Pars Today

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Bahram Qassemi mengatakan, meski ada upaya busuk Amerika Serikat, Iran dan Irak memiliki hubungan bilateral yang baik.

Bahram Qassemi Senin (17/12) saat jumpa pers di Tehran dan saat menjawab pertanyaan wartawan terkait eskalasi represi Amerika kepada pemerintah Irak untuk menurunkan hubungan ekonomi dengan Iran menambahkan, Irak tetangga yang baik dan mitra ekonomi Tehran serta upaya busuk Amerika untuk menciptakan kendala di hubungan bilataral ini tidak akan mampu mencegah hubungan baik yang ada.

Terkait kunjungan menlu Iran ke Qatar dan terbentuknya diplomasi baru di kawasan, Qassemi mengatakan, kebijakan regional Iran adalah kebijakan masa lalu yang dikejar berdasarkan realita.

Menyinggung keluarnya perusahaan pemerintah Rusia dan Cina dari proyek pengembangan sektor gas dan minyak Iran, Qassemi mengungkapkan, selama belum ada keterangan resmi dari pemerintah yang terlibat dalam proyek pengembangan industri gas dan minyak Iran, berita seperti ini tidak perlu diperhatikan. Selain itu ada represi keras dari Amerika kepada perusahaan besar untuk menghentikan kerja sama mereka dengan Tehran.

Jubir kemenlu Iran juga menyinggung operasi militer Turki di utara Suriah dan menambahkan, tidak ada negara tanpa ijin dari pemerintah pusat Suriah berhak melakukan apapun di wilayah negara ini, dan ini adalah kebijakan makro Republik Islam Iran. Jika prinsip ini tidak dijaga, maka proses dan kemajuan di dialog Astana akan menghadapi kesulitan.

Ia juga mengisyaratkan dukungan Iran terhadap gencatan senjata di Yaman dan mengatakan, sejak awal agresi Arab Saudi ke Yaman, sikap Iran terkait masalah ini sangat jelas dan Tehran telah mengajukan usulan empat butir untuk menerapkan gencatan senjata dan mempersiapkan peluang bagi pengiriman bantuan kemanusiaan hingga dimulainya dialog Yaman-Yaman untuk membentuk sebuah pemerintahan menyeluruh.

Qassemi berharap perundingan Stockholm menjadi awal  perubahan positif bagi rakyat Yaman dan agresi serta penghancuran infrastruktur di negara ini segera berakhir. (MF)