Pemeran Buku dan Tradisi Membaca di Iran
https://parstoday.ir/id/radio/iran-i56118
Setiap tahun Iran menggelar pameran buku internasional yang digelar di Tehran. Tahun ini, even budaya tersebut berlangsung mulai tanggal satu hingga 12 Mei 2018. Simak selengkapnya setelah selingan musik berikut ini.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
May 03, 2018 13:54 Asia/Jakarta

Setiap tahun Iran menggelar pameran buku internasional yang digelar di Tehran. Tahun ini, even budaya tersebut berlangsung mulai tanggal satu hingga 12 Mei 2018. Simak selengkapnya setelah selingan musik berikut ini.

Pameran buku internasional Tehran diikuti oleh berbagai penerbit domestik dan asing. Lebih dari lima juta orang juga mengunjungi even besar tersebut.  Pameran buku internasional Tehran merupakan salah satu momentum budaya terpenting di Iran. Kegiatan tahunan berskala internasional itu digelar pada bulan Ordibehest di ibu kota Iran. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pameran buku yang sudah menginjak usia ke-31 ini, kembali digelar di Mushala besar Tehran.

Pameran ini memiliki kedudukan khusus sebagai momentum kebudayaan penting yang ditunggu-tunggu masyarakat Iran dan regional. Pameran buku internasional pertama kali digelar tahun 1987 di Tehran. Sejak saat itu hingga kini, pameran tersebut diselenggarakan oleh "Lembaga Pameran Budaya Iran" yang berafiliasi di bawah Kementerian Budaya dan Bimbingan Islam.

Pameran Buku Internasional Tehran

Selama ini, penyelenggaran pameran buku internasional Tehran selalu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Pameran tersebut menampilkan buku dari beragam disiplin ilmu seperti studi Islam, filsafat, medis, teknik, ekonomi, sastra, seni, sejarah, geografi, sinema dan Iranologi serta ilmu lainnya. Tidak hanya itu, berbagai penerbit menyuguhkan buku-buku khusus untuk anak-anak dan remaja serta buku parenting.

Penyelenggaraan pameran buku internasional Tehran tahun ini sedikit berbeda. Satu dari 12 hari pameran dikhususkan untuk mengenalkan Kashan yang tahun ini ditetapkan sebagai ibu kota buku Iran.

"Ibu Kota Buku Iran" adalah sebuah proyek yang digelar setiap tahun untuk memilih kota di Iran sebagai Ibu kota buku. Sebagian dari ide ini terinspirasi dari proyek "Ibu Kota Buku Dunia", namun dalam pelaksanaannya, lebih menyesuaikan dengan kondisi aktivitas budaya di Iran.

Status Ibu kota buku dunia ditetapkan sejak 2001 dan diberikan setiap tahun kepada kota yang dinobatkan oleh UNESCO demi meningkatkan posisi buku dan minat membaca. Tujuan UNESCO adalah menerapkan program budaya yang terkait dengan buku dan mendorong minat membaca dan belajar dalam masyarakat.

Tahun ini, Pameran Buku Internasional Tehran ke-31 dibuka secara resmi hari Selasa (1/5/2018), di Mushalla Imam Khomeini, dengan mengusung tema "Tidak untuk Tidak Membaca Buku".

Direktur Eksekutif Pameran Buku Internasional Tehran, Yahya Dehghani mengatakan, "Tahun ini di Pameran Buku Internasional Tehran, 487 ribu judul buku dari berbagai penerbit dalam dan luar negeri, akan dipamerkan." Ditambahkannya, di sektor penerbit dalam negeri, sebanyak 2.500 penerbit berpartisipasi yang terbagi dalam kategori, universitas, anak dan remaja, serta umum.

Adapun untuk kategori penerbit luar negeri, tercatat 86 penerbit Arab dengan 37.000 judul buku, dan 46 penerbit latin dengan 120.000 judul buku, berpartisipasi dalam pameran buku tahun ini.

Pameran buku Tehran yang diselenggarakan kali ini juga adalah salah satu pameran buku internasional yang paling terpercaya di Asia dan Timur Tengah. Partisipasi ribuan penerbit dalam dan luar negeri, dan jumlah pengunjung lebih dari empat juta orang setiap tahunnya, menjadikan pameran ini dinilai memiliki kredibilitas luar biasa di tingkat internasional.

Pameran Buku Internasional Tehran

Tujuan utama penyelenggaraan pameran buku internasional Tehran, lebih dari sekedar transaksi bisnis bagi industri penerbitan. Sebab even ini bertujuan untuk meningkatkan industri buku dengan bersandar kepada esensi budaya dan penyebarluasan budaya membaca di tengah masyarakat. Selama 31 tahun, pameran buku Tehran terus melangkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Salah satu prioritas penyelenggaraan pameran buku yang digelar setiap tahun di Iran untuk memperkuat diplomasi budaya dan menciptakan dialog dengan dunia melalui buku. Oleh karena itu, setiap tahun mengundang tamu dari berbagai negara dunia. Tahun ini, Serbia menjadi tamu khusus pameran buku internasional tersebut.

Menteri Kebudayaan  dan Informasi Serbia, Vladan Vukosavljevic, dan Kepala Perpustakaan Nasional Serbia, Laslo Blašković bersama delegasi dari negara Eropa timur ini hadir dalam pameran internasional buku Tehran.

Sekitar 300 judul buku dari Serbia di bidang sastra, sejarah, seni, pariwisata ditampilkan di pameran buku ini. Selain itu dijalin kerja sama antaruniversitas dan pusat kebudayaan kedua negara.

Dunia buku tidak bisa dilepaskan dari industri percetakan. Sejarah percetakan di Iran tidak dapat dipisahkan dengan masa kekaisaran Achaemenid dan stempel-stempel kerajaan yang digunakan di masa itu untuk menegaskan peraturan dan perintah kerajaan.

Penerbitan berbagai buku tersebut membuktikan bahwa pemerintah dan raja-raja di masa itu telah mengenali dengan baik teknologi percetakan untuk tujuan-tujuan terbatas.

Industri penerbitan secara modern memasuki Iran sekitar 100 tahun silam dalam tiga generasi. Pertama, penerbit yang sebagian besar berada di sekitar Bazar Tehran yang menerbitkan al-Quran, buku-buku klasik seperti Shahnameh, Matsnavi, Divan-e Hafez dan lainnya.

Pameran Buku Internasional Tehran

Percetakan yang berada di jalan Naser Khosro, Tehran, termasuk dari percetakan kuno yang telah beroperasi sejak tahun 1324 H (1906 Masehi). Tapi kemudian mulai berpindah ke sekitar Universitas Tehran.

Generasi kedua antar dekade 50 hingga 70 yang sebagian besar menggarap buku-buku sastra dan kebudayaan, termasuk sastra modern Farsi dan dunia. Adapun generasi ketiga, pasca kemenangan Revolusi Islam Iran yang menunjukkan perkembangan pesat.

Penyebab peningkatan tersebut di antaranya: bertambahnya jumlah penduduk, semakin banyak buku dan majalah baru, meningkatnya pendidikan tentang percetakan dan penerbitan majalah khusus mengenai bidang ini, dan masuknya peralatan-peralatan percetakan baru dengan teknologi yang lebih maju seperti penggunaan komputer yang dapat mengakses informasi dan hubungan di seluruh dunia.

Kini perkembangan dunia buku di Iran juga diramaikan dengan buku digital. Berdasarkan data yang dipublikasikan pihak perpustakaan Iran terjadi pertumbuhan buku elektronik sebesar 8,8 persen, dan mendorong peningkatan minat baca sekitar 42 persen.