Ansarullah: AS, Mitra Utama Musuh dalam Meneror al-Samad
(last modified Sat, 28 Apr 2018 21:08:45 GMT )
Apr 29, 2018 04:08 Asia/Jakarta
  • Sayid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi
    Sayid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi

Sekretaris Jenderal Gerakan Rakyat Yaman, Ansarullah, Sayid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi mengatakan, Amerika Serikat adalah mitra utama dalam kejahatan dan teror terhadap Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman Saleh al-Samad.

Badreddin al-Houthi mengungkapkan hal itu dalam pidatonya pada Sabtu (28/4/2018) malam menandai gugurnya ketua Dewan Tinggi Politik Yaman.

 

Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman Saleh al-Samad gugur syahid dalam serangan udara Arab Saudi dan sekutunya di Provinsi al-Hudaydah, Yaman barat pada tanggal 19 April 2018.

Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman Saleh al-Samad.

 

"Arab Saudi dan AS melakukan kejahatan ini dengan harapan bisa melenyapkan barisan internal Yaman, namun tidak akan pernah berhasil," kata Badreddin al-Houthi  seperti dilansir FNA.

 

Dia menegaskan, rakyat Yaman bertekad untuk melanjutkan perlawanan mereka.

 

Di bagian lain pidatonya, sekjen Ansarullah juga menyinggung serangan udara Arab Saudi ke acara prosesi pemakaman al-Samad di Sanaa, ibu kota Yaman.

 

"Pasukan agresor di bawah kendali dan pengawasan AS dan Israel melakukan kejahatan di Yaman," imbuhnya.

 

Prosesi pemakaman ketua Dewan Tinggi Politik Yaman telah dilaksanakan di Sanaa pada hari Sabtu. Acara ini dihadiri ratusan ribu warga Yaman.

 

Sekjen Ansarullah mengpresiasi partisipasi luas rakyat Yaman dalam acara pemakaman al-Samad dan mengatakan bahwa kehadiran khusus ini layak bagi sebuah bangsa yang besar seperti Yaman.

Serangan udara Arab Saudi ke Yaman

 

Arab Saudi dengan dukungan AS, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lainnya, melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015.

 

Pasukan agresor juga memblokade Yaman dari darat, laut dan udara, sehingga menambah penderitaan rakyat negara itu.

 

Invasi militer Saudi dan sekutunya ke Yaman hingga sekarang telah merenggut nyawa belasan ribu warga negara ini dan melukai puluhan ribu lainnya. (RA)