Mengapa Rusia Menilai Tindakan Eropa Aktifkan Mekanisme Snapback Ilegal?
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tindakan Inggris, Jerman, dan Prancis untuk memulihkan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran melalui mekanisme snapback sebagai tindakan ilegal dan mengutuknya.
Tehran, Pars Today- Tiga negara Eropa yang menjadi anggota JCPOA, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman (Troika Eropa), secara resmi mengirimkan notifikasi kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis untuk mengaktifkan mekanisme snapback guna menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Ketiga negara Eropa tersebut, yang belum memenuhi komitmennya di JCPOA menyatakan bahwa mereka siap bernegosiasi dengan Republik Islam Iran mengenai kesepakatan nuklir dalam 30 hari ke depan yang dapat menghentikan proses penerapan kembali sanksi.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat menambahkan,"Pihak Eropa tidak memiliki hak untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB berdasarkan paragraf 11 Resolusi 2231, yang melewati tahap penyelesaian sengketa di Komisi Gabungan, sebagaimana tercantum dalam paragraf 36 JCPOA."
Klaim Eropa tidak benar
Kementerian Luar Negeri Rusia juga menekankan, "Klaim ketiga negara Eropa bahwa mereka telah mengambil semua langkah yang diperlukan dalam hal ini tidak benar."
Pernyataan tersebut mengingatkan bahwa Komisi Gabungan JCPOA untuk mempertimbangkan klaim Eropa tidak dibentuk pada 14 Januari 2020, dan mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur dalam Pasal 36 JCPOA tidak diaktifkan.
Pernyataan tersebut menambahkan, "Isu ini, khususnya, secara langsung dinyatakan dalam posisi Kementerian Luar Negeri Rusia pada 14 dan 24 Januari 2020 yang tidak ingin diingat oleh lawan-lawan Eropa kami. Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan: Kami telah berulang kali memberikan penjelasan mengenai masalah ini pada pertemuan-pertemuan yang didedikasikan untuk meninjau laporan Sekretaris Jenderal PBB mengenai implementasi Resolusi 2231."
Tindakan Eropa merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mencatat dalam pernyataannya, "Dengan terus mempromosikan versi peristiwa yang menyimpang, Eropa sekali lagi melakukan dosa terhadap kebenaran. Tampaknya, mereka tidak sepenuhnya menyadari bahwa beralih ke Dewan Keamanan PBB, dengan mengabaikan ketentuan Pasal 36 JCPOA, merupakan pelanggaran terhadap resolusi ini."
Iran telah setia melaksanakan JCPOA selama beberapa tahun
Kementerian Luar Negeri Rusia melanjutkan pernyataannya dengan mencatat bahwa sSetelah menyelesaikan JCPOA dan setia melaksanakannya selama beberapa tahun, termasuk setahun setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir, Iran telah menjawab semua pertanyaan yang diajukan untuk mengklarifikasi isi perjanjian tersebut. Pernyataan tersebut menyatakan: Hal ini tercermin dalam laporan dan keputusan terkait dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang saat ini enggan dibicarakan oleh Eropa.
Hambatan terhadap implementasi JCPOA diciptakan oleh tiga negara Eropa.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengklarifikasi, "Hambatan terhadap implementasi JCPOA diciptakan bukan oleh Iran, tetapi oleh negara-negara Barat, termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis, yang tidak mengizinkan "kesepakatan nuklir" dihidupkan kembali, meskipun pihak Iran telah siap untuk hal ini pada Desember 2022 (Azar - Di 1401)."
Kegagalan AS dan Eropa dalam mengimplementasikan JCPOA tidak dapat menjadi alasan untuk menerapkan kembali sanksi
Kementerian Luar Negeri Rusia juga menekankan,"Kami sangat yakin bahwa kegagalan implementasi JCPOA akibat kesalahan Amerika dan Eropa tidak dapat dijadikan dasar untuk menuntut Teheran sesuai dengan sanksi yang telah dicabut sebelumnya, terutama karena tuntutan tersebut telah lama kehilangan relevansinya."
Pihak Eropa harus sadar
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia berlanjut dengan mengungkapkan,"Dengan sengaja bertindak di luar kerangka hukum dan memprovokasi negara lain untuk mengambil jalan sewenang-wenang, negara-negara Eropa yang berpartisipasi dalam JCPOA hanya memperburuk posisi mereka sebagai pelanggar, yang tercela dan tidak dapat diterima."
Pernyataan tersebut menambahkan,"Kami menyerukan kepada mereka untuk sadar dan mempertimbangkan kembali keputusan keliru mereka sebelum mengakibatkan konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki dan tragedi baru. Kami yakin bahwa kebijakan mereka dalam menghadapi Tehran tidak memiliki prospek."(PH)