Feb 12, 2024 20:50 Asia/Jakarta
  • Warga Palestina, korban kekejian Israel
    Warga Palestina, korban kekejian Israel

Perkembangan di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, seperti; Israel Gempur Rafah, lebih dari 100 Warga Palestina Gugur.

Selain itu, masih ada isu-isu penting lain, seperti;

  • Peralatan Spionase Israel, di Dekat Lebanon, Dibombardir Hizbullah
  • Para Pemimpin Perlawanan Palestina Bertemu Menlu Iran di Beirut
  • Lagi, Jet-Jet Tempur AS dan Inggris Serang Yaman
  • Ansarullah Yaman: Kami akan Terus Mendukung Gaza!​
  • Raja Saudi Ucapkan Selamat HUT Revolusi Islam Iran
  • Saudi: Negara Palestina Tak Berdiri, Tak Ada Normalisasi dengan Israel

Israel Gempur Rafah, lebih dari 100 Warga Palestina Gugur

Menyusul serangan udara rezim Zionis ke berbagai wilayah Rafah, lebih dari 100 warga Palestina gugur.

Menurut laporan Kantor Berita Shehab Palestina, jet-jet tempur Israel Senin (12/2/2024) dini hari menyerang perumahan di dekat markas Bulan Sabit Palestina di pusat kota Rafah, di selatan Jalur Gaza.

Image Caption

Akibat serangan brutal tersebut, sampai saat iin lebih dari 100 warga Palestina gugur dan lebih dari 230 orang lainnya terluka.

Jumlah syuhada dan korban terluka dilaporkan terus bertambah.

Sebelumnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, serangan darat di Rafah akan segera dimulai. Netanyahu melanjutkan pernyataannya yang berlebihan di masa lalu, dan menuntut penghancuran batalion militer gerakan perlawanan Islam Palestina "Hamas" di Rafah sebelum bulan Ramadhan.

Sementara itu, Hamas, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar dan sejumlah negara Eropa memperingatkan dampak dari serangan ke Rafah.

Peralatan Spionase Israel, di Dekat Lebanon, Dibombardir Hizbullah

Gerakan perlawanan Islam Lebanon, mengumumkan telah menyerang peralatan spionase Israel, di wilayah Lebanon, yang diduduki Rezim Zionis.

Hizbullah, Minggu (11/2/2024) mengabarkan, "Kami telah menyerang peralatan mata-mata Israel, di pangkalan Ruwaisat Al Alam, dan lahan pertanian Shebaa, sehingga menyebabkan korban tewas di pihak musuh."

Sejak dimulainya operasi Badai Al Aqsa, sampai sekarang, Hizbullah, sudah melancarkan 119 kali serangan ke posisi Israel, untuk mendukung rakyat Palestina, di Jalur Gaza.

Image Caption

Serangan-serangan Hizbullah, ke pangkalan-pangkalan militer Israel, dan distrik Zionis, telah menyebabkan sejumlah korban tewas serta terluka.

Pada 1 Februari 2024, media-media Zionis, mengabarkan, akibat meningkatnya ketegangan di perbatasan utara Wilayah pendudukan, sirene bahaya berulangkali berbunyi di Kiryat Shmona, Kfar Yuval, dan Ma'ayan Baruch, di Al Jalil yang diduduki.

Menurut keterangan media-media Rezim Zionis, Hizbullah Lebanon, menembakkan sedikitnya 20 unit rudal ke Kiryat Shmona dalam serangan awal Februari tersebut.

Di sisi lain, Angkatan Bersenjata Israel, mengumumkan, jumlah perwira dan tentara Israel, yang terluka sejak 7 Oktober, mencapai 2.748 orang, dan sejak operasi darat di Gaza, mencapai 1.258 orang.

Serangan-serangan sporadis Hizbullah, ke pangkalan-pangkalan militer Israel, dan konsentrasi pasukan Rezim Zionis, meningkatkan kemungkinan bertambahnya jumlah korban dari pasukan Israel.

Para Pemimpin Perlawanan Palestina Bertemu Menlu Iran di Beirut

Sejumlah pemimpin kelompok perlawanan Palestina, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, di Beirut, mengatakan bahwa waktu berpihak pada perlawanan Palestina.

Dalam pertemuan dengan Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian, Sabtu (10/2/2024), para pemimpin kelompok perlawanan menuturkan, pada akhirnya perlawanan dan perjuangan telah menunjukkan tanda-tanda pasti kemenangan bagi bangsa Palestina.

Image Caption

Ziad Nakhale, Sekjen Jihad Islam Palestina, Osama Hamdan, salah satu pemimpin Hamas, dan Jamil Mazhar, Deputi Sekjen PFLP, saat bertemu Menlu Iran, menjelaskan perkembangan terbaru militer dan politik Palestina, serta perang di Gaza.

Mereka menerangkan, waktu berpihak pada perlawanan Palestina, dan Rezim Zionis, yang sedang berada di bawah tekanan internal dan internasional, tidak berhasil meraih satu pun targetnya.

Pada saat yang sama, para pemimpin perlawanan Palestina, mengucapkan selamat atas HUT Revolusi Islam Iran, dan berterimakasih atas dukungan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, pemerintah, dan rakyat Iran, serta poros perlawanan, terhadap rakyat Palestina.

Menurut para pemimpin perlawanan Palestina, pergerakan luas diplomatik Iran, dalam empat bulan terakhir untuk mendukung perlawanan dan rakyat tertindas Palestina, di arena internasional, efektif.

Mereka menekankan urgensi persatuan Palestina, dalam mengelola pertempuran di medan perang, dan arena politik saat ini, serta di era pasca-kemenangan untuk mengatasi kesulitan penduduk Gaza, akibat perang.

Di sisi lain, Menlu Iran, menyampaikan selamat atas kemenangan-kemenangan yang diraih oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina, di medan tempur.

Ia menjelaskan, "Salah satu prestasi yang diraih dari operasi Badai Al Aqsa, adalah masalah Palestina, kembali menjadi isu utama Dunia Islam, dan masyarakat dunia. Selain itu perlawanan Palestina, juga berhasil membuktikan posisi dan perannya yang tak terbantahkan di Palestina, dan kawasan.

Lagi, Jet-Jet Tempur AS dan Inggris Serang Yaman

Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris menyerang sejumlah wilayah di provinsi al-Hudaydah di Yaman barat.

Menurut jaringan al-Masirah, AS dan Inggris mengebom wilayah al-Thaif, al-Katib dan al-Jabbanah di provinsi al-Hudaydah pada hari Jumat (9/2/2024).

Disebutkan  bahwa penerbangan besar-besaran pesawat tempur Amerika dan Inggris terus berlanjut di provinsi al-Hudaydah dan pantai barat Yaman.

Juru runding Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman Mohammed Abdussalam pada hari Kamis mengatakan, serangan terus menerus AS dan Inggris tidak akan menghentikan bantuan rakyat Yaman kepada rakyat Palestina di Gaza dan tidak akan menjamin keamanan kapal-kapal rezim Zionis.

"Serangan AS dan Inggris terhadap Yaman merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional," tegasnya.

Image Caption

Amerika dan Inggris telah beberapa kali menyerang Yaman dalam beberapa pekan terakhir. Serangan-serangan ini dilakukan dengan tujuan menekan Yaman agar menghentikan blokade laut yang diberlakukan terhadap kapal-kapal rezim Zionis atau kapal-kapal yang menuju Palestina yang diduduki Israel.

Dalam beberapa pekan terakhir, untuk mendukung perlawanan bangsa Palestina di Gaza, militer Yaman telah menyerang beberapa kapal Israel atau kapal Zionis yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab.

Angkatan Bersenjata Yaman berkomitmen bahwa selama Israel tidak menghentikan serangannya ke Gaza, maka mereka akan terus menyerang kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah.

Militer Yaman juga menegaskan bahwa navigasi di Teluk Aden dan Laut Merah adalah bebas untuk kapal-kapal lain dan mereka menikmati keamanan penuh.

Sejak tanggal 7 Oktober 2023, rezim Zionis, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, melancarkan pembantaian besar-besaran terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Bungkamnya komunitas internasional dan lembaga-lembagan Hak Asasi Manusia terhadap genosida di Gaza telah mendorong Israel untuk melanjutkan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina.

Ansarullah Yaman: Kami akan Terus Mendukung Gaza!​

Juru bicara Gerakan Ansarullah Yaman menyatakan bahwa agresi berkelanjutan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman tidak akan menghentikan bantuan rakyat negara ini ke Gaza dan tidak akan menjamin keamanan kapal-kapal rezim Zionis. ​

Image Caption

Mohammed Abdul Salam, Juru Bicara gerakan Ansarullah Yaman di akun  jejaring sosial X hari Kamis (8/2/2024) memandang serangan AS dan Inggris di provinsi Hudaydah di wilayah barat Yaman sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya dan melanggar hukum internasional.

"Agresi Amerika dan Inggris ke Yaman akan mengancam pelayaran internasional di Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden.," kata Abdul Salam.

Hari Kamis, pesawat Amerika dan Inggris mengebom kawasan Al-Dhabrah di wilayah Ras Isa kota Al-Salif yang berada di provinsi Hudaydah.

Menanggapi serangan tersebut, Mohammed Ali al-Houthi, anggota Dewan Tinggi Politik Yaman menyatakan bahwa semua kapal asing harus meninggalkan Laut Merah, menghentikan serangan terhadap Yaman, dan mengakhiri blokadenya.

Tentara Yaman menyerang kapal Inggris HMS Diamond yang menyebabkan kapal ini ditarik kembali untuk diperbaiki karena mengalami kerusakan serius.

Pada akhir tahun lalu, pemerintah Inggris mengklaim akan mengirim kapal HMS Diamond ke wilayah tersebut untuk menjalankan misi yang disebutnya “membantu memperkuat keamanan”.

Dengan dalih bahwa pasukan perlawanan Yaman telah membahayakan keselamatan navigasi di Laut Merah, Amerika Serikat dan Inggris telah menyerang wilayah di Yaman dalam beberapa tahap dan menargetkan beberapa pusat militer dan senjata di negara ini.

Serangan tersebut dilakukan setelah tentara Yaman menargetkan beberapa kapal Israel dan kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab El-Mandeb dalam beberapa pekan terakhir untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Pasukan tentara Yaman berkomitmen akan terus menyerang kapal-kapal rezim Zionis atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah, selama Israel tidak menghentikan agresmi militernya di jalur Gaza.

Raja Saudi Ucapkan Selamat HUT Revolusi Islam Iran

Duta Besar Arab Saudi, untuk Iran, menyampaikan pesan ucapan selamat Raja dan Putra Mahkota Saudi, atas hari ulang tahun kemenangan Revolusi Islam Iran, kepada Kementerian Luar Negeri Iran.

Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian, Rabu (7/2/2024) menerima kunjungan Dubes Arab Saudi, untuk Iran, Abdullah bin Saud Al Anzi, di Tehran.

Dalam pertemuan itu, Dubes Saudi, menyampaikan pesan Raja Salman bin Abdul Aziz, untuk Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi, terkait perkembangan Gaza, dan pesan selamat Raja serta Putra Mahkota Saudi, atas HUT Revolusi Islam Iran, ke-45, kepada Menlu Iran.

Selain itu, pada kesempatan ini Menlu Iran, menyampaikan kepuasannya atas proses pemulihan hubungan dua negara, dan berharap hubungan ini dapat ditingkatkan di segala bidang secara seimbang.

Hossein Amir Abdollahian, juga menganggap peningkatan kerja sama-kerja sama bilateral menguntungkan dua negara, Iran, Arab Saudi, serta kawasan Asia Barat.

Sementara itu, Dubes Saudi, menegaskan bahwa Riyadh, memandang hubungannya dengan Republik Islam Iran, sebagai hubungan yang strategis.

"Kami sedang mengkaji penerbangan-penerbangan untuk umroh dari Iran, dan kami berharap dalam waktu dekat ini masalah teknis penerbangan-penerbangan tersebut akan selesai," pungkasnya.

Saudi: Negara Palestina Tak Berdiri, Tak Ada Normalisasi dengan Israel

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, menanggapi statemen Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan menekankan pendirian negara Palestina, dan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza, sebagai syarat normalisasi dengan Israel.

Image Caption

Kemlu Saudi, Rabu (7/2/2024) menjelaskan sikap permanennya terkait hubungan diplomatik negara itu dengan Israel, dalam kunjungan terbaru Menlu AS Antony Blinken, ke Riyadh.

"Di tengah perbedaan pendapat Saudi dan AS, terkait mekanisme perdamaian Arab-Israel, dan dengan memperhatikan statemen Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, tentang masalah ini, kami menegaskan bahwa sikap Kerajaan Saudi soal Palestina, dan pentingnya saudara-saudara kami rakyat Palestina, untuk mendapatkan hak legalnya, tetap sama, dan tidak akan berubah," kata Kemlu Saudi.

Menlu AS, dalam jumpa persnya di Doha, hari Selasa mengatakan, Saudi masih sangat berminat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, tapi dengan syarat diakhirinya perang Gaza, dan diciptakannya mekanisme yang jelas untuk mendirikan negara Palestina.

Kemlu Saudi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan sikap tegas Riyadh, kepada pemerintah AS, bahwa selama negara Palestina di perbatasan tahun 1967, dengan ibu kota Al Quds Timur, belum berdiri, dan selama agresi Israel ke Gaza, belum dihentikan, serta seluruh pasukan Israel, belum ditarik dari Gaza, maka hubungan diplomatik dengan Israel, tidak akan terjalin.

Pada saat yang sama, Saudi, meminta masyarakat internasional terutama negara-negara Dewan Keamanan PBB, yang masih belum mengakui secara resmi negara Palestina, untuk segera mengakuinya.

 

Tags