Kunjungan Zarif ke Kuwait; Penekanan Pada Konvergensi Regional
Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran tetap melanjutkan konsultasi regionalnya dan hari Sabtu, 17 Agustus, dalam kunjungan sehari ke Kuwait melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kuwait dan pejabat tinggi lainnya di Kuwait untuk membahas masalah-masalah bilateral dan perkembangan kawasan.
Menteri Luar Negeri Iran pekan lalu, tepatnya tanggal 11 Agustus, juga melakukan pembicaraan tentang perkembangan kawasan dengan para pejabat tinggi Qatar dalam lawatannya ke Doha, ibukota Qatar.
Stabilitas dan keamanan kawasan serta negara-negara tetangga adalah permintaan permanen Republik Islam Iran. Republik Islam Iran belum mengambil tindakan terhadap negara-negara tetangga, meskipun beberapa negara melakukan aksi-aksi destruktif. Tujuan utama Iran adalah untuk mencapai kesepahaman regional dan dengan negara-negara kawasan untuk memajukan tujuan ini yang merupakan prioritas kebijakan luar negeri Iran.
Kunjungan regional menteri luar negeri Iran ke Kuwait juga harus dinilai dalam hal ini dan untuk memperkuat kerja sama di segala bidang.
Hassan Hani Zadeh, pakar masalah regional dalam menilai diplomasi regional Iran mengatakan, "Kondisi di kawasan saat ini sedemikian rupa, sehingga negara-negara regional buntuh untuk menciptakan konvergensi yang lebih luas dan kunjungan ini sangat penting karena transformasi di kawasan dan pembentukan satu model kerja sama regional antara Iran dan sejumlah negara-negara kawasan akan sangat efektif."
Sekalipun demikian, penting bagi negara-negara di kawasan untuk mengambil langkah-langkah nyata.
Nasser Sabah al-Ahmad al-Sabah, Wakil Perdana Menteri Pertama dan Menteri Pertahanan Kuwai baru-baru ini dalam percakapan teleponnya dengan Brigjen Amir Hatami, Menteri Pertahanan Iran menyampaikan keinginan kuat untuk memperkuat hubungan dua negara dan mengatakan, "Republik Islam Iran memiliki posisi menentukan dan berpengaruh dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan."
Sabah al-Khalid al-Sabah, Menteri Luar Negeri Kuwait dalam pertemuan terbarunya dengan Mohammad Javad Zarif mengatakan, "Semua negara di kawasan sepakat bahwa penting untuk sesegera mungkin memulai dialog regional yang komprehensif dengan Iran sebagai negara yang penting dan efektif, karena selama ini kita memiliki dialog dan keterlibatan dengan banyak negara dan organisasi regional dan internasional di berbagai bidang, mengapa tidak untuk melakukan dialog dan kerja sama dengan Iran?"
Sampai saat ini, Iran belum mengambil tindakan apa pun untuk menjaga keamanan laut di Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Dalam kerangka konvergensi dengan negara-negara kawasan, khususnya negara-negara tetangga menjadi prioritas diplomasi Iran. Dengan kata lain, keamanan kawasan adalah titik kesamaan antara Iran dan negara-negara tetangga lain di Teluk Persia. Karenanya, negara-negara di kawasan harus terlibat dalam dialog konstruktif dalam proses ini. Dalam proses ini, Republik Islam Iran adalah sebuah negara sangat penting untuk menjaga dan memasok keamanan Teluk Persia.
Yang pasti adalah bahwa keamanan regional membutuhkan partisipasi semua negara tetangga di Teluk Persia. Sebaliknya, kebijakan tersebut bertentangan dengan kebijakan intervensionis Amerika Serikat yang telah membahayakan keamanan seluruh wilayah. Kehadiran pihak asing di kawasan itu untuk mengamankan lingkungan perdagangan maritim Teluk Persia telah memicu miliaran dolar dalam penjualan senjata ke negara-negara Arab di kawasan itu, yang tidak menghasilkan apa-apa selain kecurigaan.
Strategi definitif Iran adalah membangun kepercayaan dengan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC), dan dalam konteks ini, dialog bermanfaat bagi semua negara di kawasan.
Republik Islam Iran telah mengusulkan forum dialog regional untuk mempertahankan keamanan di Teluk Persia dan Laut Oman. Iran juga telah mengusulkan pakta non-agresi di antara negara-negara regional dan proposal ini sampai sekarang masih di atas meja.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pekan lalu, mempublikasikan sebagian dari wawancaranya dengan jaringan Aljazeera berbahasa Inggris di Twitter, seraya menekankan perlunya negara-negara regional untuk bekerja sama demi memastikan keamanan. Zarif menulis, "Solusi terbaik untuk menjamin keamanan adalah kita selalu bersama dan kami siap untuk itu."