Rudal Udara-ke-Darat Heidar, Peningkatan Kekuatan Helikopter Tempur Iran
(last modified Mon, 26 Dec 2022 07:06:13 GMT )
Des 26, 2022 14:06 Asia/Jakarta
  • Rudal Heidar
    Rudal Heidar

Setelah berakhirnya perang yang dipaksakan dan perluasan kegiatan industri pertahanan untuk memasok peralatan militer Iran guna mencapai swasembada pertahanan, salah satu masalah penting adalah memelihara dan meningkatkan armada helikopter negara itu.

Dalam hal ini, upaya untuk memodernisasi dan mengembangkan helikopter tempur Cobra, yang memainkan peran menentukan dalam perang yang dipaksakan, melahirkan proyek-proyek seperti helikopter Toufan. Juga, dipertimbangkan masalah melengkapi helikopter ini dengan rudal udara ke tingkat baru, yang memiliki jangkauan lebih jauh dari rudal TOW, dan pada saat yang sama kemampuan menembak dan mengenai target secara otomatis. Upaya di bidang ini telah menghasilkan desain dan produksi beberapa jenis rudal udara-ke-darat.

Pentingnya hal ini karena fakta bahwa saat ini rudal udara dianggap sebagai senjata paling efektif dari helikopter tempur dengan panduan semi-otomatis dan otomatis (tembak dan lupakan) dan bersama mereka, roket dan meriam atau senapan otomatis juga digunakan dalam berbagai misi. Rudal otomatis memiliki nilai operasional yang lebih tinggi dan tentu saja biaya yang lebih tinggi karena kemungkinan helikopter meninggalkan posisi segera setelah ditembakkan. Rudal ini menggunakan pencari optik yang terlihat, pencitraan termal optik, dan radar gelombang milimeter.

Rudal semi-otomatis dari jenis perintah garis pandang atau jenis yang dipandu laser memiliki harga yang lebih rendah, tetapi helikopter harus mengikuti target dan tetap terlihat hingga mengenai. Tentu saja, dalam kasus rudal berpemandu laser, drone atau personel darat juga dapat digunakan untuk panduan, yang memiliki keterbatasannya sendiri. Rudal udara-ke-darat berpemandu semi-otomatis dan otomatis dianggap sebagai senjata paling efektif dari helikopter tempur, bersama dengan roket dan meriam atau peluru juga digunakan dalam berbagai misi.

Tentu saja, dalam kasus rudal berpemandu laser, drone atau personel darat juga dapat digunakan untuk panduan, yang memiliki keterbatasannya sendiri. Untuk waktu yang lama di Iran, keluarga rudal Thoopan, yang ,eri[alam rekayasa terbalik dari rudal TOW, digunakan sebagai rudal anti-lapis baja yang diluncurkan dari udara oleh helikopter Cobra di Angkatan Udara Republik Islam Iran dan Uni Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam.

Rudal Heidar

Dalam beberapa tahun terakhir, rudal Shafaq dan Azarakhsh, dan kemudian rudal Qamar Bani Hashem, Haider, Dehlawiyeh dan keluarga bom serta rudal presisi Sadid juga ditambahkan ke daftar senjata yang diluncurkan dari berbagai helikopter. Sementara di berbagai drone Iran, dilengkapi juga dengan berbagai jenis bom Qaim dan Sadid.

Hal yang terlihat dari pergantian senjata misil helikopter yang dimiliki oleh angkatan bersenjata adalah keinginan untuk memperluas jangkauan tembakan. Rudal Thoopan memiliki jangkauan akhir kurang dari 4 km dalam model yang dipandu kawat dan sekitar 5 km dalam model Thoopan 5 yang dipandu laser. Namun rudal baru Shafaq, Qamar Bani Hashem dan Haider dengan jangkauan 8 hingga 12 km telah membuat lompatan yang signifikan dalam jangkauan tembakan untuk helikopter. Rentang daya tahan ini membuat helikopter aman dari kerusakan peluncur roket dan senjata kaliber menengah yang berada di dekat target darat.

Pada 5 Ordibehesht 1398 HS, misil baru untuk helikopter tempur Kobra dari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran diluncurkan. Salah satunya adalah rudal udara-ke-darat Haider, yang diluncurkan saat dipasang di helikopter Cobra. Rudal Haider adalah rudal berpemandu optik-termal dalam bentuk "tembak dan lupakan" dan jangkauannya 8 hingga 12 km, serta memiliki kemampuan memasang sistem pencarian untuk digunakan dalam berbagai kondisi cuaca.

Rudal ini memiliki kemungkinan menembus lebih dari satu meter ke sasaran lapis baja, peralatan darat, dan kumpulan orang sebagai titik sasaran. Rudal Haider dirancang dan dibangun oleh spesialis Kementerian Pertahanan dan Angkatan Udara Republik Islam Iran. Rudal Haider memiliki panjang sekitar 2,6 meter dan diameternya 250 mm. Jangkauan yang disebutkan untuk rudal ini adalah 8 hingga 12 kilometer tergantung pada jenis pencari.

Menurut gambar yang dipublikasikan, rudal ini dilengkapi dengan sistem panduan pencitraan inframerah. Sistem panduan berdasarkan citra inframerah adalah salah satu jenis metode yang digunakan dalam panduan generasi ketiga rudal anti lapis baja, yaitu panduan gaya "tembak, lupakan". Pada misil dengan pencari citra infra merah, data citra sensor juga ditransmisikan ke sistem peluncuran melalui jalur komunikasi data.

Dengan menggunakan database yang disimpan dalam rudal, dimungkinkan untuk memberikan kecerdasan tingkat tinggi bagi rudal dalam memilih target dan mengubahnya secara otomatis (jika diperlukan dalam kondisi pertempuran) dengan menggunakan kemampuan analisis citra. Rudal anti-lapis baja OMTAS buatan Turki, NAG buatan India dan Javelin buatan Amerika adalah beberapa di antara rudal yang menggunakan teknologi ini.

Rudal Haider dapat dianggap sebagai pengenalan pasukan angkata udara ke ruang pertempuran abad ke-21 dalam hal sistem persenjataan. Rudal ini memiliki kemampuan menembus lapis baja lebih dari 1000 mm dan operasionalisasinya dianggap sebagai perkembangan penting dalam meningkatkan daya tempur helikopter angkatan bersenjata negara Iran.

Urgensi Jangkuan Lebih Jauh

Poin penting tentang rudal udara-ke-darat yang diluncurkan untuk angkatan udara Militer Iran, yaitu rudal Haider, Qamar Bani Hashem, dan Dehlawiyeh adalah masalah jangkauan rudal ini, yang telah mencapai lebih dari 8 km, yang merupakan ukuran standar untuk rudal anti-lapis baja yang ditembakkan dari helikopter, dan menempatkannya di luar jangkauan banyak rudal anti-pesawat jarak pendek konvensional, terutama varietas rudal panggul. Senjata-senjata ini tidak hanya diperbarui dengan meningkatkan daya tembak helikopter Cobra, tetapi juga meningkatkan tingkat perlindungan dan kemampuan bertahan mereka di medan perang.

Pengembangan ketiga senjata ini, bersama dengan peningkatan sistem penargetan di helikopter Cobra dan melakukan pembaruan di dalam kabinnya, menunjukkan program ekstensif untuk meningkatkan kekuatan tempur angkatan udara. Pengalaman yang diperoleh selama berada di medan pertempuran di Suriah dan Irak menunjukkan bahwa keberadaan helikopter tempur di medan perang masih menjadi faktor penting dan berpengaruh dalam menentukan pemenang dan pecundang, dan seiring dengan bertambahnya usia helikopter yang ada dan upaya untuk membangun model dalam negeri dan sepenuhnya Iran, hal ini dapat meyakinan yakin akan kekuatan penting angkatan bersenjata ini untuk menghadapi segala jenis ancaman.

Spesifikasi Rudal Haider

Jenis: Rudal udara yang mampu menghancurkan target darat

Jangkauan: 8 hingga 12 km

Daya penetrasi: 1000 mm dalam armor

Misi: Konflik dengan target lapis baja dan penghancuran kendaraan lapis baja dan konsentrasi orang

Cara melihat target: optik

Kemampuan: otomatis (sl)