Jan 27, 2024 19:08 Asia/Jakarta
  • Pejuang al-Qassam
    Pejuang al-Qassam

Transformasi di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Brigade Al-Qassan Umumkan Hasil Operasinya di Jalur Gaza.

Selain itu, masih ada isu-isu lain, seperti;

  • Pejuang Palestina Kalahkan Tentara Israel di Kamp Al-Maghazi
  • Roket dan Drone Hizbullah Hajar Posisi Militer Israel
  • Giliran Drone Muqawama Irak Serang Pelabuhan Ashdod, Israel
  • Yaman Tembakkan Rudal ke Kapal Kargo Militer AS
  • Menlu Saudi Peringatkan Krisis di Laut Merah Bisa Lepas Kontrol
  • Parlemen Irak Tuntut Realisasi Penarikan Pasukan AS​

Brigade Al-Qassan Umumkan Hasil Operasinya di Jalur Gaza

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas dalam berbagai operasi anti-militer Zionis berhasil memberi kerugian besar kepada militer rezim ilegal ini di Jalur Gaza.

Image Caption

Seperti dilaporkan Kantor Berita Sama, Selasa (23/1/2024) malam, pejuang Brigade al-Qassam berhasil menghancurkan kendaraan lapis baja Israel.

Brigade al-Qassam juga meledakkan ladang ranjau yang berisi tiga bom anti-personil setelah kehadiran sekelompok 7 tentara tentara Zionis di daerah Khaza'ah, sebelah timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, yang mengakibatkan sejumlah tentara rezim Zionis tewas.

Pejuang al-Qassam juga berhasil menguasai 6 quadcopter rezim Zionis.

Ketika media-media dan sumber Zionis mengumumkan jumlah tentara Israel yang kemarin tewas mencapai lebih dari 50 orang, tapi militer Israel menyatakan bahwa korban meninggal di pihaknya di Gaza selama ini hanya 21 orang.

Pejuang al-Qassam Senin (22/1/2024) juga menewaskan 24 tentara Zionis dan melukai 17 orang lainnya.

Pejuang Palestina Kalahkan Tentara Israel di Kamp Al-Maghazi

Anggota Biro Politik Jihad Islam Palestina menekankan, operasi muqawama Palestina di Kamp al-Maghazi, di selatan Gaza menunjukkan bahwa Israel gagal meraih tujuannya dalam perang ini.

Image Caption

Ihsan Ataya, anggota Biro Politik Jihad Islam Palestina (PIJ) saat diwawancarai Palestina al-Youm mengatakan, rezim penjajah Zionis mengalami syok karena korban tewas dan terluka di pihak tentaranya dalam serangan terbaru pejuang muqawama Palestina.

"Sejak hari pertama serangan Israel ke Jalur Gaza, telah terbentuk koordinasi penuh antara pejuang muqawama untuk melawan Israel, dan persatuan di lapangan adalah pilar utama bagi kemenangan melawan rezim penjajah ini," ungkap Ihsan Ataya.

Juru bicara Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Musab al-Barim dalam wawancaranya dengan Televisi al-Mayadeen seraya mengisyaratkan keberhasilan pejuang muqawama menewaskan sejumlah tentara Zionis dalam operasi terbaru di Kamp al-Maghazi mengatakan, pukulan terhadap rezim penjajah ini adalah akhir politik bagi mereka yang tangannya berlumuran darah rakyat Palestina.

Sementara itu, Jubir Hamas, Sami Abu Zuhri juga menekankan bahwa serangan perlawanan terhadap penjajah di kamp al-Maghazi membawa pesan penting bagi musuh dan membantah ilusi kehancuran perlawanan.

Sami Abu Zuhri menambahkan, pemerintah AS dan Israel harus menerima pesan operasi terbaru muqawama bahwa kekuatan muqawama terus meningkat dan tidak akan menurun, serta pemusnahan Hamas sekedar ilusi.

"Tiba saatnya hak-hak bangsa Palestina untuk meraih kebebasan, menentukan nasib sendiri dan membentuk sebuah pemerintahan independen diakui secara resmi," papar Abu Zuhri.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas, serta diamnya komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia terhadap kejahatan rezim Zionis telah menyebabkan berlanjutnya pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina oleh mesin perang rezim yang tidak sah ini.

Muqawama Palestina di Jalur Gaza dan faksi muqawama lainnya di Lebanon, Irak, Yaman dan Suriah juga menyatakan bahwa mereka tidak akan bungkam terhadap kejahatan ini, dan akan membalas kejahatan ini dari rezim Zionis.

Roket dan Drone Hizbullah Hajar Posisi Militer Israel

Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) menyerang posisi militer Israel dengan drone dan roket.

Image Caption

Faksi-faksi muqawama Palestina sejak 7 Oktober 2023 melancarkan operasi Badai al-Aqsa dari Jalur Gaza menarget posisi Israel, dan rezim ini membelas operasi mengejutkan muqawama Palestina dan untuk mengompensasi kekalahannya dengan membombardir Jalur Gaza dan memblokade total wilayah ini.

Seiring dengan dimulainya operasi Badai al-Aqsa oleh faksi muqawama Palestina, Hizbullah Lebanon demi membuat sibuk sebagian besar militer Zionis di utara Palestina dan meringankan tekanan terhadap muqawama di Gaza, mulai melancarkan berbagai operasi harian dan berat terhadap berbagai target Zionis di wilayah Palestina pendudukan.

Sekaitan dengan ini dan menurut laporan IRNA, Hizbullah Lebanon Kamis (25/1/2024) dalam statemennya menyatakan, pangkalan militer Israel, Jal al-Alam, di utara Palestina pendudukan diserang dengan roket.

Televisi al-Manar mengutip media-media Zionis melaporkan, dua drone menyusup ke wilayah Kfar Blum di utara Palestina pendudukan dari Lebanon.

Dalam hal ini berbagai sumber media Palestina mengonfirmasi penargetan berbagai distrik dan posisi militer Israel di sekitar Jalur Gaza oleh pejuang muqawama Palestina dengan roket.

Pejuang Brigade al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) juga melaporkan bahwa mereka menargetkan dua tank Merkava rezim Zionis dalam pertempuran mereka di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, dengan roket Yasin 105.

Saraya al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina, juga mengumumkan: Pejuang Palestina terlibat konfrontasi dengan tentara Zionis di poros barat dan selatan kota Khan Yunis.

Saraya al-Quds juga mengumumkan penyerangan terhadap tempat berkumpulnya tentara Zionis dengan mortir di poros Khan Yunis.

Sementara itu, sumber-sumber lokal Palestina melaporkan kesyahidan " Wissam Walid Khashan" seorang pemuda Palestina di kota Jenin, di Tepi Barat Sungai Yordan.

Tentara Zionis hari ini mengepung rumah Khashan di Bir Al-Basha di Jenin, dan menembak mati pemuda Palestina ini.

Dewan tawanan perang Palestina juga mengumumkan bahwa sejak kemarin, pasukan Zionis telah menangkap 50 warga Palestina lainnya di Tepi Barat Sungai Yordan, dan termasuk mereka, jumlah warga Palestina yang ditangkap di wilayah ini sejak dimulainya operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 bertambah menjadi 6.285 orang.

Giliran Drone Muqawama Irak Serang Pelabuhan Ashdod, Israel

Pejuang muqawama Islam Irak menarget pelabuhan Ashdod yang terletak di barat Palestina pendudukan dengan drone.

Dengan dimulainya perang rezim Zionis melawan warga Palestina di Gaza pada tanggal 7 Oktober dan pemboman terus-menerus terhadap kawasan perumahan, pendidikan dan medis di wilayah ini oleh jet-jet tempur Israel, setiap kelompok perlawanan Islam di kawasan telah mengambil tanggung jawab untuk mendukung rakyat tertindas di Gaza.

Image Caption

Sementara itu, kelompok perlawanan Islam Irak, dengan menyasar sasaran vital rezim Zionis serta pangkalan Amerika di Irak dan Suriah, telah menyadarkan Amerika bahwa biaya yang harus dibayar untuk mendukung rezim ini dalam membunuh warga Palestina di Gaza sangatlah tinggi.

Menurut laporan al-Mayadeen Lebanon, pelabuhan Ashdod Israel Kamis (25/1/2024) dini hari menjadi target serangan drone muqawama Irak. Sampai saat ini belum ada keterangan kerugian dan korban dari serangan tersebut.

Menanggapi kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap warga sipil Palestina, pasukan perlawanan Irak menargetkan wilayah Umm Al-Rashrash di kota pelabuhan Eilat dan pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Palestina.

Pada saat yang sama, sebagai tanggapan atas kejahatan rezim Zionis terhadap Jalur Gaza dan dukungan terhadap Palestina, militer Yaman dan gerakan Ansarullah berulang kali menyerang target rezim ini di Laut Merah dan wilayah pendudukan Palestina.

Militer dan Gerakan Ansarullah Yaman menyatakan, selama serangan militer Israel ke Gaza tidak dihentikan, maka serangan terhadap posisi rezim ini di kawasan akan terus dilanjutkan.

Militer rezim Zionis sejak 7 Oktober 2023 lalu sampai saat ini terus menyerang berbagai wilayah Jalur Gaza.

Berdasarkan data terbaru Departemen Kesehatan Palestina, sejak awal perang di Gaza sampai saat ini hampir 26 ribu warga Palestina gugur dan sekitar 63 ribu lainnya terluka.

Serangan rezim Zionis ke Jalur Gaza menuai kecaman luas di dunia, tapi dengan dukungan Amerika Serikat, serangan rezim palsu ini terus berlanjut.

Yaman Tembakkan Rudal ke Kapal Kargo Militer AS

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman Senin (22/1/2024) malam mengkonfirmasi operasi sukses pejuang Yaman dalam menarget sebuah kapal kargo militer Amerika Serikat di Teluk Aden.

Seperti diwartakan IRNA, Jubir militer Yaman, Yahya Saree saat menjelaskan operasi ini mengatakan, angkatan laut Yaman dalam sebuah operasi militer menembakkan rudal ke sebuah kapal kargo militer Amerika Serikat "Ocean Jazz" di Teluk Aden.

Seraya menjelaskan bahwa serangan AS dan Inggris tidak akan dibiarkan tanpa balasan oleh militer Yaman, Yahya Saree mengatakan, setiap serangan baru tidak akan dibiarkan tanpa balasan.

Yahya Saree

"Kami akan melanjutkan blokade dan larangan pergerakan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel atau kapal milik Israel ke arah pelabuhan di Palestina pendudukan hingga diakhirinya agresi dan pencabutan blokade Gaza," tegas Yahya Saree.

Ia menambahkan, " Kami terus mengambil semua tindakan defensif dan ofensif dalam kerangka hak membela Yaman dan terus mendukung Palestina."

Juru bicara militer Yaman juga mencatat, "Kami akan menanggapi setiap serangan Amerika atau Inggris terhadap negara kami dengan menargetkan semua sumber ancaman di Laut Merah dan Laut Arab."

Serangan rudal Yaman terhadap kapal kargo militer Amerika terjadi pada saat Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Laksamana pertama Alireza Tangsiri dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Al-Alam pada hari Senin seraya menyatakan bahwa Yaman bertindak independen dan tidak menerima perintah dari pihak mana pun, mengatakan, "Operasi angkatan laut Yaman di selat Bab al-Mandab dan melarang lalu lintas kapal milik rezim Zionis atau kapal yang menuju rezim pendudukan, demi mendukung umat Islam."

Laksamana pertama Tangsiri mengingatkan, "Dunia, khususnya Arab dan Amerika serta mereka yang mendukung aksi penumpahan darah secara tidak sah, harus mengubah pandangannya terkait masalah ini."

Amerika dan Inggris 11 Januari 2024, menyusul resolusi Dewan Keamanan PBB, memulai serangannya terhadap posisi Ansarullah Yaman.

Menlu Saudi Peringatkan Krisis di Laut Merah Bisa Lepas Kontrol

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, mengumumkan syarat negaranya untuk menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, dan memperingatkan memburuknya krisis di Laut Merah.

Faisal bin Farhan, Minggu (21/1/2024) dalam wawancara dengan CNN memperingatkan terbuka kemungkinan bahwa krisis di Laut Merah, akan lepas kendali.

Faisal bin Farhan

Ia menambahkan, "Kita sedang melalui masa-masa sulit dan berbahaya, dan ketegangan di Laut Merah, mungkin saja keluar kontrol, dan kami menuntut diakhirinya ketegangan."

Menlu Saudi melanjutkan, "Kita harus memusatkan perhatian pada penyelesaian masalah Palestina, dan satu-satunya jalan normalisasi hubungan dengan Israel, adalah stabilitas kawasan, dan penyelesaian masalah Palestina."

Menurut Faisal bin Farhan, pembentukan negara stabil Palestina, adalah urgen, dan tidak ada kemungkinan untuk kembali dari masalah ini.

Di sisi lain, beberapa hari lalu sejumlah menteri Kabinet Rezim Zionis, terang-terangan menentang pendirian negara Palestina, dan mereka menegaskan terdapat konsensus atas masalah ini di Tel Aviv.

Surat kabar Yedioth Ahronoth, mengabarkan bahwa Menteri Keuangan Rezim Zionis, Bezalel Smotrich, menolak keras pembentukan negara Palestina, dan ia percaya terdapat konsensus luas di Tel Aviv, dalam menentang pendirian negara Palestina.

Parlemen Irak Tuntut Realisasi Penarikan Pasukan AS​

Perwakilan koalisi Fatah di parlemen Irak mengumumkan peningkatan upaya untuk mengakhiri kehadiran pasukan Amerika Serikat di Irak dengan mengambil keputusan penting di parlemen negara ini.

Pasukan Amerika Serikat telah ditempatkan di Irak sejak tahun 2003, dan basis terbesar mereka adalah Ain al-Asad di provinsi Al-Anbar yang terletak di sebelah barat negara ini.

Amerika Serikat juga telah mengerahkan sejumlah pasukan militer dan sistem pertahanan di kedutaan mereka di kawasan yang dijaga ketat di jantung kota Baghdad.

Menyusul aksi teroris Amerika Serikat dalam pembunuhan komandan perlawanan, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Abu Mahdi Al-Muhandis, Wakil Ketua Al-Hashd al-Shaabi, dan delapan rekannya, rencana pengusiran tentara asing, terutama Amerika, dari Irak disetujui parlemen Irak pada Januari 2020.

Ali Turki, perwakilan koalisi Fatah di parlemen Irak hari Jumat mengatakan, "Upaya dan tindakan anggota parlemen Irak untuk mengakhiri kehadiran pasukan Amerika dan memastikan penarikan pasukan ini dari Irak sedang dalam proses agenda parlemen negara ini,".

Perwakilan koalisi Fatah di parlemen Irak menambahkan bahwa Irak tidak memerlukan pasukan tempur asing di wilayahnya, dan Perdana Menteri Mohammad Shia al-Sudani telah dengan jelas menyatakan hal ini. Oleh karena itu, pembatalan perjanjian dengan Washington adalah pintu gerbang bagi penarikan pasukan militer Amerika dari Irak.

 

Tags