PBB Desak Hindari Kekerasan di Bolivia

Juru bicara sekjen PBB mengungkapkan kekhawatiran Antonio Guterres terkait kekerasan pasca pemilu presiden di Bolivia.

Stephane Dujarric, dalam sebuah jumpa pers menekankan, seluruh pihak dan pemain politik serta sosial termasuk para demonstran di Bolivia harus menahan diri sehingga peluang solusi damai untuk menyelesaikan krisis di negara ini terbuka.

Dujarric seraya mengungkapkan penyesalan Guterres atas laporan terkait tewasnya lima orang dalam bentrokan para demonstran dengan aparat keamanan menambahkan, sangat penting untuk segera dilakukan penyidikan yang netral guna menjamin pertanggung jawaban aparat keamanan. Kami mengutuk seluruh kekerasan.

Morales di pemilu presiden terbaru Bolivia berhasil mengalahkan rival pro Baratnya, Carlos Mesa. Meski demikian kubu oposisi menolak hasil pemilu dengan dalih terjadi kecurangan dan selama beberapa hari lalu mereka menggelar aksi demo serta kerusuhan di berbagai jalan di negara ini.

Merespon meningkatnya aksi protes di Bolivia, Morales pada Ahad (10/11) mendukung penyelenggaraan kembali pemilu presiden dan untuk menerapkan keamanan dan stabilitas di negara ini, ia memilih mengundurkan diri dari posisinya. Namun demikian instabilitas di Bolivia masih terus berlanjut. (MF)