Transformasi Asia Barat, 22 Mei 2021
Perkembangan di Asia Barat pekan lalu didominasi isu konflik antara Palestina dan Israel serta perjuangan kubu muqawama Palestina melawan rezim penjajah hingga Israel terpaksa menerima gencatan senjata.
Selain itu, masih ada sejumlah isu lainnya seperti serangan roket ke Israel dari Lebanon, statemen Muqtada Sadr yang menyebut Zionis tumbang, Sekjen Nujaba Irak: Pemukim Zionis Tak akan Pernah Aman, Menang Perang atas Israel, Palestina Berterimakasih pada Iran, serta berbagai isu lainnya.
Masih mengenai perkembangan konflik antara Palestina dan Israel:
Enam Pangkalan Udara Israel Target Serangan Palestina
Kelompok perlawanan Palestina menyerang enam pangkalan udara penting rezim Zionis Israel di sejumlah lokasi di wilayah pendudukan, selain juga beberapa pangkalan militer darat. Serangan ini cukup mengejutkan bagi Israel.
Dikutip situs Arabi 21, Rabu (19/5/2021), Brigade Ezzedine Al Qassam, sayap militer Hamas, Selasa malam mengumumkan telah menyerang sejumlah pangkalan udara Israel di hari kesembilan agresi militer Zionis ke Jalur Gaza.
Brigade Al Qassam mengatakan, serangan itu dilakukan untuk membalas berlanjutnya bombardir wilayah-wilayah selatan Jalur Gaza oleh militer Israel.
Sayap militer Hamas secara akurat menyerang enam pangkalan udara Israel yaitu, Hatzor, Hatzerim, Nevatim, Tel Nof, Palmachim, dan Ramon.
Pangkalan udara Ramon merupakan salah satu pangkalan udara paling strategis milik Israel yang terletak di perbatasan Mesir dan berjarak 30 kilometer dari Gaza. Sementara itu, pangkalan udara Hatzor terletak di pesisir pantai Laut Mediterania, dan berhadapan dengan kota Al Quds.
Selanjutnya pangkalan udara Hatzerim yang terletak di kota Beersheba. Jet-jet tempur yang berada di pangkalan ini biasanya digunakan untuk menyerang Gaza. Pangkalan udara Nevatim terletak di kota Beersheba dan merupakan lokasi skuadron jet tempur F-35, dan berjarak sekitar 70 kilometer dari Gaza.
Setelah itu pangkalan udara Tel Nof yang terletak di timur laut Tel Aviv dan lokasi sukadron 210 Angkatan Udara Israel yang meliputi drone, ia berjarak sekitar 45 kilometer dari Gaza, sedangkan pangkalan Palmachim merupakan pangkalan antariksa dan militer yang terletak di timur Tel Aviv. Pesawat yang ditempatkan di pangkalan ini kebanyakan helikopter dan drone.
Pejuang Palestina Serang Dua Pangkalan Udara Israel
Kelompok perlawanan Palestina di Gaza menembakkan roket ke pangkalan udara Hatsarim dan Tel Nof, serta beberapa pemukiman Zionis sebagai respons atas kejahatan Israel.
"Kami telah menembakkan beberapa roket ke pangkalan udara rezim Zionis, Hatsarim dan Tel Nof," kata Brigade Izzuddin Qassam pada Kamis (20/5/2021) pagi, seperti dikutip laman Farsnews.
Suara sirene juga terdengar di pemukiman Zionis, Kissufim, Re'im, Nahal Oz, Negev, Beersheba dan Ofakim menyusul serangan roket yang dilakukan kelompok Palestina di Gaza.
Kelompok perlawanan Palestina sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan merespons langsung serangan Israel dan tidak akan menunda-nunda untuk membalasnya.
"Rezim Zionis akan membayar harga atas serangan terbuka terhadap rakyat Palestina di Masjid al-Aqsa, Quds, Tepi Barat dan Jalur Gaza," tegas kelompok perlawanan.
Sejauh ini 227 warga Gaza termasuk 64 anak-anak gugur syahid dalam serangan rezim Zionis dan lebih dari 1.500 orang lainnya terluka.
Bus Tentara Israel Dihantam Rudal Palestina
Sayap militer Hamas menyerang sebuah bus yang mengangkut pasukan rezim Zionis Israel dengan rudal.
Brigade Ezzedine Al Qassam, Kamis (20/5/2021) seperti dikutip situs www.center-media.org menembak sebuah bus yang mengangkut pasukan Israel di dekat pangkalan militer di Zikim, utara Jalur Gaza dengan rudal.
Menurut situs ini, Brigade Al Qassam juga menembaki sekitar bus dengan mortir. Stasiun televisi Al Mayadeen mengabarkan, sayap militer Hamas merekam operasinya di dekat pangkalan militer Zikim.
Di sisi lain hari ini, Kamis, Israel beberapa kali membombardir sejumlah wilayah di Jalur Gaza, menyebabkan beberapa warga Palestina gugur syahid dan terluka.
Brigade Al Quds: Kami Tunggu Kalian di Perbatasan Gaza !
Sayap militer Jihad Islam Palestina menjawab bualan rezim Zionis Israel terkait serangan darat ke Jalur Gaza.
Brigade Al Quds, Kamis (20/5/2021) seperti dikutip stasiun televisi Al Mayadeen mengunggah video yang menjawab ancaman Israel untuk melancarkan serangan darat ke Gaza. Brigade Al Quds bertanya, di mana pasukan kalian (Israel), di mana kendaraan-kendaraan lapis baja kalian ?
Sayap militer Jihad Islam ini menambahkan, "Kami sudah menunggu kalian ratusan jam di perbatasan Gaza."
Pesan ini dirilis seminggu setelah ancaman Israel untuk melancarkan serangan darat ke Gaza yang diliput luas oleh media-media Barat.
Pusat Komando Bersama Kelompok Perlawanan Palestina di Gaza hari Jumat lalu mengumumkan, militer Israel berusaha menciptakan ilusi sebuah serangan darat ke Gaza.
Brigade Al Qassam Pamerkan Drone Generasi Baru
Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas memamerkan generasi baru drone miliknya, dan menayangkan video yang menunjukkan drone mereka sedang mengumpulkan informasi terkait markas-markas militer rezim Zionis Israel.
Brigade Ezzedine Al Qassam, Rabu (19/5/2021) sore memamerkan generasi baru drone miliknya yang diberi nama Al Zawari.
Menurut sayap militer Hamas itu, generasi baru drone kelompok perlawanan Palestina ini digunakan dalam perang "Pedang Al Quds".
Al Qassam menambahkan, drone Al Zawari setelah melacak posisi musuh kembali ke pangkalannya dengan selamat di Jalur Gaza.
Ini Prediksi Petinggi Hamas tentang Agresi Rezim Zionis
Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzouk memperkirakan bahwa rezim Zionis akan menyetujui gencatan senjata dengan Palestina dalam satu atau dua hari ke depan.
"Upaya yang sedang dilakukan saat ini untuk gencatan senjata akan membuahkan hasil dan gencatan senjata akan dilakukan bersamaan," ujarnya pada Rabu (19/5/2021) malam, seperti dilaporkan televisi al-Mayadeen Lebanon.
Abu Marzouk menuturkan upaya gencatan senjata akan berhasil dan gencatan senjata diharapkan akan tercipta dalam satu atau dua hari ke depan. Ini hanya berlaku di Gaza dan tidak termasuk zona konflik di Tepi Barat dan daerah Garis Hijau.
Namun, dia memperingatkan setiap serangan udara Israel lebih lanjut akan menimbulkan tembakan roket tambahan dari Jalur Gaza.
Menurutnya, rezim Zionis tidak dapat berperang di beberapa front sekaligus dan sangat khawatir pintu neraka akan terbuka ke arah mereka.
Soal penolakan AS terhadap resolusi untuk mengecam Israel di Dewan Keamanan PBB, petinggi Hamas ini menegaskan AS terlibat dalam pembunuhan orang-orang Palestina, dan saat ini ada tekanan besar dari Washington ke Tel Aviv supaya menghentikan agresi.
"Perlawanan ini akan memaksa Netanyahu untuk tidak melanggar hak-hak warga Palestina di Quds dan Masjid al-Aqsa," ucapnya.
Kepada negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis, Abu Marzouk menegaskan mereka harus meninggalkan kesepakatan itu setelah melihat kejahatan Zionis.
Pidato Sekjen Jihad Islam Palestina tentang Agresi Rezim Zionis
Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah mengatakan kelompok perlawanan sedang menghadapi senjata paling canggih Amerika Serikat, tetapi musuh Zionis terjepit dalam kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Pertempuran kita untuk Quds akan memasuki hari kesebelas, dan setiap hari para pembunuh dan penjahat akan terhina dimana pun di Palestina," ujarnya dalam sebuah pidato, Rabu (19/5/2021) malam, seperti disiarkan oleh televisi Palestine al-Yawm.
"Kami membela kota Quds dari penghinaan dan pelecehan. Ini adalah jalan bangsa kami dan jalannya adalah perlawanan yang tidak akan kami tinggalkan kecuali dengan kemenangan," tegas al-Nakhalah.
"Kami memasuki perang dan konflik dengan rezim penjajah, dan kami tahu bahwa pertempuran ini mahal, tetapi ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai kebebasan serta melindungi Quds dan rakyat Palestina," jelasnya.
Dia menandaskan, penjajah dengan segala fasilitas yang dimilikinya tidak mampu menghadapi Gaza, dan komunitas internasional dengan konyol memilih bungkam terhadap pembunuhan anak-anak dan warga sipil serta membiarkan musuh untuk membunuh lebih banyak anak.
"Dunia dan masyarakat Arab harus tahu bahwa rakyat Palestina dikepung di Jalur Gaza, bahkan untuk sepotong roti. Namun, mereka tetap membela Quds dan Masjid al-Aqsa," ucap al-Nakhalah.
Dia menyatakan negara-negara yang tetap diam dalam menyaksikan kejahatan Israel harus tahu bahwa rezim Zionis datang ke Gaza dengan senjata paling canggih buatan AS, sedangkan rudal kelompok perlawanan dibuat dengan menggunakan pipa air.
"Kami dihadapkan pada dua pilihan: kami menyerah dan memberikan segalanya kepada penjajah atau kami melawan mereka dimana pun," tegas Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina ini.
Hamas: Kemampuan Kami Lebih Besar dari yang Dibayangkan Musuh
Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menekankan kemampuan kelompok perlawanan dalam membela rakyat Palestina.
Ismail Haniyeh mengatakan, "Kemampuan kami lebih besar dari apa yang dibayangkan oleh musuh."
Dikutip situs berita El Nashra, Kamis (20/5/2021) Haniyeh mengumumkan, kelompok perlawanan Palestina punya napas yang panjang, dan kemampuannya untuk melanjutkan perjuangan jauh lebih besar dari yang dibayangkan militer Israel.
Ia menegaskan, "Kelompok perlawanan mampu melindungi rakyat kami, dan mematahkan agresi militer Israel."
Sebelumnya anggota Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzook mengabarkan peluang dicapainya kesepakatan gencatan senjata, dan penghentian perang Gaza, dalam satu atau dua hari mendatang.
Netanyahu Beritahu Mesir tentang Gencatan Senjata dengan Hamas
Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu dikabarkan telah memberi tahu Mesir tentang keputusannya untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dikutip dari laman Farsnews, Kamis (20/5/2021), televisi Aljazeera melaporkan bahwa Netanyahu akan mengajukan proposal gencatan senjata kepada kabinet keamanan Israel.
Netanyahu secara resmi telah memberi tahu Mesir tentang keputusannya untuk mengakhiri operasi militer rezim Zionis di Jalur Gaza.
PM Israel dijadwalkan menghadiri pertemuan kabinet keamanan dalam beberapa jam ke depan untuk membahas gencatan senjata di Gaza.
Sementara itu, televisi al-Akhbar dengan mengutip beberapa sumber melaporkan gencatan senjata akan dimulai besok, Jumat (21/5/2021).
Channel 13 Israel mengumumkan bahwa tentara rezim ini akan menargetkan berbagai wilayah Gaza dengan serangan udara dan artileri malam ini, setelah itu gencatan senjata akan diumumkan.
Israel bertekad untuk mengebom infrastruktur dan posisi kelompok perlawanan Gaza sebelum mengumumkan gencatan senjata.
Surat kabar Amerika, The Wall Street Journal pada hari Kamis juga mengabarkan bahwa gencatan senjata antara rezim Zionis dan Hamas kemungkinan akan dimulai Jumat besok.
Israel Setujui Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Kabinet keamanan Israel menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza mulai Jumat, pukul 02:00 pagi waktu setempat.
Seperti dilaporkan televisi al-Mayadeen, media-media Israel melaporkan bahwa kabinet keamanan rezim Zionis dengan suara bulat menyetujui gencatan senjata setelah bertemu tiga jam pada Kamis malam.
Gencatan senjata dilaksanakan mulai Jumat, pukul 02:00 pagi. Para pejabat Mesir telah memberitahu kelompok-kelompok Palestina tentang gencatan senjata serentak di Jalur Gaza.
Setidaknya 232 warga Palestina gugur syahid dalam serangan tanpa henti rezim Zionis di Gaza sejak 10 Mei, termasuk 65 anak-anak, 39 wanita, dan 17 orang lanjut usia.
Anggota Knesset Israel Sebut Gencatan Senjata Gaza Memalukan
Anggota Parlemen Israel (Knesset), menyebut gencatan senjata tanpa syarat dengan Jalur Gaza sebagai aib bagi rezim Zionis dan mengutuknya.
Ayelet Shaked, seperti dikutip kantor berita Ma'an Palestina, Jumat (21/5/2021), mengatakan itu memalukan bagi Israel untuk menghentikan perang Gaza tanpa syarat.
Dia juga mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena gagal memulangkan para tahanan Israel dari Gaza.
Gideon Sa'ar dari Partai New Hope Israel, juga menyebut gencatan senjata dengan kelompok perlawanan di Gaza sebagai kesepakatan yang memalukan bagi rezim Zionis.
Anggota lain Knesset, Itamar Ben-Gvir menganggap gencatan senjata yang memalukan ini sebagai sikap menyerah yang berbahaya di hadapan Hamas, dan mengatakan ini akan menciptakan situasi yang sulit bagi Israel.
Setelah menggempur Jalur Gaza selama 11 hari, kabinet keamanan rezim Zionis mengumumkan gencatan senjata pada Jumat dini hari. Rakyat Palestina merayakan hal ini sebagai kemenangan bagi kubu perlawanan.
Sejumlah Roket Ditembakkan dari Lebanon ke Israel
Suara sirene peringatan bahaya berbunyi di utara wilayah pendudukan, pada saat yang sama media Lebanon mengabarkan penembakan sejumlah roket dari selatan negara itu ke Israel.
Beberapa media melaporkan penembakan sejumlah roket pada hari Rabu (19/5/2021) sore dari dalam wilayah Lebanon ke Israel.
Stasiun televisi Al Jazeera mengabarkan terdengarnya suara sirene peringatan bahaya di Al Jalil barat, dan Teluk Haifa.
Menurut saluran televisi Lebanon, NBN, beberapa roket ditembakkan dari selatan Lebanon ke utara Israel.
Media Israel menyebut roket yang ditembakkan dari Lebanon itu berjumlah 3 hingga 4 unit. Salah satunya berhasil dicegat sistem pertahanan udara Israel, sementara satu roket jatuh di area terbuka, dan dua roket lainnya jatuh di laut.
Setelah penembakan roket tersebut, militer Israel menyerang sebuah desa di selatan Lebanon sebagai bentuk pembalasan.
Moqtada Sadr: Berhala Zionis sudah Tumbang !
Pemimpin Gerakan Sadr Irak mengistilahkan kemenangan kelompok perlawanan Palestina atas rezim Zionis Israel sebagai tumbangnya berhala. Menurutnya, berhala Zionis teroris rasialis sudah kalah, dan hal ini harus menjadi pelajaran bagi semua.
Moqtada Sadr, Jumat (21/5/2021) di akun Twitternya mengucapkan selamat atas kemenangan kelompok perlawanan Palestina dalam pertempuran melawan rezim Zionis Israel.
Ia mengutip Surat Ar Rum ayat 5, yang artinya, "Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang."
Sadr menambahkan, "Rasa syukur dipanjatkan kepada Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya, memuliakan pasukan-Nya, dan memenangkan laskar-laskar-Nya meski sendirian. Maka dari itu Penguasa Semesta dan pujian makhluk hanya untuk-Nya."
"Al Quds kami, kemuliaan kami. Saya berterimakasih kepada Anda (warga Al Quds dan Gaza) atas kemenangan melawan musuh ini. Musuh takluk di hadapan iman dan keberanian Anda. Tapi kemenangan ini harus menjadi pelajaran bagi semua, termasuk mereka yang menuntut perdamaian atau rekonsiliasi. Satu lagi berhala, berhala sebuah pemerintahan jahat dan teroris, berhala Zionis teroris rasialis, sudah tumbang," pungkasnya.
Sekjen Nujaba Irak: Pemukim Zionis Tak akan Pernah Aman
Sekretaris Jenderal Gerakan Al Nujaba Irak mengatakan, cepat atau lambat pemukim Zionis harus keluar dari Palestina, dan yakinlah mereka tidak punya wilayah di Palestina pendudukan, dan mereka tidak akan pernah aman.
Hujatulislam Akram Al Kaabi, Jumat (21/5/2021) di akun Twitternya mengucapkan selamat atas kemenangan kelompok perlawanan Palestina dalam pertempuran menghadapi rezim Zionis Israel, yang dikenal dengan operasi "Pedang Al Quds".
Ia menambahkan, "Dengan bersyukur kepada Allah Swt atas bantuan-Nya, saya mengucapkan selamat atas kemenangan ini kepada rakyat Palestina, seluruh penuntut kebebasan di dunia, kelompok perlawanan Islam, dan para pendukungnya."
Menurut Akram Al Kaabi, imperialis mengirim para Zionis dari negara-negara Barat dan dari seluruh wilayah dunia ke sebuah tempat yang bukan negara mereka sendiri, untuk ditinggali.