Berita Dunia: Iran Respons Manuver Eropa; Barat Disebut sudah Kehilangan Reputasi
(last modified Sun, 01 Jun 2025 13:07:08 GMT )
Jun 01, 2025 20:07 Asia/Jakarta
  • Sekjen Amnesti Internasional Agnes Callamard
    Sekjen Amnesti Internasional Agnes Callamard

Pars Today – Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, Republik Islam, akan memberikan respons yang tepat atas segala maneuver yang tidak tepat dari pihak Eropa.

Di bawah ini Pars Today memilihkan sejumlah berita terpenting terkait Iran dan Eropa, yang dihimpun dalam 24 jam terakhir.
 
 
Menlu Iran ke IAEA: Kami akan Beri Respons Tepat atas Manuver Eropa
 
Sayid Abbas Araghchi, Sabtu (31/5/2025) dalam percakapan telepon dengan Rafael Grossi, meminta Dirjen IAEA itu untuk menjelaskan kerja sama-kerja sama Iran dengan IAEA, dalam sidang Dewan Gubernur minggu depan, juga dampak-dampak segala bentuk tindakan politik, karena Iran akan memberikan respons tepat atas semua manuver tidak tepat oleh pihak Eropa.
 
Pada saat yang sama, Menlu Iran, juga menyinggung kerja sama berkelanjutan Iran dan IAEA, menjelaskan bahwa seluruh aktivitas nuklir Iran, berada di bawah pengawasan IAEA, dan dalam kerangka kesepakatan IAEA Safeguard, begitu juga tidak ada penyimpangan dalam aktivitas dan bahan nuklir Iran.
 
Araghchi meminta Dirjen IAEA untuk menyampaikan realitas-realitas itu sedemikian rupa sehingga sebagian pihak tertentu tidak bisa menyalahgunakan IAEA untuk meraih motif-motif politiknya terhadap bangsa Iran.
 
 
Amnesti Internasional: Barat sudah Kehilangan Reputasinya 19 Bulan Lalu
 
Sekjen Amnesti Internasional, Dr Agnès Callamard, menanggapi secara sarkastik statemen Presiden Prancis Emmanuel Macron, terkait Gaza, dan mengatakan, Barat sudah kehilangan reputasinya sejak 19 bulan lalu.
 
Di media sosial X, Callamard menulis, “Macron memperingatkan mungkin saja Barat kehilangan reputasinya karena perang Ukraina dan Gaza, serius? Reputasi Barat sudah hilang 19 bulan lalu karena bekerja sama dengan Israel dalam genosida di Gaza atau karena kebisuan di hadapan genosida itu. Untuk memulihkan reputasinya, Barat membutuhkan sesuatu yang lebih besar dari sekadar kata-kata.”
 
 
Inggris Habiskan 1,5 Miliar Pound Banguan Enam Pabrik Amunisi
 
Pemerintah Inggris, bermaksud menganggarkan dana sebesar 1,5 miliar pound setara dengan dua miliar dolar, untuk membangun enam pabrik amunisi, dan juga akan membeli jet tempur dari Amerika Serikat, yang memiliki kemampuan membawa serta menembakkan senjata nuklir.
 
Reuters melaporkan, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan akan membeli 7.000 senjata jarak jauh yang dibuat di Inggris. Menhan Inggris, John Healey, mengatakan pelajaran sulit dari perang Rusia dan Ukraina, adalah kita harus memperkuat kekuatan pencegahan.
 
 
Menlu Jerman: Rusia Tidak Mungkin Dikalahkan
 
Menlu Jerman yang baru mengumumkan sejak awal perang Ukraina sudah terlihat jelas bahwa tidak mungkin mengalahkan Rusia, terutama karena kekuatan nuklirnya. 
 
Pada pendukung Ukraina di Barat, termasuk para pejabat tinggi di Jerman, Prancis, Inggris, dan pemerintahan terdahulu AS di bawah Joe Biden berulangkali mengatakan bahwa tujuan mereka adalah mengalahkan Rusia secara strategis dalam perang Ukraina atau minimal mencegah kemenangan Rusia.
 
Menlu Jerman, Johann Wadephul, mengakui bahwa sudah jelas sekali konflik antara Rusia dan Ukraina, hanya bisa diselesaikan lewat jalur diplomatik.
 
 
300 Orang Ditangkap dalam Kerusuhan di Paris
 
Dalam kerusuhan di Paris, setelah kemenangan tim Paris Saint-Germain, PSG atas Inter Milan, dalam laga final UEFA Champions 2025, sekitar 300 orang ditangkap polisi. Kantor berita Prancis, Sabtu malam melaporkan ribuan pendukung PSG turun ke jalan di kota Paris untuk merayakan kemenangan timnya, tapi perayaan itu berujung bentrokan dengan polisi, dan sekitar 300 orang ditangkap. (HS)