Turki Bersikeras Buka Zona Larangan Terbang di Utara Suriah
Dewan Keamanan Nasional Turki menganggap dibukanya zona larangan terbang di Suriah sebagai hal darurat.
Situs stasiun televisi TRT, Turki (29/9) melaporkan, Dewan Keamanan Nasional Turki, Rabu (28/9) membahas perkembangan politik dan militer kawasan dan mengklaim, operasi "Perisai Eufrat" di Utara Suriah dilakukan berdasarkan hak pertahanan legal dan sesuai dengan aturan internasional dengan memperhatikan integritas seluruh wilayah Suriah.
Dewan Keamanan Nasional Turki menegaskan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk mencegah terlukanya warga sipil dengan level kehati-hatian yang sangat tinggi.
Ditambahkannya, dalam waktu yang relatif singkat sejak dimulainya operasi Perisai Eufrat, kelompok teroris Daesh mendapat pukulan telak.
Dewan Keamanan Nasional Turki juga menekankan urgensi membuka wilayah-wilayah yang berhasil dibersihkan dari anasir-anasir teroris dan diumumkannya zona larangan terbang di Utara Suriah.
Tujuan digelarnya operasi Perisai Eufrat, katanya, adalah untuk mencegah terbukanya koridor teror di dekat perbatasan Turki. Tujuan lainnya adalah menjaga keamanan perbatasan Turki dan keselamatan nyawa dan harta warga wilayah-wilayah perbatasan, juga untuk membersihkan total wilayah tersebut dari keberadaan kelompok teroris seperti Daesh, pasukan Kurdi, PYD dan YPG.
Pada saat yang sama, Dewan Keamanan Nasional Turki menegaskan kembali berlanjutnya dukungan negara itu atas Free Syrian Army, FSA.
Dalam pertemuan hari Rabu (28/9) yang dipimpin langsung Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, anggota Dewan Keamanan Nasional Turki juga menekankan berlanjutnya situasi darurat tiga bulan di negara itu sebagai akibat dari kudeta militer gagal 15 Juli lalu. (HS)