Nasihat Rahbar untuk Mahasiswa, Kabar Kemenangan atas Imperialis
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Minggu (17/5/2020) petang dalam pertemuan virtual dengan perwakilan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan, menjelaskan realitas-realitas penuh harapan Iran dalam menghadapi kubu penindas, kufar dan imperialis. Beliau mengajak pemuda dan mahasiswa Iran untuk menjaga tegaknya bendera tuntutan perubahan dan idealisme.
Beliau dalam visi umum terkait posisi Iran menuturkan, kenyataannya, dewasa ini di hadapan Iran, berdiri sebuah front luas dan besar penindasan dan imperialisme yang berusaha memaksa pemerintahan Islam Iran untuk mundur dan menyerah, dengan semua senjata dan fasilitas yang dimilikinya, jika hal ini terwujud, maka akan sangat membahayakan masa depan negara, tapi berkat bantuan Tuhan, dan kesadaran serta perlawanan rakyat, kubu imperialis akan gagal meraih ambisinya.
Musuh bangsa Iran, dengan kalkulasinya yang keliru percaya bahwa satu-satunya cara untuk memukul cita-cita revolusi Islam Iran adalah dengan melemahkan semangat, dan menjatuhkan rasa percaya diri rakyat Iran terutama kalangan muda.
Maka dari itu, Amerika Serikat dalam hal ini menyusun dua skenario, pertama, menyimpangkan opini publik dari peran Amerika menciptakan krisis dan perang di kawasan, dengan menuduh Iran, dalam kerangka kampanye Iranfobia.
Skenario kedua, mempersoalkan nilai-nilai revolusi, dan memukul kekuatan lunak Republik Islam Iran dalam menghadapi kubu imperialis.
Rahbar menyebut tujuan asli musuh dalam menghadapi bangsa Iran adalah mencegah terciptanya sebuah teladan bagi bangsa-bangsa dunia yang lain.
Kenyataannya, sejak 41 tahun lalu Amerika terus melakukan kalkulasi yang salah terkait kemampuan bangsa Iran, karenanya ia selalu gagal. Pada saat yang sama, substansi nyata Amerika bagi rakyat Iran, masyarakat kawasan, dan dunia, dengan berbagai peristiwa yang terjadi, semakin jelas, sehingga menimbulkan kebencian yang semakin dalam terhadap Amerika.
Ayatullah Khamenei mengatakan, meski sudah menggelontorkan dana besar selama bertahun-tahun untuk menghias dan menampilkan wajahnya agar menarik, namun hari ini Amerika dibenci di bagian penting wilayah dunia.
Menurut Rahbar, sebagian kebencian terhadap Amerika sekarang disebabkan oleh perilaku pejabat Gedung Putih termasuk presiden dan menteri luar negerinya yang miskin pengetahuan, banyak omong, tidak rasional dan sering bicara melantur.
"Alasan kebencian terhadap Amerika bukan hanya ini, tapi sepak terjang dan rekam jejak panjang Amerika mulai dari pembunuhan, kejahatan, ketidakadilan, memelihara teroris, membantu pemerintahan-pemerintahan tiran dan jahat, mendukung total penindasan rezim Zionis, dan baru-baru ini manajemen memalukan dalam masalah Corona," paparnya.
Amerika sejak tahun 2001 dengan dalih memerangi Al Qaeda, yaitu kelompok teroris yang diakui Trump dan Clinton, diciptakan sendiri oleh Amerika, mengacaukan dan membuat kawasan tidak aman dengan terorisme, dan di masa itulah Daesh dan kelompok-kelompok teroris lain bermunculan. Hari inipun Amerika terang-terangan mengatakan, kami mengerahkan pasukan ke Suriah karena di sana ada minyak.
Dengan menegaskan realitas ini, Rahbar menjelaskan, Amerika tidak akan bertahan lama di Irak dan Suriah, mereka pasti harus keluar dari sana, dan tanpa diragukan pasti keluar.
Kebencian masyarakat dunia terhadap Amerika merupakan hal yang lumrah, dan Washington tidak bisa menutup mata atas kenyataan ini. Sebaliknya Iran yang berhadap-hadapan dengan kubu imperialis, dengan mempertahankan seluruh nilai revolusi, dan dengan bersandar pada tenaga muda, kreatif serta revolusioner yang merupakan penentu masa depan negara, akan meraih cita-citanya. (HS)