Jan 14, 2024 12:33 Asia/Jakarta
  • Pejabat Uni Eropa: Penghentian Perang di Gaza Sangat Penting

Setelah bertemu dengan pejabat tinggi negara-negara Asia Barat dan membahas perkembangan terkini di Palestina, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menegaskan urgensi penghentian perang di Jalur Gaza. ​

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa hari Sabtu menerbitkan sebuah catatan yang salinannya dipublikasikan di situs web Uni Eropa hari Sabtu (13/1/2024), dengan mengatakan, "Mengingat kematian 24 ribu warga sipil Palestina, sebagian besar yang merupakan perempuan dan anak-anak, serta situasi kemanusiaan yang tragis bagi lebih dari dua juta penduduk Jalur Gaza yang hampir semuanya mengungsi saat ini, maka diakhirinya konflik dan pembebasan seluruh tahanan merupakan hal yang sangat penting,".

Menyinggung pertemuannya dengan pihak berwenang Lebanon, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengungkapkan, "Negara ini masih menampung lebih dari dua juta pengungsi Suriah, dan ini merupakan tanggung jawab berat, meskipun ada banyak bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa dan mitra lainnya kepada para pengungsi dan tuan rumah mereka,".

Borrell dalam konferensi video dengan Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menjelaskan sekitar dua juta orang, yang merupakan 85 persen dari populasi Jalur Gaza terlantar akibat konflik yang terus-menerus dan kehancuran besar-besaran di daerah yang dikepung oleh tentara Israel.

Ia juga menekankan perlunya mempercepat proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan  memperingatkan, "Meskipun ada upaya baru-baru ini untuk meningkatkan pasokan barang-barang kemanusiaan ke Jalur Gaza, tapi sayangnya bantuan ini tidak memadai, dan situasi ini menunjukkan bahwa satu-satunya penghentian permanen perang dapat memperbaiki kondisi warga sipil Palestina di Gaza,".

Pejabat Eropa ini juga mengkritik statemen para menteri kabinet rezim Zionis mengenai pemindahan paksa orang-orang Palestina dari pembatas tersebut dan menekankan bahwa Uni Eropa dan komunitas internasional dengan tegas menentangnya.

"Kini waktunya bagi berbagai negara di dunia bekerja sama mengakhiri permusuhan di Jalur Gaza dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Quds sebagai ibu kotanya," kta Borrell.

Menurut pengumuman Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas akibat agresi rezim Zionis di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi sekitar 24.000 orang, dan jumlah korban luka meningkat menjadi lebih dari 60.000 orang.(PH)

Tags