Agenda Strategis Lawatan Presiden Iran ke Asia Tengah
(last modified Sat, 15 Jun 2019 05:19:58 GMT )
Jun 15, 2019 12:19 Asia/Jakarta

Presiden Iran Hassan Rouhani mengunjungi Bishkek atas undangan resmi Presiden Kyrgyzstan untuk menghadiri di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), dan menyampaikan pandangan Iran dalam pertemuan tersebut.

KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) ke-19 berlangsung sejak 13 hingga 14 Juni, dengan partisipasi para pemimpin 11 negara, termasuk Rusia, Cina, Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan, India dan Pakistan.

Setelah menghadiri KTT SCO, Presiden Rouhani melanjutkan lawatan regionalnya ke Dushanbe, ibu kota Tajikistan untuk mengikuti konferensi tingkat tinggi  tentang interaksi dan aksi kolektif membangun kepercayaan di Asia.

Pertemuan kedua yang dihadiri Rouhani dalam lawatan regionalnya ini bertujuan untuk membangun interaksi dan sikap saling percaya di kawasan Asia.

Dalam hal ini, peran interaktif Iran di Asia Barat dan Asia Tengah sangat penting dan strategis bagi organisasi regional maupun negara-negara lain di kawasan Asia.

Republik Islam Iran senantiasa menekankan urgensi solidaritas dan kerja sama dalam menghadapi berbagai masalah kolektif, terutama terorisme dan instabilitas yang ditimbulkan dari campur tangan AS di kawasan.

Hassan Rouhani, dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi Bishkek menyinggung peran Iran dalam menumpas kelompok teroris Daesh di Irak dan Suriah, dengan mengatakan, Iran berjuang untuk perdamaian di Irak dan Suriah, dan juga berperan di Afghanistan untuk memerangi ekstremisme dan menjalin kerja sama dengan PBB. Kini, Iran juga memainkan peran konstruktifnya di Yaman demi menciptakan perdamaian di negara Arab itu.

Hossein Osubaliyev, pakar keamanan regional menilai Iran dengan langkah-langkahnya untuk menjamin keamanan regional telah menjadi faktor penting bagi stabilitas di Asia Tengah dan zona Kaspia.

Kozehgar Kaleji, analis politik Asia Tengah dan Kaukasus menunjukkan keragaman kerja sama anggota organisasi kerja sama Shanghai dan potensi peran aktif Iran di dalamnya dengan mengatakan, "Organisasi ini memiliki beragam kemitraan yang berbeda di bidang politik, ekonomi, budaya, dan sosial. Dalam masalah keamanan misalnya mengenai perang melawan terorisme, separatisme, ekstremisme, perdagangan narkoba dan pencucian uang. Di bidang ekonomi mengenai energi, bea cukai dan transit. Dengan demikian kehadiran Iran bahkan dalam statusnya sebagai pemantau juga termasuk bagian penting dari kerja sama itu,  dan jika diubah, akan menjadi anggota utama dari kerja sama ini ".

 

KTT SCO di Bishkek

Dari aspek sejarah, politik dan budaya, Iran menjalin hubungan yang erat dengan negara-negara anggota organisasi kerja sama Shanghai, dan negara ini dipandang sebagai salah satu negara penting oleh negara-negara Asia Barat dan Asia Tengah.

Selain itu, Teheran berperan sebagai mitra ekonomi bagi negara-negara kawasan sebagai investor yang andal dan efisien dalam melaksanakan proyek infrastruktur. Di bidang geografis, Iran juga memainkan peran penting sebagai jalur transit dan akses komersial dari negara-negara Asia Tengah dan Kaukasus ke perairan bebas.

Oleh karena itu, kerja sama antara Cina, Iran, Kazakhstan dan Turkmenistan dalam  proyek konstruksi kereta api bersama telah menciptakan peluang besar. Selain itu, pasar ekonomi besar Iran memiliki keunggulan yang telah memberikan dasar yang baik bagi negara ini sebagai  fokus utama dan dari jalur transit regional.

Di bidang keamanan, Iran memiliki banyak pengalaman dalam memerangi terorisme, yang akan menyediakan forum untuk memperkuat kerja sama keamanan antara negara-negara kawasan. Dalam konteks ini, Presiden Republik Islam Iran dalam pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping menegaskan bahwa perlawanan terhadap unilateralisme AS akan menguntungkan dua arah, baik di tingkat Asia maupun dunia.

Sejatinya, dengan mempertimbangkan berbagai variabel dari kunjungan presiden Iran ke Bishkek dan Dushanbe, lawatan tersebut memiliki tujuan penting dalam masalah strategis, terutama ekonomi dan politik.(PH)

Tags