Imam Khamenei Menemui Keluarga Pasangan Syahid yang Gugur di Lebanon
(last modified Thu, 24 Oct 2024 07:39:57 GMT )
Okt 24, 2024 14:39 Asia/Jakarta
  • Imam Khamenei Menemui Keluarga Pasangan Syahid yang Gugur di Lebanon

Pada siang hari Rabu tanggal 2 November, keluarga pasangan Syahid, Reza Awazah dan istrinya, Masouma Karbasi bertemu dengan Imam Khamenei.

Pada hari Sabtu, 28 Oktober, Dr. Reza Awazah, warga Lebanon dan istrinya yang berkewarganegaraan Iran, Masouma Karbasi gugur dalam serangan udara rezim Zionis di Beirut Utara.

Pasangan syahid ini meninggalkan lima orang anak.

Parstoday mengutip rubrik "Raykhaneh" media KHAMENEI.IR menceritakan kunjungan Rahbar menemui keluarga Reza Awazah dan Masouma Karbasi. 

“Ibu saya adalah seorang insinyur komputer dan ayah saya memiliki gelar doktor di bidang ini. Selain itu, orang tua saya sangat menyayangi satu sama lain! Bahkan pada saat syahid, tangan mereka saling berpegangan!”, Mehdi yang berusia tujuh belas tahun mengucapkan kalimat ini sambil berdiri paling dekat dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam.

Mohtadi yang berusia empat belas tahun, Zahra yang berusia sepuluh tahun, dan Mohammad yang berusia delapan tahun berdiri di sampingnya. Fatemeh berusia tiga tahun dan berada di sebelah Mohtadi.

Mereka semua merupakan anak-anak pasnagan Syahid Masouma Karbasi dan Reza Awazah yang syahid akibat serangan drone rezim Israel beberapa hari lalu.

Mahdi menjelaskan kepada Imam Khamenei bagaimana hal itu terjadi:

“Pesawat tak berawak Israel mendeteksi ayah dan ibu di wilayah Junya dan menembakkan tiga roket ke mobil mereka, namun tidak mengenai sasaran. Ayah saya disingkirkan. Beliau keluar dari mobil dan meraih tangan ibu saya dan membawanya keluar dari mobil, namun drone itu mengikuti mereka hingga mereka syahid!"

Banyak orang seusianya mungkin tidak dapat memahami konsep mendalam mengenai "La Yukalifu Allahu Nafsa ila wusaha…! Tentu saja, jika Tuhan tidak melihat kemampuan ini dalam diri kita, Dia tidak akan memberikan kita ujian besar ini," tutur Mahdi.

Imam Khamenei membenarkan dan menambahkan bahwa "itu juga anugerah Allah".

Mahdi tidak meminta Rahbar memberikan selendang maupun cincinnya, tapi memohon untuk mendoakan semua pejuang Lebanon.

Imam Khamenei kemudian menemui ayah dari syahid Reza Awazah.Ibunya berkata dalam bahasa Farsi, "Beliau adalah ahli bedah jantung dan dalam kondisi perang di Lebanon seperti ini, kehadirannya sangat dibutuhkan dan mereka tidak datang."

Ibunya belajar kedokteran di Iran 47 tahun lalu dan sekarang menjadi profesor bahasa Persia di sebuah universitas di Lebanon. Dia tidak mengatakan hal lain. Tapi aku tahu hatinya!

Sebelum pertemuan, ketika saya bertanya apakah pernah melihat Anda [Rahbar] dari dekat, dia berkata, "Itu adalah salah satu impian saya, tetapi Reza dan Masouma lebih ingin bertemu dengannya daripada saya. Sekarang saya berharap mereka sendiri ada di sini."

Beliau [Rahbar] berhenti sejenak dan berkata, "Tentu saja mereka ada di sini!"...

Beberapa gambar dari kunjungan Rahbar ke rumah keluarga Syahid Reza Avazah.