Morales: Bantuan Militer AS Sulut Api Perang Berkobar di Ukraina
Evo Morales, Mantan Presiden Bolivia mengkritik kinerja Amerika Serikat dalam perang di Ukraina dan menilai bantuan militer negara ini ke Kyiv sebagai pemicu semakin berkobarnya perang di Ukraina
Evo Morales, yang menjabat sebagai presiden Bolivia dari tahun 2006 hingga 2019 di akun Twitter-nya hari Minggu (21/8/2022) menulis, "Amerika Serikat mengumumkan bantuan baru sebesar 755 juta dolar ke Ukraina di bidang rudal, artileri berat, dan drone pengintai. Alih-alih membantu, Amerika sibuk mengintensifkan konflik antara Rusia dan Ukraina,".
Morales, yang dilengserkan dari kekuasaan pada 2019 karena kudeta yang dirancang oleh Amerika Serikat, menambahkan, "Selama AS terus memaksakan kebijakan intervensionisnya, tidak akan ada perdamaian di dunia."
Pemimpin kiri Amerika Latin ini mengatakan bahwa pemerintah AS saat ini yang dipimpin oleh Joe Biden telah mengirim senjata senilai lebih dari $10 miliar ke Ukraina sejauh ini, dengan menekankan, "Amerika Serikat suka berbicara tentang perdamaian dan demokrasi. Tetapi faktanya hal itu justru digunakan untuk membiayai perang dan penghancuran orang."
Morales menuduh AS sebagai musuh terburuk koeksistensi damai antara negara-negara yang bersaudara.
Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat mengumumkan paket bantuan militer baru ke Ukraina senilai $775 juta, yang mencakup amunisi dan drone.
Sejauh ini, Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat tentang dampak mempersenjatai Ukraina, serta mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia dan serangan pasukan Ukraina terhadap penduduk keturunan Rusia di Ukraina timur.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, telah memberikan dukungan keuangan dan militer yang luas kepada pemerintah Ukraina selama beberapa tahun terakhir, dan setelah dimulainya konflik di negara ini, mereka melanjutkan dukungannya bersama dengan pengiriman tentara bayaran.(PH)