Teroris Terima Bantuan 137 Dolar dari Negara-Negara Arab
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad menyatakan, sejumlah negara Arab telah memberikan bantuan senilai 137 miliar dolar kepada kelompok teroris untuk menghancurkan Suriah.
Pembeberan terbaru terkait krisis di Suriah lebih memperjelas fakta bahwa krisis di Suriah merupakan hasil dari intervensi dan fitnah Barat yang diiringi beberapa rezim Arab regional. Intervensi destruktif yang dipimpin Amerika Serikat dengan bantuan Arab Saudi dan sejumlah engara Arab regional di Suriah, telah membuat transformasi di negara ini alih-alih menuju interaksi konstruktif antara rakyat dan pemerintah dalam kerangka reformasi politik, justru menjadi perang pembumihangusan.
Keluarnya sebagian demonstran di Suriah dari jalur damainya dengan mengerahkan dan mendukung kelompok-kelompok teroris, praktis mereka telah membuat Suriah terjebak krisis selama tujuh tahun. Secara keseluruhan makar terhadap Suriah harus diilhat dari sudut pandang intervensi pihak asing dengan acuan disintegrasi dan pelemahan negara-negara regional. Dalam hal ini, sejumlah negara Arab regional termasuk Arab Saudi juga bertindak sebagai sponsor finansial, anasir dan perlengkapan militer untuk mewujudan target yang diacu Amerika Serikat di kawasan.
Koran The Independent terbitan Inggris beberapa waktu lalu menerbitkan sebuah dokumen yang menunjukkan dukungan persenjataan luas Arab Saudi terhadap kelompok teroris di Suriah. Dokumen yang dimuat The Independent itu menunjukkan bahwa Arab Saudi mengirimkan persenjataan yang dibeli dari Serbia, Bulgaria dan Amerika Serikat, kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah termasuk Daesh (ISIS).
Robert Fisk, jurnalis The Independent menekankan bahwa dokumen pembelian senjata dan pengirimannya kepada kelompok-kelompok teroris itu didapat dari pangkalan-pangkalan teroris yang telah hancur di Suriah. Arab Saudi dan sejumlah penguasa Arab termasuk Uni Emirat Arab besama pemerintahan negara-negara Barat dan Israel, berada di balik panggung krisis Suriah untuk menggulingkan pemerintahan sah Bashar al-Assad.
Dengan demikian, akibat intervensi dan makar Barat khususnya Amerika Serikat dan sejumlah penguasa Arab, sejak tahun 2011 telah berhadapan dengan fenomena terorisme yang sepenuhnya krisis impor dan dipaksakan oleh pihak asing. Akan tetapi rakyat dan pemerintahan Bashar al-Assad dengan persatuan dan dukungan terhadap pasukan muqawama di kawasan, tegar menghadapi makar tersebut dan bahkan mampu menggagalkannya.
Penggelontoran dana besar untuk mendukung teroris dan para pelaksana program Amerika Serikat, telah menciptakan krisis berkepanjangan dan sangat destruktif untuk sistem perekoomian Suriah. Namun politik tidak bijak tersebut telah menyeret para penguasa Arab hingga ke jurang kehancuran yang merupakan hasil pasti dari kepatuhan di hadapan Amerika Serikat.
Pokok dari krisis di Suriah adalah intervensi asing serta bantuan uang dan senjata untuk kelompok-kelompok teroris, di mana nyaris semua penguasa Arab memiliki peran signifikan dalam hal ini.(MZ)