Ketika Maduro Mengumumkan Syarat untuk Bernegosiasi dengan Oposisi
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dirinya siap untuk mengadakan putaran pembicaraan lagi dengan oposisi jika syarat tertentu terpenuhi. "Yang pertama Amerika Serikat dan Uni Eropa harus mencabut sanksi. Kedua, otoritas negara harus diakui semua pihak, dan ketiga semua pihak harus menahan diri dari segala bentuk rencana kejahatan," kata Maduro.
Presiden Venezuela telah mengumumkan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan kubu oposisi untuk meredakan ketegangan politik di negara Amerika Latin yang kaya minyak. Kesiapan ini menunjukkan niat baik dan menutup alasan bagi oposisi, terutama pemimpin mereka Juan Guaido, yang menuduh pemerintah Venezuela tidak mau berdamai dan tidak fleksibel.
Sikap Maduro baru-baru ini tentang kesiapan untuk berbicara dengan oposisi juga sejalan dengan tindakan Barat baru-baru ini di Venezuela. Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada 25 Juni bahwa mereka siap untuk meninjau kembali sanksi Venezuela jika ada kemajuan dalam mengadakan pemilihan yang kredibel.
Sementara itu, Washington pada hari Senin (12/07/2021) mengizinkan perusahaan asing untuk mengekspor gas ke Venezuela dengan mengurangi sanksi terhadap Venezuela di bawah Trump.
Terlepas dari sikap Maduro, yang menunjukkan niat baiknya untuk mengakhiri krisis politik di Venezuela dan pelonggaran sanksi Barat, tetapi mengingat catatan Juan Guaido, yang selalu menentang pembicaraan rekonsiliasi nasional dan pada saat yang sama ia menyampaikan berbagai syarat yang tidak mungkin diimplementasikan, membuat pemerintah sayap kiri Venezuela tidak banyak berharap darinya. Menerima syarat Maduro berarti mengakui pemerintah Venezuela dan meninggalkan upaya untuk menggulingkannya melalui kudeta.
Ketua Majelis Nasional Venezuela saat itu, Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai Presiden Venezuela pada 23 Januari 2019, dan Amerika Serikat langsung mengakuinya. Guaido mencoba untuk mendapatkan kekuasaan melalui Amerika Serikat.
"Yang pertama Amerika Serikat dan Uni Eropa harus mencabut sanksi. Kedua, otoritas negara harus diakui semua pihak, dan ketiga semua pihak harus menahan diri dari segala bentuk rencana kejahatan," kata Maduro.
Amerika Serikat adalah salah satu negara pertama yang mendukung Guaido dan kubu oposisi terhadap pemerintah Venezuela. Tidak sampai di situ, Amerika Serikat juga meminta semua negara di dunia untuk mengakuinya sebagai presiden sah Venezuela.
Sejatinya, Venezuela dalam beberapa tahun terakhir selalu diganggu oleh konspirasi oleh Amerika Serikat dan oposisi domestiknya yang dipimpin oleh Juan Guaido, termasuk upaya kudeta serta menganjurkan kekerasan dan kerusuhan sipil. Tujuan Washington dan agen-agennya adalah untuk menggulingkan presiden sah negara itu, Nicolas Maduro, dan mendirikan rezim pro-Barat di negara itu.
Hadi Alami Freeman,pakar ahli Amerika Latin mengatakan, "Bahkan bila Guaido berhasil membentuk pemerintahan dalam skenario yang dibuat-buat, ia pasti akan gagal selama tidak dapat menyediakan kondisi untuk koalisi politik demi mengatasi masalah masyarakat Venezuela. Lingkaran setan kegagalan pemerintah ini terjadi di Venezuela."
- Baca juga: Rusia Dukung Venezuela Lawan Sanksi AS
Pada saat yang sama, berbagai presiden AS selama 20 tahun terakhir telah menjatuhkan sanksi terberat dalam berbagai dimensi dan aspek, termasuk sanksi ekonomi, dengan tujuan melemahkan Venezuela dan menggulingkan pemerintahan sayap kirinya. Tekanan dan ekonomi destruktif Washington telah menjadi kunci sejak kepresidenan mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez dan terus berlanjut di bawah kepresidenan Nicolas Maduro.
Sekarang, di bawah Presiden Demokrat Joe Biden, pendekatan Washington terus berfokus pada penggulingan pemerintah independen dan anti-imperialis Venezuela, dan terus mendukung Juan Guaido. Pemerintah Biden, yang awalnya mengklaim berusaha untuk bernegosiasi dan menjalin hubungan dengan pemerintah Maduro bukannya secara terbuka mendukung oposisi dan mendukung Guaido, tetapi dengan mengakui kembali Guaido sebagai pemimpin oposisi Venezuela dan bahkan menyumbangkan jutaan dolar aset Venezuela yang diblokir di Amerika Serikat telah melanjutkan sikap permusuhannya terhadap Maduro dan pemerintah sayap kiri Venezuela.