Babak Kelima Perang; Supremasi Iran Menguat dan Kalkulasi Washington Runtuh
https://parstoday.ir/id/news/world-i181932-babak_kelima_perang_supremasi_iran_menguat_dan_kalkulasi_washington_runtuh
Pars Today - Utusan Khusus AS untuk Suriah berbicara tentang "Babak Kelima" perang untuk menutupi kegagalan Amerika, tetapi bab ini sebenarnya adalah akhir dari ilusi superioritas Washington dan konsolidasi otoritas Iran setelah Perang 12 Hari.
(last modified 2025-12-10T03:06:32+00:00 )
Des 10, 2025 10:04 Asia/Jakarta
  • Tom Barrack, Utusan Khusus AS untuk Suriah
    Tom Barrack, Utusan Khusus AS untuk Suriah

Pars Today - Utusan Khusus AS untuk Suriah berbicara tentang "Babak Kelima" perang untuk menutupi kegagalan Amerika, tetapi bab ini sebenarnya adalah akhir dari ilusi superioritas Washington dan konsolidasi otoritas Iran setelah Perang 12 Hari.

Dalam sebuah wawancara dengan The National, media yang berbasis di UEA, Tom Barrack, Utusan Khusus AS untuk Suriah mencoba mendefinisikan ulang peran AS dan rezim Zionis di Asia Barat.

Dalam mengurai wawancara ini, situs berita Noornews menggambarkan dugaan "Babak Kelima" Barrack bertentangan dengan imajinasi Washington. 

Menurut laporan Pars Today, setelah Perang 12 Hari, AS mengirimkan pesan dalam berbagai bentuk bahwa mereka tidak menginginkan perubahan rezim di Iran. Namun, pengalaman sejarah menunjukkan hal yang berbeda.

Noornews menekankan dalam analisisnya atas pernyataan terbaru Tom Barrack, Utusan Khusus Pemerintahan Trump, bahwa apa yang coba diperkenalkan AS sebagai "Bab Kelima" perang sebenarnya adalah tahap di mana superioritas Iran semakin menguat dan perhitungan Washington runtuh.

Menurut laporan ini, pernyataan Barrack tentang keengganan Amerika untuk "mengganti rezim" hanyalah upaya untuk menutupi kegagalan Washington, kegagalan yang berkisar dari intervensi selama puluhan tahun di kawasan hingga keterlibatan langsung dalam perang 12 hari.

"Kali ini, Amerika sendiri, sebagai pendukung utama Tel Aviv, terpaksa melakukan intervensi karena keseimbangan kekuatan telah bergeser tajam ke arah yang menguntungkan Iran," tulis Noornews.

Noornews menambahkan, Selama Perang 12 Hari, "kegagalan sistem pertahanan Israel yang beruntun", "runtuhnya dugaan pencegahan Tel Aviv", dan "serangan efektif Iran terhadap pangkalan-pangkalan Amerika" membuat Washington berupaya segera mengakhiri konflik, alih-alih maju.

Menurut Noornews, situasi ini bahkan lebih parah sehingga "Trump, setelah serangan Iran di pangkalan udara Al-Udeid, mengejutkan dan berterima kasih kepada Iran. Sebuah tanda bahwa Amerika bukan hanya tidak unggul, tetapi juga takut melanjutkan perang."

Laporan ini menyimpulkan, "Jika Washington berbicara tentang babak kelima, babak ini adalah akhir dari ilusi Amerika dan awal dari era baru kekuatan militer dan inisiatif politik Iran. Masa depan pertempuran dan persamaan di kawasan ini akan ditentukan bukan oleh Washington, melainkan oleh kekuatan lapangan Iran."(sl)