Dinamika Asia Tenggara, 3 Agustus 2019
(last modified Sat, 03 Aug 2019 08:29:50 GMT )
Aug 03, 2019 15:29 Asia/Jakarta
  • Kunjungan delegasi Taliban ke Indonesia
    Kunjungan delegasi Taliban ke Indonesia

Dinamika Asia Tenggara sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya Menlu RI menegaskan bahwa ASEAN bukan tempat sampah negara maju.

Selain itu, Wapres Indonesia menerima kunjungan delegasi Taliban, Malaysia mengumumkan siap berinvestasi di Iran, dan dugaan ledakan bom yang mengiringi pertemuan ASEAN di Bangkok.

 

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi

Menlu RI: ASEAN Bukan Tempat Sampah Negara Maju !

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi menyatakan negara Asia Tenggara bukan tempat pembuangan sampah dan limbah negara-negara lain.

Statemen ini disampaikan Menlu Retno menyikapi berlanjutnya  pengiriman puluhan kontainer berisikan sampah dan limbah dari sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Australia, hingga Hong Kong ke sejumlah negara kawasan Asia Tenggara.

"Kita perlu sampaikan pesan ke dunia luar mengenai sikap ASEAN terkait isu toxic waste ini. Yang Indonesia inginkan, kami tidak menginginkan kawasan Asia Tenggara menjadi tempat sampah bagi pembuangan sampah negara-negara lainnya," kata Retno dalam pertemuan antara menlu ASEAN di Bangkok, Thailand, dilansir situs CNN Indonesia hari Jumat (2/8).

Retno  menegaskan bahwa pengiriman berton-ton sampah dan limbah tersebut menimbulkan kemarahan negara Asia Tenggara.  Ia mengatakan saat ini negara ASEAN tengah mendiskusikan langkah guna merespons pengiriman sampah impor ini.

Masalah sampah telah membuat hubungan diplomatik antara Filipina dan Kanada merenggang. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menarik duta besar dan konsulnya di Kanada karena Ottawa tak kunjung mengambil sampah-sampah tersebut kembali ke negaranya.

Manila akhirnya mengembalikan 69 kontainer sampah busuk yang dibuang ke negaranya pada 2013 dan 2014 lalu ke Kanada.

Malaysia melakukan tindakan serupa. Kuala Lumpur mengancam akan mengembalikan sekitar 3.000 ton sampah ke 14 negara asal termasuk AS, Jepang, Perancis, Kanada, dan Inggris.

Indonesia juga telah memulangkan sejumlah kontainer sampah yang masuk. Pada awal Juli lalu, Bea Cukai Tanjuk Perak Surabaya memulangkan 210 ton sampah dari Australia. Selain itu, Indonesia menerima setidaknya 58 kontainer kertas bekas yang terkontaminasi limbah B3 dari AS dan Jerman.

 

Wapres Indonesia, Jusuf Kalla

Wapres Indonesia Terima Kunjungan Delegasi Taliban

Kementerian Luar Negeri RI mengkonfirmasi laporan yang menyebut sejumlah delegasi kelompok Taliban berkunjung ke Jakarta.

Pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah,  memaparkan delegasi yang dipimpin langsung oleh Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pimpinan Taliban, itu sempat bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dilaporkan, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla Sabtu malam (27/7) menerima kunjungan langsung salah seorang pendiri dan Wakil Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, di kediaman Wapres Jl. Diponegoro Jakarta.

Siaran pers Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) hari Minggu menyebutkan Baradar beserta rombongan tiba di kediaman Wapres sekitar pukul.17.45 WIB langsung disambut oleh Wapres Jusuf Kalla.

Di sela pembicaraan, Wapres dan Baradar menyempatkan sholat Magrib berjamaah di masjid Sunda Kelapa. Usai sholat, Wapres mengajaknya santap malam bersama sambil melanjutkan pembicaraan.

Dalam pertemuan yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia selalu menjaga komunikasi dengan semua pihak yang terlibat proses perdamaian di Afghanistan termasuk dengan Pemerintah Afghanistan dan Taliban.

“Komunikasi ini sangat penting artinya untuk menjaga kepercayaan semua pihak sehingga proses perdamaian dapat terus maju. Indonesia juga berkomunikasi dengan Amerika Serikat dan pihak-pihak lain," ujar Jusuf Kalla.

Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabinhulllah Mujahed mengatakan delegasinya berkunjung ke Jakarta untuk memperkuat relasi politik dan kerja sama antara Indonesia-Afghanistan di masa depan.

"Dalam perjalanan, pembicaraan akan berlangsung seputar relasi politik yang baik antara kedua negara, perdamaian, dan kerja sama di masa depan dengan Afghanistan," kata Mujahed melalui media sosialnya seperti dikutip dari kantor berita Anadolu.

Menurut Mujahed, lawatan ini dilakukan ketika pemerintah dan akademisi Islam Indonesia terus memberi dukungan terkait proses perdamaian di Afghanistan.

Jakarta juga dikabarkan akan menggelar konferensi ulama dan akademisi Islam dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia, bulan ini.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Desra Percaya, juga tengah bulak-balik mengunjungi Kabul di awal bulan ini terkait persiapan konferensi tersebut.

Menurut Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, selain membicarakan persiapan konferensi trilateral ulama, lawatan Desra beberapa waktu lalu juga dilakukan guna mendiskusikan peran dan kemitraan Indonesia dalam proses perdamaian negaranya. Pada Mei lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sempat menemui Baradar di Doha, Qatar.

 

Dato Rustam Yahaya

Malaysia Umumkan Siap Berinvestasi di Iran

Duta Besar Malaysia untuk Iran mengumumkan kesiapannya untuk berpartisipasi dan menanamkan investasi di Provinsi Alborz, barat Tehran di bidang peralatan medis termasuk tes cepat laboratorium.

IRNA (27/7/2019) melaporkan, Dubes Malaysia untuk Iran, Dato Rustam Yahaya dalam pertemuan dengan delegasi Kamar Dagang Provinsi Alborz mengatakan, Provinsi Alborz memiliki banyak sentra industri kuat untuk memproduksi berbagai jenis produk menarik, dan dalam kunjungan ke beberapa pameran yang diselenggarakan di provinsi ini, saya menyaksikan potensi besar Alborz.

Ia menambahkan, dengan melihat berbagai jenis produk dan beragam sentra industri di pameran Provinsi Alborz, saya berkesimpulan saat ini terbuka peluang investasi bagi sektor swasta Malaysia.

Dubes Malaysia untuk Iran menjelaskan, Provinsi Alborz selain memiliki pemandangan alam yang indah, juga memiliki posisi yang cukup strategis karena lokasinya yang dekat dengan ibukota Iran, kemudahan transportasi dan peluang besar di bidang pergudangan dan penyimpangan bahan baku, oleh karena itu semua kemudahan ini merupakan kesempatan yang baik untuk menarik investasi.

 

Polisi berjaga-jaga

Ledakan Bom Iringi Pertemuan ASEAN di Bangkok

Sejumlah ledakan dilaporkan terdengar di tiga tempat berbeda di Bangkok, Thailand, Jumat (2/8). Dugaan ledakan ini terjadi ketika Bangkok tengah menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN.

Media lokal mengabarkan dua petugas kebersihan jalanan ikut terluka akibat ledakan tersebut. Kepolisian Thailand tengah menyelidiki laporan tersebut. Namun, hingga kini belum jelas di mana lokasi ledakan tersebut terjadi.

Thailand menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri sepuluh negara ASEAN dan mitranya seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Pertemuan ini berlangsung dari 30 Juli hingga 2 Agustus 2019. Sebelumnya, kepolisian Thailand juga menemukan dua paket bom palsu di dekat lokasi pertemuan menlu ASEAN berlangsung.(PH)

 

 

 

 

 

 

Tags