Bahrain Minta Bantuan Finansial dari Saudi, Kuwait dan UEA
Bahrain meminta bantuan finansial dari sejumlah negara Arab di pesisir Teluk Persia untuk menutupi kelemahan perekonomiannya.
Menurut laporan Manama Post, Bahrain pada Jumat (3/11/2017), meminta bantuan finansial dari Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, untuk memperkokoh cadangan devisa dan mencegah jatuhnya nilai mata uang negara ini.
Berdasarkan laporan yang sama, cadangan devisa Bank Sentral Bahrain sejak tahun 2014 menurun sekitar 75 persen dan pada bulan Agustus lalu mencapai 522 juta dinar.
Di sisi lain, sejak tahun 2006 hingga kini, utang publik Bahrain anjlok tujuh level.
Ibrahim Syarif, anggota komite pusat lembaga Waad, memperingatkan bahwa Bahrain sedang menghadapi krisis finansial seperti yang dialami Yunani pada tahun 2010. Menurutnya, sekitar 16 persen bujet pemerintah Bahrain telah dialokasikan ke sektor militer.
Rezim Al Khalifa dalam beberapa tahun terakhir mengiringi Arab Saudi dalam perang di Yaman dan bahkan membantu kelompok-kelompok teroris, sehingga kondisi ekonominya sama dengan kondisi di Arab Saudi.(MZ)