Jan 30, 2022 17:28 Asia/Jakarta
  • kapal perusak Iran
    kapal perusak Iran

Urgensi Angkatan Laut bagi keamanan nasional dan kekuatan Republik Islam Iran, sebagai sebuah negara yang memiliki pesisir pantai panjang di perbatasan utara dan selatan, dan di bidang geostrategik Teluk Persia, merupakan hal yang tak terbantahkan.

Dengan memperhatikan realitas tersebut, Iran yang dalam beberapa dekade terakhir berada di bawah sanksi senjata, memusatkan perhatian pada kemampuan dalam negeri untuk memproduksi kapal dan peralatan laut lain, khususnya kapal perusak, dan ini merupakan inti dari industri maritim Iran.
 
Sejak kapal perusak Jamaran diperkenalkan kepada dunia sebagai kapal Kelas Mowj pertama Iran pada Januari-Februari 2009, proses desain dan produksi kapal-kapal tempur di industri pertahanan negara ini mengalami pertumbuhan yang pesat, dan di tahun-tahun berikutnya sampai sekarang, berbagai kapal perang baru di kelas ini diproduksi atau dioperasikan, dan yang terbaru adalah kapal perusak Dena.
 
Setelah produksi kapal perusak Jamaran di tahun 2009, kapal perusak Damavand-1 di tahun 2014, kapal perusak Sahand di tahun 2018, dan kapal perusak Alborz di tahun 2019, kapal perusak Dena adalah kapal perusak terbaru dari Kelas Mowj.   
 
Dena merupakan kapal perusak kelas Mowj yang didesain dan diproduksi oleh Industri Maritim Kementerian Pertahanan Iran, di bawah pengawasan Angkatan Laut Strategis Militer negara ini. Kapal perusak yang merupakan produk dalam negeri Iran ini, dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sistem pertahanan serta penyerangan.
 
Selain memiliki kemampuan jelajah jarak jauh di laut dan samudra, ia juga bisa digunakan untuk melacak, mengidentifikasi, memantau, melawan dan jika diperlukan menghancurkan berbagai ancaman udara, permukaan dan bawah laut. Geladak kapal yang bisa digunakan untuk lepas landas dan pendaratan helikopter, merupakan karakteristik penting operasional kapal perusak Dena. Dengan diserahkannya kapal perusak ini ke AL Militer Iran, sebuah langkah lain diambil di jalur modernisasi armada permukaan Angkatan Bersenjata Iran.
 
kapal perusak Dena, AL Militer Iran

 

Kapal perusak baru ini dilengkapi sejumlah peralatan yang menarik dan perlu diperhatikan, dan mungkin pesan terpentingnya adalah penyempurnaan sebuah era desain di AL Militer Iran, dan masuk ke level baru dalam sejarah pembuatan kapal di Republik Islam Iran. Kapal perusak Dena memiliki bobot sekitar 1.300 hingga 1.500 ton, panjang sekitar 94 meter, dan lebar sekitar 11 meter.
 
Pada bagian propulsi kapal perusak Dena, untuk pertama kalinya digunakan sebuah sistem buatan dalam negeri Iran. Kapal perusak ini menggunakan empat mesin kapal laut, Bonyan-4 yang memiliki kekuatan masing-masing 5.000 tenaga kuda sehingga total berkekuatan 20.000 tenaga kuda.
 
Di bidang persenjataan, kapal perusak Dena dilengkapi dua rudal darat ke udara Mehrab yang mengambil contoh model dari rudal standar, dan di bidang persenjataan anti-permukaan, Dena dilengkapi empat rudal anti-kapal, kemungkinan dari seri Ghadir atau Ghader.
 
Kapal ini juga memiliki sebuah magazen meriam 75 milimeter Fajr-27, meriam 40 milimeter, dan dua meriam 20 milimeter di sisi dua peluncur tiga torpedo 533 milimeter Kouse. Pada saat yang sama, kapal perusak Dena punya kemampuan menerima pendaratan helikopter di balkon khusus di bagian tengah kapal, pada malam atau siang hari.
 
Di bidang radar, kapal perusak Dena dilengkapi radar yang memiliki susunan berfase atau phased array, Asr yang sudah diefisiensi. Model pertama radar Asr yang dipasang di kapal perusak Dena memiliki jarak tempuh sampai 200 kilometer, dan model terbaru sampai 300 kilometer, serta mampu menjangkau area sekitar kapal sampai 360 derajat.
 
Sistem kendali tembakan merupakan salah satu keunggulan kapal perusak Dena, selain itu kapal ini juga bisa melacak 40 target dan bertarung dengan lima lawan sekaligus.
 
kapal perusak Dena, AL Militer Iran

 

Dena sebagai kapal perusak buatan dalam negeri Iran terbaru, dari sisi fisik, dan sampai tingkat tertentu di bidang persenjataan, mirip dengan kapal perang Jamaran, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan mencolok di antara keduanya. Kapal perusak Dena memanfaatkan baling-baling kapal laut buatan dalam negeri, sistem sonar dalam negeri, dan merupakan bukti lompatan AL Militer Iran dari era analog ke digital berbasis sistem dalam negeri.
 
Semua ini menunjukkan bahwa AL Strategis Militer Iran melangkah di jalan yang tepat untuk meraih kemampuan dalam negeri di bidang pembuatan kapal tempur.
 
Sekalipun demikian, desain badan kapal Dena mungkin merupakan model desain terbaru dalam kapal berat Iran, dan sepertinya pada kapal-kapal buatan dalam negeri Iran berikutnya, selain akan menggunakan sistem modern, pada badan kapal yang baru juga akan dikembangkan sistem anti-radar teknologi siluman atau Stealth, dan selain kecepatan produksinya ditingkatkan, level desain dan produksi di Iran, akan setara dengan negara-negara pembuat kapal perang dunia lain.
 
Di kapal perusak Dena juga dipasang dua sistem lain, pertama, sistem Bow Thruster di hidung kapal. Sistem ini meliputi satu atau beberapa alat yang dipasang di hidung kapal, dan memungkinkannya untuk meningkatkan manuver saat meninggalkan dermaga. Sistem ini untuk pertama kalinya terlihat dalam proyek Mowj, Iran.
 
Di bagian belakang kapal Dena juga dipasang sistem Bow Thruster di bawah badan kapal. Kedua, sebuah bagian menonjol ditemukan di kapal perusak Dena, yang tidak ada pada kapal-kapal kelas Jamaran, dan itu merupakan lokasi untuk menempatkan sonar pelacak kapal selam berbasis gelombang suara.
 
Sebelumnya sistem ini tidak ditemukan pada kapal-kapal perusak Kelas Mowj lainnya, dan ada kemungkinan sistem sonar yang dipasang pada kapal perusak Dena, adalah sonar Soroush yang pertama kali diperkenalkan oleh Iran pada tahun 2016. (HS)

Tags