Pars Today
Pars Today - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran menekankan, “Lebih penting daripada pemilihan umum presiden AS adalah kinerja negara ini di kawasan, kejahatan rezim Zionis di Gaza dan Lebanon serta kebijakannya terhadap Iran.”
Pasca operasi Badai Al-Aqsa, terutama pasca syahidnya Sayid Hassan Nasrallah, posisi gerakan perlawanan Lebanon dan Hizbullah yang tak tergantikan dalam perkembangan kawasan menjadi semakin nyata.
Duta Besar Iran untuk Lebanon mengatakan, "Kunjungan Sayid Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Iran ke Lebanon adalah perjalanan yang berani dan penuh kekuatan serta mempunyai konsekuensi regional yang penting."
Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian menekankan perlunya persatuan umat Islam melawan rezim kriminal Zionis.
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, "Iran menginginkan keamanan dan perdamaian di kawasan."
Kelompok-kelompok perlawanan di kawasan, setelah operasi Militer Yaman di Wilayah Pendudukan, mengumumkan dukungan mereka terhadap tindakan ini dan memperingatkan rezim Zionis tentang berlanjutnya upaya menghasut perang.
Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia membahas status terkini kerja sama bilateral dan isu-isu regional melalui panggilan telepon.
Penasihat Keamanan Nasional Irak, mengatakan, mendiang Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, memainkan peran kunci dalam menurunkan ketegangan di kawasan Asia Barat (Timur Tengah).
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, "Kebijakan pasti Iran adalah mendukung konsolidasi stabilitas dan keamanan di Balkan dan mendorong hidup berdampingan di antara semua kelompok etnis di kawasan ini.
Menteri Luar Negeri Iran menekankan catatan itikad buruk Amerika dalam perjanjian-perjanjian masa lalu mengenai program nuklir damai Iran dan mengatakan, Kerja sama antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak boleh terpengaruh oleh pendekatan dan perilaku Amerika yang tidak stabil dan kontradiktif.