Pars Today
Perkembangan di Amerika selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Gedung Putih: Kami Tak Ingin Berperang dengan Houthi.
12 negara anggota Koalisi Maritim Amerika Serikat, dalam pernyataannya selain mengakui penolakan negara-negara dunia untuk melintasi Laut Merah, juga meminta Ansarullah untuk menghentikan serangan ke kapal-kapal dagang.
Surat kabar Amerika Serikat, mengutip sejumlah pejabat Gedung Putih, mengatakan kesulitan dalam melancarkan serangan ke posisi-posisi pasukan Yaman.
Kepala Kantor Pemimpin Ansarullah Yaman, mengatakan, dengan menyerang pasukan Yaman, pada kenyataannya Amerika Serikat, menyerang diri sendiri.
Koordinator urusan strategis di Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, mengatakan, Washington tidak ingin berperang dengan Yaman, atau memperluas area konflik.
Pusat Komando Militer Amerika Serikat di Timur Tengah, CENTCOM mengabarkan terjadinya kontak senjata Angkatan Laut Amerika, dengan perahu-perahu Yaman, di selatan Laut Merah.
Juru bicara Ansarullah Yaman, menyinggung serangan Amerika Serikat, ke pasukan Yaman, di Laut Merah, dan memperingatkan jika AS, terus menggertak, maka Laut Merah, akan terbakar.
Untuk mendukung rezim Zionis selama perang Gaza dan untuk melawan serangan Yaman di Laut Merah terhadap kapal-kapal yang menuju Palestina Pendudukan, Amerika telah mengumumkan Inisiatif Keamanan Multinasional. Namun koalisi yang diklaim tersebut kini berantakan dengan mundurnya negara-negara Eropa.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris, UKMTO, mengabarkan terjadinya ledakan drone kamikaze di dekat sebuah kapal di Selat Bab El Mandeb.
Surat kabar Amerika Serikat, menulis, Washington, membalas serangan kelompok perlawanan di Irak dan Suriah, ke pangkalan-pangkalan militernya, tapi sampai sekarang belum juga menyerang Yaman, padahal mengaku akan melakukannya.