Krisis di Sarang Penjahat, Ulasan Singkat Masalah Dalam Negeri Israel
(last modified Mon, 08 Jul 2024 14:51:59 GMT )
Jul 08, 2024 21:51 Asia/Jakarta
  • Krisis di Sarang Penjahat, Ulasan Singkat Masalah Dalam Negeri Israel

Parstoday - Media-media Rezim Zionis, mengakui bahwa Israel, berada di dalam jebakan kubangan lumpur perang di Jalur Gaza.

Pemimpin sayap oposisi Israel, Yair Lapid, setelah sekian lama akhirnya mengakui tentang kerentanan Angkatan Bersenjata Israel, dalam perang jangka panjang.
 
Penambahan terus menerus jumlah korban tewas dari tentara Israel, aksi-aksi unjuk rasa pemukim Zionis, di depan kediaman menteri-menteri Israel, kondisi kompleks yang dialami Israel, dari sisi personel militer, termasuk beberapa masalah dalam negeri rezim ini. Berikut ini sejumlah berita pilihan seputar masalah dalam negeri Israel,
 
 
Demonstran Zionis Tutup Jalan-Jalan Utama Tel Aviv
 
Surat kabar Haaretz, menulis, para demonstran Israel, berkumpul di jalan-jalan kota Tel Aviv, dan menutup jalan raya Ayalon, yang menghubungkan wilayah utara dan selatan kota ini.
 
Para demonstran juga meneriakkan slogan-slogan anti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan dalam beberapa hari terakhir gelombang baru demonstrasi memprotes kebijakan Netanyahu, dimulai di seluruh Wilayah pendudukan.
 
 
Permintaan Netanyahu untuk Menunda Persidangan Dirinya
 
Surat kabar Times of Israel, menulis, Kejaksaan Agung Israel, menolak permintaan pengacara Benjamin Netanyahu, untuk menunda proses persidangan PM Israel, itu hingga bulan Maret 2025, dan menegaskan Netanyahu harus hadir dalam persidangan pada bulan November 2024.
 
 
Bukti-Bukti Baru soal Pembunuhan Zionis oleh Tentara Israel
 
Surat kabar Haaretz, merilis bukti-bukti baru yang menunjukkan ratusan Zionis, dibunuh oleh tentara Israel, sendiri dalam pertempuran Badai Al Aqsa. Menurut bukti baru itu, tentara Israel, menembaki tentaranya sendiri, dan membunuh para tawanan Zionis.
 
 
Yair Lapid: Kami Tidak Diciptakan untuk Berperang Lama
 
Radio Militer Israel, melaporkan, Pemimpin sayap oposisi Israel, Yair Lapid, setelah sekian lama akhirnya mengakui kerentanan Angkatan Bersenjata Israel, dalam perang jangka panjang.
 
Ia mengatakan, "Israel, selalu menentang perang jangka panjang, pasalnya pasukan kami bergantung pada pasukan cadangan yang tidak sesuai dengan perang-perang semacam ini."
 
Lapid menegaskan, "Kami membutuhkan penghentian perang, dan dicapainya kesepakatan dengan perlawanan Palestina, serta pemulangan para tawanan Israel, dari Jalur Gaza."
 
 
Situasi Rumit Israel, karena Kekurangan Pasukan
 
Media Israel, KAN 11, mengumumkan, Kabinet Israel, akan membahas usulan perpanjangan masa tugas pasukan cadangan, dan tugas wajib di militer selama tiga tahun, dan para menteri akan memberikan pandangannya.
 
 
Demonstrasi Pemukim Zionis di Depan Rumah Para Menteri Israel
 
Menurut keterangan Kanal 12 stasiun televisi Israel, para pemukim Zionis, berdemonstrasi di depan kediaman 18 menteri, dan anggota Knesset rezim ini. Mereka menuntut pembubaran Kabinet Benjamin Netanyahu, dan penanda tanganan kesepakatan gencatan senjata dengan Palestina, untuk menukar tawanan.
 
 
Sistem Pertahanan Udara Israel, Gagal Tangkis Rudal-Rudal Hizbullah
 
Media-media Rezim Zionis, mengakui bahwa Israel, terjebak di dalam kubangan lumpur perang Gaza, dan di front utara, sistem pertahanan udara Israel, tidak mampu menghadapi rudal-rudal Hizbullah Lebanon.
 
Sistem pertahanan udara Israel, gagal menangkis sejumlah rudal dan drone Hizbullah, di Al Jalil, sehingga menyebabkan rudal-rudal itu menghantam target, dan melukai beberapa Zionis. (HS)