Rusia Kirim Jet Tempur ke Myanmar
Sebuah lembaga hak asasi manusia internasional yang menyoroti masalah Myanmar menyebutkan setidaknya satu jet tempur buatan Rusia telah dikirim ke Myanmar.
Junta militer Myanmar merebut kekuasaan pada tahun 2021 setelah kudeta terhadap pemerintah sipil yang dipimpin Aung san suu Kyi.
Saat ini junta militer Myanmar dituduh melakukan kejahatan perang karena menargetkan warga sipil dalam serangan udara dan berbagai aksi lainnya untuk meredam protes massa di negara ini.
Lembaga HAM internasional, Myanmar Witness dalam sebuah laporan terbaru mengungkapkan satu jet tempur bauatan Rusia dikirim ke Myanmar, yang merupakan salah satu dari enam jet tempur yang dipesan tahun 2018.
Media Rusia hari Jumat (4/11/2022) menyatakan bahwa pesanan enam pesawat Sukhoi 30 Rusia berasal dari empat tahun lalu di era pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.
"data satelit, laporan pengamat penerbangan dan sumber yang dekat dengan kasus ini memberikan informasi mengenai kehadiran setidaknya satu jet tempur Rusia yang dikirim ke Myanmar," tulis laporan media Rusia.
Tentara Myanmar tidak berkomentar mengenai masalah ini.
Menurut sebuah organisasi non-pemerintah setempat, lebih dari 2.300 warga sipil telah tewas sejak kudeta 2021 yang menjerumuskan Myanmar ke dalam konflik berdarah.
Kelompok hak asasi manusia menuduh militer Myanmar melakukan serangan udara terhadap warga sipil, yang merupakan kejahatan perang.(PH)