Dukungan Uni Afrika terhadap JCPOA
(last modified Tue, 17 Oct 2017 12:08:18 GMT )
Okt 17, 2017 19:08 Asia/Jakarta

Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat menekankan dukungan penuh organisasi ini terhadap Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).

Moussa Faki di statemennya menekankan, organisasi ini seperti anggota masyarakat internasional lainnya menyambut hangat JCPOA dan menilainya sebagai indikasi kemenangan diplomasi multilateral dan efektivitas metode perundingan untuk menyelesaikan friksi internasional.

Dukungan Uni Afrika mengemuka menyusul pidato terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump di pidatonya hari Jumat lalu menyebut JCPOA sebagai kesepakatan terburuk di sejarah Amerika dan mengancam akan keluar dari kesepakatan nuklir ini. Pidato Trump menuai reaksi negatif dan luas dari dunia khususnya negara-negara Eropa yang menekankan pentingnya mempertahankan kesepakatan internasional tersebut.

Dalam hal ini, dukungan Uni Afrika yang mewakili negara-negara benua ini juga patut diperhatikan dari berbagai sisi, termasuk hal ini sebagai indikasi lain dari keterkucilan kebijakan Amerika di dunia. Negara-negara Afrika yang mayoritasnya menjadi korban kebijakan arogan dan intervensif Amerika serta Barat. Dan kini dengan menyatakan dukungan terhadap JCPOA, Uni Afrika kembali menekankan solusi diplomatik untuk menyelesaikan krisis global.

Dari sisi lain, Republik Islam Iran dan cita-citanya yang menuntut keadilan serta anti kezaliman, senantiasa menjadi perhatian besar negara-negara Afrika dan mayoritas dari mereka menilai Iran sebagai teladan menjanjikan di berbagai sektor. Kedekatan agama antara Iran dan mayoritas negara Afrika juga menjadi faktor penunjang lain bagi kedua pihak untuk saling mengiringi dan bersimpati. Bahkan saat ini, Iran memiliki hubungan luas dengan berbagai negara Afrika. Baik Iran maupun negara Afrika memiliki agenda memperluas hubungan ini termasuk di sektor ekonomi.

Habibollah Ansari, wakil ketua Dewan Kerja Sama Ekonomi Iran dan Afrika terkait hal ini mengatakan, "Benua Afrika memiilki populasi 1,2 miliar dan seluruh negara Afrika memiliki potensi tepat bagi pengembangan investasi di berbagai sektor perdagangan, ekonomi dan lainnya."

Terkait isu JCPOA, negara-negara Afrika juga menilai Iran sebagai negara kuat, sebuah negara yang mampu mencapai kesepakatan melalui perundingan dan  membela teguh haknya. Iran bukan saja mampu meraih dukungan internasional, bahkan Tehran menjadi teladan dalam meraih tujuan anti imperialis bagi banyak negara Afrika.

Pembelaan Iran terhadap hak legal nuklirnya dan sikapnya yang menekankan pentingnya menjaga Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) tanpa diskriminasi merupakan isu penting yang akan membuka jalan bagi negara-negara Afrika meraih teknologi nuklir damai.

Di kondisi ketika perang dan kekerasan masih terus berlanjut di banyak negara Afrika dan perang ini menjadi ancaman bagi mayoritas negara di kawasan ini, kesepakatan nuklir (JCPOA) mampu menyelesaikan friksi melalui dialog dan membuka peluang perdamaian yang berkesinambungan .

Terkait hal ini, Alpha Conde, mantan ketua Komisi Uni Afrika mengatakan, negara-negara Afrika membutuhkan mekanisme untuk mengakhiri bentrokan dan perang saudara melalui dialog serta solusi damai serta membungkam suara senapan. (MF)

Tags