Upaya Liga Arab Tutupi Kejahatan Arab Saudi di Yaman
(last modified Tue, 10 Oct 2017 11:30:27 GMT )
Okt 10, 2017 18:30 Asia/Jakarta

Sikap mendukung sejumlah lembaga dan organisasi Arab terhadap kejahatan Arab Saudi di Yaman selama beberapa hari terakhir dan pergerakan mereka menodai laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait kejahatan ini memicu gelombang protes opini publik.

Liga Arab mengklaim bahwa laporan terbaru PBB terkait Yaman yang menyebut kaolisi agresor Arab pimpinan Arab Saudi bertanggung jawab atas pembantaian dan cideranya anak-anak Yaman selama 2016 tidak teliti dan bersandar pada sumber-sumber yang menyesatkan.

PBB di laporan terbarunya terkait perang Yaman menyebutkan, selama serangan koalisi Arab Suadi ke negara miskin Arab ini di tahun 2016, sekitar 683 anak Yaman tewas dan mengalami cidera. PBB seraya menyodorkan laporan ini mencantumkan Arab Saudi di list hitam negara pelanggar hak anak.

Banyak organisasi internasional dengan merilis laporan terkait kejahatan Arab Saudi di Yaman mengambil sikap dan kemudian mengutuk kejahatan tersebut. Di sisi lain, kondisi sulit rakyat Yaman sebagai negara Islam dan Arab sejak awal krisis telah diabaikan oleh Liga Arab dan organisasi ini bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Secara garis besar, kinerja Liga Arab di krisis enam tahun terakhir di Asia Barat, merupakan bukti nyata bahwa organisasi internasional dan regional menjadi alat sebagian negara anggota.

Liga Arab sebuah organisasi regional yang beranggotakan negara-negara Arab selatan Asia Barat dan Afrika Utara. Organisasi ini dibentuk pada 22 Maret 1945 dengan enam negara pendiri, Mesir, Arab Saudi, Irak, Suriah, Lebanon dan Yordania. Sementara Yaman beberapa hari kemudian bergabung dengan organisasi ini tepatnya 5 Mei 1945.

Sejatinya Liga Arab bertindak diluar perkiraan dan malah mensabotase upaya internasional dan regional untuk membantu menyelesaikan krisis. Langkah tak terpuji ini dilakukan di bawah dikte Arab Saudi dan kekuatan Barat. Dengan demikian Liga Arab semakin menunjukkan wajahnya sebagai alat bagi kekuatan imperalis Barat serta para pemimpin Arab di kawasan.

Liga Arab yang diluarnya sebagai simbol persatuan negara-negara Arab untuk menerapkan perdamaian, stabilitas serta kerja sama lebih besar di seluruh bidang dan dibentuk dengan tujuan tersebut, namun kini berubah menjadi organisasi dan lembaga mandul dan menjadi alat politik bagi negara-negara seperti Arab Saudi untuk meraih ketamakannya.

Liga Arab kini cenderung menjadi kumpulan divergensi negara-negara Arab dan membuat krisis tidak terpecahkan ketimbang menjadi sebuah organisasi konvergensi serta berusaha menyelesaikan kendala. Tak hanya itu, Liga Arab juga menjadi tribun untuk mentupi kejahatan para pemimpin Arab.

Kinerja ini secara praktis mendorong Liga Arab tidak menunjukkan langkah-langkah konstruktif dan berpengaruh serta meniti langkah mundur di hubungan internasional. Liga Arab telah berubah menajdi sebuah organisasi yang tidak produktif dan menjadi sarana bagi rezim agresor kawasan seperti Arab Saudi.

Oleh karena itu, mantan petinggi dan pejabat Liga Arab saat ini dengan terbuka berbicara mengenai padamnya organisasi ini dalam waktu dekat. Sikap terbaru Liga Arab mendukung kejahatan Arab Saudi mengindikasikan bahwa upaya Saudi untuk menguasai organisasi ini setidaknya tidak meninggalkan wajah apapun kepada Liga Arab. (MF)

Tags