Erdogan dan Putin Jalin Kontak Telpon Bahas Isu Ukraina
Presiden Turki dan Rusia membahas ledakan di bendungan Kakhovka di Ukraina selatan serta kesepakatan biji-bijian melalui telepon.
Bendungan Nova Kakhovka di wilayah Kherson di Ukraina hancur pada hari Selasa.
Menyusul penghancuran bendungan ini, sebagian besar wilayah dilanda banjir, dan ribuan orang terpaksa meninggalkan wilayah tersebut.
Dalam reaksi pertamanya terhadap insiden di bendungan Kakhovka di wilayah Kherson, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai tindakan biadab yang diorganisir oleh Kyiv di bawah arahan Barat.
Menurut kantor berita Anadolu, Departemen Komunikasi Kepresidenan Turki hari Kamis (8/6/2023) mengumumkan perkembangan terkait konflik antara Rusia dan Ukraina dibahas dalam percakapan telepon antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam percakapan ini, Erdogan menekankan penyelidikan ledakan di bendungan Kakhovka di Ukraina.
Presiden Turki mengekspresikan kesiapan negaranya untuk bekerja sama dalam masalah ledakan bendungan Kakhovka, dan mengusulkan untuk membentuk komisi di bidang ini dengan partisipasi para ahli dari Rusia, Ukraina, PBB, dan komunitas internasional.
Dalam percakapannya dengan Putin, Erdogan juga mengungkapkan pentingnya negara-negara di dunia terikat pada kelanjutan perjanjian biji-bijian, dan menekankan urgensi konsultasi dengan PBB berguna untuk menghilangkan hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.
Istana Kremlin dalam sebuah pernyataan menyinggung percapakan telepon Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan timpalannya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk membahas isu penting termasuk penghancuran Bendungan Kakhovka.
Putin menyebutnya sebagai tindakan biadab yang menyebabkan bencana lingkungan dan manusia berskala besar.(PH)