Dinamika Asia Tenggara, 8 Juni 2019
(last modified Sat, 08 Jun 2019 08:29:59 GMT )
Jun 08, 2019 15:29 Asia/Jakarta
  • Perang dagang Cina dan AS
    Perang dagang Cina dan AS

Dinamika, Asia Tenggara pekan ini menyoroti sejumlah isu di antaranya kasus ledakan bom bunuh diri di Jawa Tengah.

Isu lainnya mengenai imbas perang dagang antara AS dan Cina terhadap Indonesia, AS akan menjual 34 drone ke 4 negara Asia Tenggara, menteri pertahanan Malaysia menyatakan keamanan Asia Tenggara dipengaruhi konflik AS dan Cina, PM Malaysia menyerukan supaya negara kaya hentikan buang sampah ke negara miskin dan Prayut Chan-o Cha resmi terpilih menjadi PM Thailand.

 

Lokasi bom bunuh diri di Kartasura, Jateng

Polri: Pelaku Bom Kartasura Terpapar ISIS

Sebuah ledakan bom terjadi di kawasan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah Senin (3/6/2019) malam. Ledakan terjadi di sekitar pos polisi di kawasan yang berbatasan dengan kota Solo.

Mabes Polri mengungkapkan bahwa pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, terpapar paham ISIS. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya mengetahui pelaku yang berinisial RA (22) terpapar paham ISIS dari pemeriksaan pelaku.

Selain itu, Dedi menjelaskan, RA merupakan lone wolf atau bertindak sendiri. Ia menyebut, saat ini kepolisian masih mendalami ada tidaknya keterkaitan pelaku dalam suatu jaringan terorisme.

Lebih lanjut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan kondisi kesehatan pelaku cukup stabil dan sudah bisa berkomunikasi pasca mendapat perawatan di rumah sakit.

Dedi menegaskan pemeriksaan dan pendalaman terkait motif pelaku akan dilakukan apabila yang bersangkutan sudah betul-betul pulih. Selain itu, pihak kepolisian juga mengungkap pelaku bom bunuh diri gemar menonton video perang Suriah

 

Perang dagang Cina dan AS

Imbas Perang Dagang AS-Cina terhadap Indonesia

Direktur pelaksana IMF Christine Lagarde menilai perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina bisa memangkas pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan.

Direktur pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengenakan tarif impor barang-barang China dan tindakan balasan China akan menurunkan pendapatan kotor domestik atau GDP dengan setengah persen.Imbas dari ketegangan antara dua negara adidaya bakal dialami Indonesia.

Ketua umum kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan dampak perang dagang AS-China ke Indonesia sebenarnya tidak terlalu besar, sebab Indonesia itu masih kecil sekali untuk bagian dari global value chain.

Dia mencontohkan, Indonesia memang berbeda dengan Vietnam, Malaysia dan Thailand yang memang sudah ketergantungan dengan kedua negara tersebut sehingga dampak akan terasa.

Tak hanya dampak negatif tetapi ada juga dampak positif yang akan didapatkan. Dia mengatakan sudah berbicara dengan teman-teman asosiasi tekstil, misalnya mereka menyatakan ekspor tahun ini malah naik 25% -30%, karena barang-barang China dikenai tarif sehingga jadi lebih kompetitif produk ekspor dari negara lain.

Menurut Rosan pengusaha bisa memanfaatkan momentum perang dagang ini untuk berkompetisi menarik investasi agar masuk ke Indonesia, sehingga Indonesia bisa menjadi negara relokasi untuk produksi.

 

Patrick Shanahan

AS akan Jual 34 Drone ke 4 Negara Asia Tenggara

Pemerintah Amerika Serikat bermaksud menjual 34 unit drone mata-mata ke negara-negara di sekitar Laut Cina Selatan.

Kantor berita Reuters (4/6/2019) melaporkan, Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika, Patrick Shanahan mengatakan Washington tidak akan perlu "berjinjit" lagi untuk mengamati gerak-gerik Cina di Asia.

Drone-drone tersebut akan membantu pengumpulan informasi intelijen yang lebih besar sehingga berpotensi membatasi aktivitas Cina di kawasan.

Departemen Pertahanan Amerika, Pentagon, Selasa (4/6) mengumumkan akan menjual 34 unit pesawat tanpa awak, ScanEagle produk Boeing kepada pemerintah Malaysia, Vietnam, Filipina dan Indonesia senilai 47 juta dolar.

 

Menhan Malaysia

Menhan Malaysia: Keamanan Asia Tenggara Dipengaruhi Konflik AS-Cina

Menteri Pertahanan Malaysia mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara-negara dunia saat ini adalah dinamika keamanan yang kompleks di kawasan Asia-Pasifik, terutama persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina.

The Star (1/6/2019) melaporkan, Menhan Malaysia, Mohamad Sabu menuturkan, kawasan Asia Pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan anggaran militer serta kemampuan angkatan laut yang terus meningkat.

"Fakta-fakta ini menggambarkan risiko keamanan global yang lebih besar, terutama ketika ada  persaingan sengit memperebutkan sumber daya alam dan saling klaim mengenai lokasi strategis," imbuhnya.

Menurut Menhan Malaysia, hubungan yang tidak pasti antara Amerika dan Cina akan terus menjadi faktor eksplisit yang membentuk stabilitas kawasan Asia-Pasifik, khususnya di negara-negara Asia Tenggara.

Ia menjelaskan, perairan Asia Tenggara telah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ancaman tradisional hingga non-tradisional di pantai dan sekitarnya.

"Persaingan kekuatan besar dunia semakin memperburuk ketegangan di Laut Cina Selatan," katanya lagi.

Akibatnya, kata Mat Sabu, ada risiko lebih besar yang mengancam kapal laut dan penerbangan pesawat sehingga menimbulkan kemungkinan bentrokan yang dapat memicu konflik besar dan menyeret negara-negara anggota ASEAN ke dalamnya.

 

Mahathir Mohamad

PM Malaysia: Negara Kaya Stop Buang Sampah ke Negara Miskin

Perdana Menteri Malaysia mengatakan, praktik pengiriman sampah yang tidak didaur ulang oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang ke negara-negara miskin, sangat tidak adil dan harus dihentikan.

Sebagaimana dikutip The Star (31/5/2019), PM Malaysia, Mahathir Mohamad melakukan lawatan ke Tokyo, beberapa hari setelah pemerintah Kuala Lumpur mengumumkan rencana untuk mengembalikan ribuan ton sampah plastik impor ke negara asalnya.

"Sangat tidak adil, negara-negara kaya mengirim sampah mereka ke negara-negara miskin hanya karena negara-negara miskin tidak punya pilihan dan mungkin itu berkontribusi sedikit terhadap ekonomi mereka," kata Mahathir pada konferensi pers, Kamis (30/5).

Mahathir menegaskan, kami tidak butuh sampahmu karena sampah kami sendiri sudah cukup banyak membawa masalah.

Jepang adalah produsen utama sampah plastik, sebagian besarnya dibuang ke Cina, dan sekarang dikirim ke beberapa ke negara lain, termasuk Malaysia.

Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Yoshiaki Harada mengatakan dia akan memeriksa pengiriman sampah ilegal.

Mahathir menuturkan, Anda memberi kami sampah maka Anda bersikeras bahwa kami mencemari lingkungan dengan membuang limbah. Tapi tolong ingat, ketika Anda mencemari satu bagian dunia, Anda juga mencemari seluruh dunia.

 

Prayuth chan-o Cha

Prayut Chan-o Cha Resmi Terpilih Jadi PM Thailand

Mantan pemimpin junta militer Thailand, Prayut Chan-Ocha, secara formal terpilih menjadi perdana menteri melalui pemungutan suara parlemen pada Rabu (5/6).

CNN melaporkan bahwa Prayut berhasil mengalahkan Thanathorn Juangroongruangkit selaku ketua partai anti-junta, Future Forward Party, dengan perolehan suara 500 banding 244.

Pemungutan suara parlemen ini digelar untuk memecah kebuntuan hasil pemilihan umum pada 24 Maret lalu.

Setelah proses hitung cepat dimulai, dua kubu politik terkuat di Thailand, yaitu Pheu Thai dan Palang Pracharat, saling mengklaim menang dan mendapatkan cukup suara untuk membentuk koalisi pemerintahan.

Pheu Thai selaku partai oposisi terbesar mengklaim bahwa koalisi mereka berhasil meraup 255 kursi dari 500 kursi di majelis rendah parlemen. Namun, koalisi oposisi tetap tak bisa menandingi perolehan suara kubu Prayut di Senat. Sejak mengambil alih pemerintahan melalui kudeta pada 2014 lalu, sang pemimpin junta sudah menetapkan bahwa militer harus mendapatkan 250 kursi Senat. (PH)

 

Tags