Pameran Nasional Yalda di Kemanshah
-
Pameran Nasional Yalda di Kemanshah.
Festival Musim Dingin Pertama dan Pameran Nasional Yalda Keempat digelar di Pusat Pameran Internasional Kemanshah, Republik Islam Iran barat dari 15-21 Desember 2019.

Pada Festival Musim Dingin Pertama Kermanshah ditampilkan berbagai program budaya kuno menandai Shab-e Yalda (Malam Yalda) termasuk pesta buah delima dan pertunjukan musik tradisional Kurdi.

Sementara itu, 170 stan telah disediakan di Pameran Nasional Yalda Keempat di Kermanshah yang telah dipenuhi oleh perwakilan dari Provinsi Kermanshah, Hamedan, Isfahan, Azerbaijan Timur, Qom dan provinsi-provinsi lainnya.

Shab-e Yalda atau Shab-e Chelleh adalah festival Iran yang dirayakan pada apa yang disebut sebagai "malam terpanjang dan tergelap tahun ini." Yalda adalah perayaan musim dingin, yaitu, pada malam dari titik balik matahari musim dingin di Belahan Bumi Utara.

Shab-e Yalda diperingati di malam 1 Dey dalam penanggalan Persia, di mana tahun ini jatuh pada Sabtu malam, 21 Desember 2019. Menjelang Shab-e Yalda, masyarakat berbelanja beragam jenis buah dan kacang-kacangan untuk keperluan peringatan tersebut. Pasar dan toko-toko buah dan kacang-kacangan di Iran dibanjiri pembeli. Perayaan ini sangat menguntungkan para pedagang di pasar.

Yalda adalah istilah Syriac (salah satu rumpun Bahasa Aramic) yang berarti lahir. Menurut keyakinan orang-orang Iran kuno, matahari di malam itu lahir kembali, karena besok malam Yalda akan melihat matahari yang lebih panjang lagi.

Malam Yalda memiliki kedudukan istimewa dalam budaya dan tradisi orang-orang Iran. Perayaan Shab-e Yalda adalah momen besar Persia kuno yang masih ada hingga sekarang.

Abadinya perayaan tersebut menunjukkan ikatan yang tak terpisahkan antara masyarakat Iran sekarang dengan budaya dan tradisi nenek moyang mereka. Konon sekitar 7.000 tahun silam, nenek moyang bangsa Iran telah menemukan penanggalan matahari hingga akhirnya mengetahui bahwa malam pertama musim dingin adalah malam terpanjang dalam setahun.

Masyarakat di masa lalu yang menyaksikan pergerakan matahari, bulan, bintang, perubahan musim, pendek dan panjangnya hari dan malam berusaha menyesuaikan aktivitas sehari-hari mereka dengan kondisi tersebut. (RA)