Dinamika Asia Tenggara, 12 September 2020
(last modified Sat, 12 Sep 2020 02:30:00 GMT )
Sep 12, 2020 09:30 Asia/Jakarta
  • Pengungsi Rohingya
    Pengungsi Rohingya

Dinamika Asia Tenggara selama sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya Indonesia menyerukan isu Rohingya menjadi perhatian ASEAN.

Selain itu, Mahathir akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin, Malaysia melonggarkan 23 negara masuk negaranya, dan kampanye di Myanmar digelar di tengah pandemi Covid-19.

 

Bendera negara-negara anggota ASEAN

 

Indonesia Serukan Isu Rohingya Jadi Perhatian ASEAN

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta persoalan etnis minoritas Muslim Rohingya mendapat perhatian.

Hal itu diungkapkan Retno dalam pertemuan Komisi HAM ASEAN atau AICHR.

"Saya juga sampaikan agar AICHR memberikan perhatian terhadap imigran Rohingya yang telah mempertaruhkan nyawa mereka," ujar Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/9).

"Imigran Rohingya menempuh cara yang sangat membahayakan untuk mencari hidup yang lebih baik, dan sebagian besar di antara mereka adalah perempuan dan anak," tegasnya dilansir CNN Indonesia.

Dalam pertemuan itu, pernyataan Indonesia terfokus pada pada pentingnya AICHR memberikan perhatian terhadap perempuan termasuk para pekerja migran perempuan.

Retno mengungkapkan pekerja migran ASEAN, jumlahnya mencapai sekitar 9,9 juta orang 48.7 persen di antaranya adalah perempuan.

Indonesia mengatakan dunia harus memastikan bahwa selama pandemi, perempuan memiliki kesetaraan hak dan akses termasuk di dalam pelayanan kesehatan.

Di forum ASEAN, Indonesia juga mendesak Myanmar secara sukarela memulangkan pengungsi Rohingya yang ditampung di Indonesia.

Retno dalam dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-53, Kamis (10/9) mengatakan, "Indonesia mendesak agar Myanmar, dengan bantuan negara ASEAN, dapat menyelesaikan core issue dengan tujuan agar repatriasi (pengungsi Rohingya) dapat dilakukan secara sukarela, aman, dan bermanfaat,".

Retno menuturkan kesediaan Indonesia dalam menampung etnis minoritas Rohingya didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan dan hanya bersifat sementara.

Lebih lanjut, Retno menegaskan bahwa akar permasalahan dari situasi yang menimpa etnis Rohingya harus diselesaikan.

Pada 24 Juni, Indonesia menampung 99 orang pengungsi Rohingya, dan pada 7 September, Indonesia kembali menampung 296 pengungsi dari etnis minoritas Myanmar itu.

 

Mahathir Mohamad

 

Mahathir akan Ajukan Mosi Tidak Percaya kepada Muhyiddin

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, berencana mengajukan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Malaysia saat ini, Muhyiddin Yassin.

Rencana itu diutarakannya lewat sebuah utas di akun Twitter pribadinya, @chedetofficial, Rabu (9/9).

"Saya berencana mengajukan mosi tidak percaya terhadap YAB (Yang Maha Terhormat) Tan Sri Muhyiddin Yassin selaku Perdana Menteri di Dewan Rakyat," tulis Mahathir.

Mahathir menuturkan dia harus mengajukan mosi karena koalisi partai penguasa saat ini diisi oleh orang-orang yang tersandung skandal korupsi.

"Kami berharap para politisi di Malaysia memiliki semangat juang yang tinggi dan menolak korupsi dan penipuan," tulisnya.

Dia juga menyebut bahwa Muhyiddin telah menipu rakyat dalam mengejar jabatan sebagai Perdana Menteri dengan cara berjanji untuk memperjuangkan ambisi rakyat.

"Ketika Tan Sri menjadi Perdana Menteri, kekuasaan disalahgunakan untuk mendapatkan dukungan dengan menawarkan posisi bergaji tinggi kepada siapa saja yang berjanji untuk mendukung Tan Sri. Jika pos tersebut sudah tidak ada, maka pos baru berstatus Menteri dibuat untuk (para) pendukung," tulisnya.

"(Bagi) mereka yang tidak sanggup (lagi memberikan) dukungan, (maka mereka) akan dicabut dari keanggotaan dan dari jabatannya sampai tingkat kepada cabang sekali pun," tambahnya.

Mahathir mengatakan dia harus mengunggah mosi tidak percaya itu di blog pribadinya agar publik bisa melihatnya. Hal itu ia lakukan lantaran pemerintah memutuskan untuk tidak akan membahas mosi pengajuannya kepada dewan.

Selain itu, Mahathir juga mengutarakan kekecewaannya kepada Muhyiddin karena lebih memilih bekerja dengan pihak Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang banyak terbelit skandal penipuan dan korupsi, dibanding memilih bekerja dengannya sebagai rekan yang telah membentuk partai bersama, yakni Partai Pribumi Bersatu Malaysia-Bersatu.

 

 

Malaysia Longgarkan 23 Negara Masuk Negaranya

Pemerintah Malaysia memberikan sedikit kelonggaran kepada 23 negara yang telah dilarang masuk per 7 September 2020 karena jumlah kasus Covid-19 di negaranya melebihi 150 ribu orang.

"Menyusul pembatasan masuk pemegang visa jangka panjang, Musyawarah Khusus Menteri telah setuju untuk memberi sedikit kelonggaran untuk mengizinkan pemegang visa ekspatriat dan pekerja mahir dari negara yang tersebut untuk memasuki Malaysia," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yakob di Putrajaya, Kamis.

Bagi pemegang visa ekspatriat dan pekerja Mahir, ujar dia, mereka perlu terlebih dahulu mendapat izin dari Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) dan surat dukungan dari Lembaga Pembangunan Investasi Malaysia (MIDA) atau lembaga yang terkait.

"Bagi penduduk tetap dan pasangan warga negara Malaysia, mereka boleh memohon dengan JIM untuk memasuki Malaysia dengan syarat perjalanan satu arah saja," katanya.

Pemegang visa pelajar dari negara-negara tersebut, ujar dia, juga diizinkan masuk ke Malaysia dengan memohon kepada JIM terlebih dahulu dan JIM tidak akan menerima permohonan visa pelajar baru.

Sebelumnya Malaysia telah melarang masuk negara-negara yang jumlah penderita COVID-19 melebihi 150 ribu yakni Amerika Serikat, Brazil, India, Rusia, Peru, Columbia, Afrika Utara, Mexico, Spanyol, Argentina, Chile, Iran, Bangladesh, Inggris, Saudi Arabia, Pakistan, Perancis, Turki, Italia, Jerman, Iraq, Filipina dan Indonesia.

Ismail Sabri mengatakan menghadapi potensi gelombang ketiga menjelang musim hujan Pemerintah Malaysia telah mengambil keputusan drastis untuk mengenakan larangan perjalanan ke atas negara-negara yang berisiko tinggi.

"Kriteria penilaian risiko impor terjangkit COVID-19 adalah berdasarkan Scoring Board: Sistem Merit Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) yang mengunakan data dari Europe CDC dan Our World in Data," katanya.

Enam kriteria yang digunakan adalah jumlah kasus COVID-19 dalam tempo 14 hari sebelumnya, kadar insiden per satu juta penduduk dalam tempoh 14 hari ke belakang, kadar kematian 14 hari ke belakang per satu juta penduduk, kadar kematian kasus kumulatif, indeks pemulihan dan kasus melebihi 150.000.

 

Aung San Suu Kyi

 

Kampanye di Myanmar Digelar di Tengah Pandemi Covid-19

Kampanye pemilihan umum di Myanmar tetap digelar di tengah penyebaran Covid-19.

Kampanye yang dimulai pada Selasa (8/9) diperkirakan akan dimenangkan oleh Partai Liga Nasional (NLD) yang dibentuk oleh Aung San Suu Kyi.

Pandemi virus corona nyaris mengancam akan menggagalkan pemungutan suara. Myanmar saat ini memiliki 1.518 kasus infeksi corona dengan delapan kematian.

Pada Agustus lalu, Suu Kyi melalu Facebook mengingatkan alasan partainya memerlukan suara rakyat saat pemilu tahun ini.

Pandemi Covid-19 tidak akan menghalangi para pendukung NLD untuk memberikan hak suaranya. Sejumlah toko percetakan dibanjiri pesanan untuk memproduksi stiker, kaus, dan aksesoris masker dengan logo partai NLD.

Dukungan untuk NLD juga masih mengalir di sebagian besar wilayah mayoritas, kendati proses perdamaian mulai menurun yang menjadi keuntungan bagi partai-partai etnis minoritas.

Rival utama NLD, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang berpihak pada militer melihat hal ini sebagai sebuah peluang.

Kendati mengantongi izin, kampanye akan dibatasi dengan maksimal 50 pendukung karena ada kekhawatiran potensi penularan virus corona saat kampanye dan pemilu.(PH)

 

 

 

 

Tags