Keunggulan dengan Melemah Perlahan: Konsekuensi Finansial dan Strategis Militer Amerika

Pars Today - Para analis memperingatkan konsekuensi finansial dan strategis dari perluasan kehadiran militer Washington.

Sebuah artikel berjudul "Harga Superioritas: Sebuah Respons terhadap Negara yang Boros" baru-baru ini diterbitkan dan mengkaji kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama masa kepresidenan Donald Trump.

Menurut laporan Pars Today, mengutip situs analisis Foreign Affairs, artikel ini mengkritik pandangan bahwa kebijakan Trump mengancam tatanan global pasca-Perang Dunia II dan menunjukkan bahwa tidak ada perubahan mendasar dalam kehadiran militer AS selama periode ini.

Menurut data yang tersedia, sekitar 200.000 personel militer AS dan ratusan pangkalan masih aktif di berbagai belahan dunia, dan tidak ada aliansi militer utama yang dibubarkan. Perbedaan pendapat Trump dengan negara-negara sekutu juga terutama terkait porsi anggaran pertahanan mereka, bukan perubahan mendasar dalam hubungan.

Pada saat yang sama, negara-negara Eropa dan Asia terus meminta Washington untuk melanjutkan tingkat dukungan keamanannya saat ini. Namun, para analis memperingatkan bahwa biaya dominasi global AS sangat tinggi.Dari ekspansi kekuatan yang berlebihan, tekanan kompleks industri-militer, hingga beban mendukung sekutu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri, biaya finansial, strategis, dan operasional yang tersembunyi ini, menurut mereka, menimbulkan pertanyaan mendasar:

Apakah mempertahankan dominasi global benar-benar sepadan dengan harga yang harus dibayarnya untuk Amerika?

Pertanyaan ini semakin mendesak seiring Amerika Serikat bergulat dengan tantangan ekonomi domestik dan keterbatasan anggaran.(sl)