Menelisik Pendekatan Positif Grossi terhadap Interaksi Iran dengan IAEA
Menyusul pengumuman kesepakatan JCPOA dengan kelompok 5 + 1 pada bulan Juni 2015, Republik Islam Iran telah bekerja sama secara ekstensif dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memastikan pelaksanaan kegiatan nuklirnya secara damai dan implementasi komitmen JCPOA-nya. Ini adalah masalah yang telah ditekankan dalam sikap terbaru IAEA tentang aktivitas nuklir Iran.
Dalam wawancara dengan majalah Der Spiegel, Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya telah melakukan lebih dari 400 inspeksi di Iran tahun lalu. Grossi menambahkan bahwa jumlah inspeksi IAEA di Iran bersifat rahasia, tetapi tim badan tersebut terus memeriksa dari 365 hari dalam setahun.
"Saya menghormati analisis semacam itu, tetapi saya tidak serta merta setuju dengan itu," katanya menanggapi pertanyaan tentang tuduhan AS terhadap Iran atas pengejaran senjata nuklirnya.
Grossi mengambil sikap positif dan menekankan interaksi positif dengan Iran, serta penentangannya terhadap klaim tidak masuk akal Washington tentang pengejaran senjata nuklir Iran, terutama mengingat kunjungannya pada akhir Agustus 2020 ke Tehran dan pembicaraannya dengan para pejabat senior Iran. Setelah kunjungan ini, kedua belah pihak mengumumkan dimulainya babak baru dalam kerja sama antara Iran dan IAEA dan menyatakan harapan bahwa dengan menyelesaikan sengketa yang ada berdasarkan rasa saling percaya, kerja sama antara Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional akan terus berlanjut dalam kerangka regulasi pengamanan dan dengan itikad baik.
Menurut Ali Omidi, pakar hubungan internasional, "Kunjungan Grossi ke Tehran memiliki banyak prestasi; Karena Grossi tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan tentang kawasan, dia memiliki sikap yang relatif kuat terhadap Iran, tetapi selama perjalanannya ke Iran, dia menjadi sepenuhnya mengenal Tehran dan kawasan, dan dalam hal ini, dia membuat pernyataan bersama dengan Iran."
Pada Mei 2020, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengakui bahwa mereka melakukan inspeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas nuklir Iran yang dideklarasikan, dan menyerukan inspeksi situs yang diklaimnya mungkin telah menjalani penelitian material nuklir skala kecil di awal 2000-an. Permintaan IAEA ditentang oleh Tehran, dan Iran bersikeras bahwa area tanggung jawab IAEA sepenuhnya jelas dan telah ditentukan dalam perjanjian Pengamanan. Dengan demikian, Tehran tidak akan menjawab setiap klaim tentang program nuklir damainnya, terutama dari musuh Iran, seperti Israel dan Amerika Serikat dan tidak akan memberi izin inspeksi dari setiap tempat yang diinginkan oleh Dirjen IAEA.
Namun, selama kunjungan Grossi ke Tehran, Iran menyetujui inspeksi ini untuk menunjukkan niat baiknya. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengkonfirmasi pada Rabu (30 September) bahwa mereka telah mengunjungi tujuan keduanya sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan Iran.
Tehran ingin IAEA bertindak berdasarkan tiga prinsip netralitas, kemandirian, dan profesionalisme, dan tidak melampaui prinsip standar pengamanan dan penilaian independen serta data dalam hal pengamanan. Pada saat yang sama, Grossi, yang tidak memiliki sikap positif terhadap Iran sejak awal masa jabatannya sebagai direktur jenderal IAEA, mengakui dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa ia berada di bawah tekanan.
Namun, Tehran mengharapkan bahwa, mengingat kerja sama penuh Iran dengan IAEA dan upayanya untuk mengklarifikasi aktivitas nuklirnya, IAEA akan mengambil posisi netral dan konsisten di luar tekanan dan atmosfer musuh Iran, terutama Amerika Serikat dan rezim Zionis dalam mengadopsi kriteria IAEA untuk program nuklir Iran yang damai.