Amerika Tinjauan dari Dalam, 15 Juli 2021
(last modified Thu, 15 Jul 2021 09:54:13 GMT )
Jul 15, 2021 16:54 Asia/Jakarta
  • Kongres AS
    Kongres AS

Dinamika Amerika Serikat selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya mengenai penilaian legislator AS terhadap penarikan pasukan negaranya dari Afghanistan.

Isu lain tentang pandangan Bush yang tidak setuju pasukan AS ditarik dari Afghanistan, mantan Menlu AS menghadiri pertemuan teroris MKO, AS dan Korea Selatan membahas pencairan aset Iran di Seoul, AS mengkonfirmasi serangan ke pangkalan militernya di Suriah, pejabat AS meminta kubu perlawanan Irak supaya jangan menyerang pasukannya, dan Wali Kota Miami meminta Biden melancarkan serangan udara ke Kuba.

 

Pasukan AS

 

Legislator AS Sebut Penarikan dari Afghanistan, Kekalahan Telak

Seorang legislator AS dari Partai Republik, menyesalkan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan dan menyatakan bahwa mereka mungkin harus kembali ke daerah konflik.

"Ini adalah kekalahan telak, dan saya benar-benar sedih karenanya," kata Adam Kinzinger, Senin 12 Juli 2021.

"Saya bangga dengan orang-orang Amerika karena bertahan dengan misi ini selama 20 tahun, kita sebenarnya perlu melakukannya lebih lama," tambahnya seraya menentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Setelah Washington dan Taliban mencapai perjanjian damai pada Februari 2020 di Doha, Qatar, pasukan Amerika dan NATO mulai meninggalkan Afghanistan.

AS dan sekutunya menyerbu Afghanistan pada 2001 dengan dalih memerangi terorisme dan menciptakan keamanan. Namun, pendudukan ini telah memicu perang berkepanjangan dan kehancuran infrastruktur ekonomi serta meningkatkan kekacauan, terorisme, arus pengungsi, dan produksi opium di Afghanistan.

Pasca 20 tahun menduduki Afghanistan, pemerintah AS memutuskan akan menarik pasukannya secara penuh dari Afghanistan pada 11 September 2021.

 

George W Bush

 

Bush Tak Setuju Pasukan AS Ditarik dari Afghanistan

Mantan presiden AS mengatakan, penarikan pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dari Afghanistan adalah kesalahan.

"Penarikan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan merupakan kesalahan dan akan memiliki dampak negatif," kata George W. Bush.

Bush menambahkan bahwa ia yakin Kanselir Jerman Angela Merkel merasakan hal yang sama tentang penarikan tersebut.

Namun, para analis Amerika menyebut Bush sebagai penjahat perang dan memintanya untuk diadili atas pembunuhan warga Afghanistan dan Irak.

AS menginvasi Afghanistan pada Oktober 2001 dengan alasan memburu pelaku serangan menara kembar, World Trade Center dan menggulingkan Taliban. AS memutuskan keluar dari Afghanistan setelah 20 tahun menduduki negara itu.

Pendudukan ini telah memicu perang berkepanjangan dan kehancuran infrastruktur ekonomi serta meningkatkan kekacauan, terorisme, arus pengungsi, dan produksi opium di Afghanistan.

 

Mike Pompeo

 

Mantan Menlu AS Hadiri Pertemuan Teroris MKO

Mantan Menteri Luar Negeri AS berbicara menyerang Iran dalam pertemuan virtual kelompok teroris MKO.

Menteri Luar Negeri AS di era Presiden Donald Trump, Mike Pompeo hari Sabtu (10/7/2021) menyampaikan pidato dalam pertemuan virtual kelompok teroris MKO, dan mengklaim pemerintah Iran telah melemah, dan sudah waktunya bagi AS bersama sekutunya untuk menempatkan lebih banyak tekanan terhadap presiden baru Iran.

Pompeo dalam statemennya mengklaim bahwa pendekatan yang diambil oleh mantan Presiden AS Donald Trump terhadap Iran cukup efektif, meskipun akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Pertemuan virtual kelompok teroris MKO dihadiri mantan pejabat Amerika dan Eropa serta perwakilan dari partai Demokrat dan Republik di Kongres AS yang dimulai pada hari Sabtu di Berlin.

Kehadiran perwakilan Kongres AS dalam pertemuan itu menunjukkan kedalaman permusuhan Washington terhadap Republik Islam, bahkan ketika AS mengklaim mencoba untuk menghidupkan kembali JCPOA.

Pertemuan virtual kelompok teroris MKO berlangsung di saat mereka tidak memiliki basis massa besar di tengah masyarakat Iran, bahkan mereka dibenci sebagian besar rakyat Irak karena menumpahkan darah begitu banyak orang di negara ini dengan melancarkan berbagai aksi teroris.

 

AS dan Korea Selatan Bahas Pencairan Aset Iran di Seoul

Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat untuk bekerja sama dalam masalah pencairan aset Iran yang dibekukan di Seoul.

Pada Sabtu 10 Juli 2021, Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam-ki dan mitranya dari AS Janet Yellen, membahas solusi untuk mencairkan aset Iran di sela-sela pertemuan pejabat tinggi ekonomi dan keuangan negara anggota G20 di Venesia, Italia, pada hari Jumat.

Kedua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam masalah pencairan aset Iran yang dibekukan di Korea Selatan.

Pemerintah Seoul berusaha menggunakan sebuah saluran yang difasilitasi oleh Washington di Swiss untuk membeli barang-barang kemanusiaan dari negara Eropa itu dan kemudian mengirimnya ke Iran.

Iran berulang kali meminta Korea Selatan untuk memberikan solusi langsung dan praktis sehingga aset tersebut dapat dicairkan.

Saat ini hampir 7 miliar dolar aset Iran dari penjualan minyak dibekukan oleh bank-bank Korea Selatan dengan alasan sanksi AS.

 

 

AS Konfirmasi Serangan ke Pangkalan Militernya di Suriah

Seorang pejabat militer di Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon mengonfirmasi serangan ke pangkalan militer negara ini di kilang gas Koniko, Deir Ezzor, Suriah.

Akan tetapi Pentagon mengklaim serangan tersebut dilakukan secara tidak langsung, dan tidak menimbulkan korban jiwa.

"Pasukan AS di timur Suriah menjadi sasaran serangan tidak langsung pada hari Sabtu, namun laporan awal tidak menunjukkan adanya korban jiwa atau kerusakan fisik," kata Pentagon kepada Reuters, Minggu (11/7/2021).

Pada hari Minggu sekitar pukul 1:30 dinihari sejumlah media Arab mengabarkan kemungkinan terjadinya serangan roket ke pangkalan militer koalisi AS di Suriah.

Beberapa saat kemudian kantor berita Suriah, SANA melaporkan, terdengar suara ledakan dari pabrik gas Koniko yang dijadikan pangkalan militer AS di timur Deir Ezzor.

 

Pejabat AS pada Kubu Perlawanan Irak: Jangan Serang Pasukan Kami !

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat meminta kelompok perlawanan Irak yang menyerang kepentingan AS, untuk memusatkan perhatian pada perang melawan Daesh (ISIS).

Joey Hood meminta kelompok perlawanan Irak yang menyerang kepentingan AS, untuk tidak mengganggu pasukan negara itu.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (9/7/2021), Joey Hood mengatakan, meski serangan terhadap kepentingan AS di Irak, semakin meningkat, namun Washington tidak terlibat "perang terbuka" dengan kelompok perlawanan Irak.

“Saya mengerti, beberapa dari milisi ini sama sekali tidak setuju dengan apa yang Amerika Serikat coba lakukan di Irak dalam memerangi ISIS, tetapi kami meminta mereka, kami menuntut agar mereka tidak mengganggu kami, dan kami pun tidak akan mengganggu mereka, sehingga kita bisa melawan musuh bersama, yaitu ISIS,” paparnya.

 

Francis Suarez

 

Wali Kota Miami Minta Biden Lancarkan Serangan Udara ke Kuba

Francis Suarez, Wali Kota Miami menyarankan agar pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan serangan udara ke Kuba, di tengah aksi kelompok anti-pemerintah Havana yang memprotes kesulitan ekonomi, kelangkaan bahan makanan, dan naiknya harga-harga.

"Apa yang harus dipikirkan saat ini adalah koalilsi potensial untuk melakukan langkah militer di Kuba," kata Francis Suarez kepada Fox News, Selasa (13/7/2021).

Suarez mencontohkan intervensi militer AS di Panama dan Kosovo sebagai cetak biru untuk langkah militer yang mungkin dilakukan di Kuba.

Saat ditanya apakah dia ingin AS melancarkan serangan udara ke Kuba, Wali kota Miami menjawab, "Apa yang saya usulkan adalah bahwa opsi tersebut harus dieksplorasi, dan tidak bisa diabaikan begitu saja."

Dalam beberapa hari terakhir sejumlah pejabat tinggi AS termasuk Presiden Joe Biden beberapa kali mengeluarkan statemen yang mencampuri urusan dalam negeri Kuba, dan Havana memperingatkan intervensi serta kemungkinan langkah militer Washington.(PH)

 

 

Tags