Seriuskah PBB Atasi Krisis Yaman ?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i41798
Delegasi tingkat tinggi PBB mengunjungi Yaman untuk meninjau dari dekat kondisi kemanusiaan yang mengkhawatirkan di negara Arab ini setelah dua tahun Arab Saudi melancarkan agresi militer terhadap negara tetangganya itu.
(last modified 2025-08-19T11:01:57+00:00 )
Jul 28, 2017 11:14 Asia/Jakarta

Delegasi tingkat tinggi PBB mengunjungi Yaman untuk meninjau dari dekat kondisi kemanusiaan yang mengkhawatirkan di negara Arab ini setelah dua tahun Arab Saudi melancarkan agresi militer terhadap negara tetangganya itu.

Bersamaan dengan kunjungan tersebut, lembaga-lembaga internasional mengingatkan PBB mengenai kejahatan Arab Saudi terhadap anak-anak Yaman. 

Para pejabat tinggi PBB ini mengungkapkan tujuan lawatannya ke Yaman untuk mengetahui kondisi kemanusiaan di negara yang porak-poranda akibat agresi militer koalisi Arab pimpinan rezim Al Saud.

Tampaknya, perlu waktu dua tahun bagi pejabat tinggi PBB untuk mengunjungi negara yang menjadi sasaran mesin perang dan blokade Arab Saudi bersama sekutunya terhadap Yaman. 

Selama ini PBB hanya berpangku tangan menyikapi kondisi kemanusiaan di Yaman yang memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama rakyat Yaman. Pasalnya, sikap PBB tersebut menyebabkan para pejabat rezim Al Saud dengan leluasa melanjutkan kejahatannya terhadap Yaman.

Edward Corrigan, pengacara HAM internasional mengungkapkan, "Arab Saudi dengan lampu hijau negara-negara Barat secara leluasa dan tanpa kekhawatiran melanjutkan kejahatan kemanusiaan di Yaman, dan membunuh warga tak bersalah, terutama anak-anak,". 

Alberto Negri, junalis terkemuka Italia mengkritik keras sikap pasif publik internasional atas krisis Yaman, terutama penyimpangan isu yang dilakukan media-media Barat. Jurnalis Italia ini mengatakan, "Publik internasional gencar mempersoalkan kasus-kasus terkecil sekalipun yang terjadi di berbagai negara yang dianggap melanggar hak asasi manusia, dan menyampaikan pernyataan kekhawatirannya. Tapi ironisnya, mereka justru melupakan masalah HAM dan memilih bungkam menyikapi kejahatan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman, padahal terjadi pembunuhan ribuan orang di negara ini,".

Sepak terjang tersebut menunjukkan kontradiksi PBB menyikapi krisis kemanusiaan di Yaman. PBB juga pernah mengeluarkan nama Arab Saudi dari daftar negara pelanggar hak anak Yaman. Sikap pasif para pejabat PBB terhadap Saudi menyebabkan rezim Al Saud terus melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat tertindas Yaman, terutama anak-anak negara Arab itu.

Peran pasif PBB yang gagal menghentikan berlanjutnya kejahatan Arab Saudi di Yaman menunjukkan puncak ketidakmampuan organisasi internasional tersebut di hadapan tekanan finansial Arab Saudi, dan intimidasi politik AS.

Masalah ini mengindikasikan rapor merah kinerja PBB selama ini dalam masalah krisis Yaman. Tapi gelombang kritik yang mengalir deras dari berbagai lembaga internasional dan publik dunia terhadap masalah Yaman menyebabkan PBB harus membuka mata atas berlanjutnya krisis kemanusiaan di negara Arab itu. Lalu, apakah kunjungan pejabat tinggi PBB kali ini secara signifikan akan menghentikan berlanjutnya kejahatan koalisi Arab pimpinan rezim Saudi terhadap Yaman ataukah sebaliknya.