Prancis Menentang Pendirian Kantor NATO di Jepang
Presiden Prancis menentang pendirian kantor NATO di Jepang.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebelumnya mengkonfirmasi rencana NATO untuk membuka kantor penghubung di Tokyo, dan mengatakan bahwa Jepang tidak berniat menjadi anggota NATO, tetapi setuju dengan rencana aliansi militer Barat untuk membuka kantor penghubung di negaranya.
Cina dan Korea Utara menanggapi rencana tersebut dengan memperingatkan bahwa Jepang berusaha menghancurkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Timur dengan menciptakan aliansi militer dengan NATO.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah pernyataan kepada Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO hari Minggu (9/7/2023), menyatakan penentangannya terhadap keputusan organisasi militer tersebut untuk membuka kantor di Tokyo.
"Prancis tidak mendukung rencana untuk mendirikan kantor NATO di luar kawasan ini [Antlantik Utara]. Menurut pendapat kami, pihak Jepang tidak akan berkomitmen dengan gagasan pendirian kantor NATO di Tokyo,"tegasnya.
Di sisi lain, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang tidak mau disebutkan namanya menanggapi rencana ini, dengan mengatakan bahwa negaranya mendukung penguatan kerja sama antara NATO dan sekutunya, Jepang.
Didirikan pada tahun 1949, sejak berakhirnya Perang Dingin, NATO telah memperluas operasinya ke wilayah di luar Eropa seperti Afghanistan, Irak, dan Libya.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dijadwalkan akan menghadiri pertemuan para pemimpin NATO mendatang di Vilnius, ibu kota Lithuania, pada 11 dan 12 Juli.(PH)