam aksi protes menentang campur tangan Washington terhadap Revolusi Islam. (RM)

https://www.facebook.com/Pars-Today-Indonesian-1156233977743802/

https://twitter.com/parstodayid

https://www.youtube.com/channel/UCGAV0ywuXz5uNpkUnYsWuvg

https://www.instagram.com/parstodayindonesia/

Tags